Analisis SWOT Dalam Persiapan Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat Terpencil

Isi Artikel Utama

Rd Siti Sofro Sidiq

Abstrak

Perkembangan pemberdayaan KAT masih terbilang cukup kurang dan belum mampu membuat masyarakat mandiri serta keluar dari garis kemiskinan. Salah satu penyebabnya adalah dalam hal analisis persiapan pemberdayaan yang akan menentukan arahan kebijakan dan tahapanan pemberdayaan KAT. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan secara komprehensif bagaimana analisis swot dalam mempersiapkan pemberdayaan sosial Komunitas Adat Terpencil di Desa Sonde, Metode yang digunakan ialah deskripsitif kualitatif untuk menjelaskan dan menggambarkan pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dengan pendekatan induktif, pengamatan terlibat, wawancara mendalam, pembelajaran masyarakat pedesaan secara partisipatif, dan diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) dengan masyarakat adat, tokoh adat serta pemangku kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Sonde memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang cukup memadai yaitu demografi penduduk dalam usia produktif serta tanah pertanian yang cukup luas dalam bentuk tanah belukar. Tantangannya adalah terwujudnya prioritas pemberdayan lingkungan, pemberdayaan sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi produktif serta penataan perumahan dan pemukiman. Analisis Swot digunakan untuk mempersiapkan program pemberdayaan di Desa Sonde yang bertujuan untuk memberikan peluang sinergi lintas sektor dalam setiap tahapan persiapan sehingga ditemukan prioritas pemberdayaan, dan alternative solusi bagi permasalahan tersebut.

Rincian Artikel

Bagian
Articles
Biografi Penulis

Rd Siti Sofro Sidiq, Universitas Riau

Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Referensi

Anggreswari, N. P. Y., & Jayaningsih, A. A. R. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Objek Wisata Hidden Canyon Beji Guwang. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 4(1), 30–40. https://doi.org/10.23887/jiis.v4i1.13952

Batangan, Dennis, et al. 2007. The Road To Empowerment: Strengthening the Indigenous peoples Rights Act. Volume 2: Nurturing the earth, nurturing life:ILO Office : Manila.

Campbell, Matthew., Christie, Michael. 2008. Indigenous Community Engagement @ Charles Darwin University. https://www.cdu.edu.au/centres/spill/pdf/ICE@CDU_FINAL.pdf.

Cornwall, A. and Jewkes, R. (1995) ‘What is participatory research?’, Social Science and Medicine, vol 41, no 12, pp1667–1676.

Hasbullah, H. (2018). Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Suku Akit di Desa Sonde Kabupaten Kepulauan Meranti. Sosial Budaya, 15(1), 1. https://doi.org/10.24014/sb.v15i1.5734

Marwanti, S., & Astuti, I. (2012). Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Melalui Pengembangan Kewirausahaan Keluarga Menuju Ekonomi Kreatif Di Kabupaten Karanganyar. Sepa, 9(1), 134–144.

Rahim, M., Tahir, M., & Rumbia, W. A. (2014). Model Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Pesisir dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. The Winners, 15(1), 23. https://doi.org/10.21512/tw.v15i1.633

Sidiq, R. S. S., & Sulistyani, A. (2017). Peluang Dan Tantangan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat) Di Desa Sungai Upih Provinsi Riau (Opportunities and Challenges on the Empowerment Program of Remote Indigenous Community in Sungai Upih Village Riau Province). Asian Journal of Environment, History and Heritage, 1(December), 29–38.

Sonde Village Profile year 2013.