Kearifan Lokal Tentang Mitigasi Bencana Di Kabupaten Lombok Utara Dalam Mitos Telaga Lindur

Isi Artikel Utama

Ahmad Fauzan
Lalu Adul Aziz

Abstrak

Masyarakat Sasak Daya memiliki khazanah pengetahuan tradisi tentang mitigasi bencana, salah satunya ialah mitos telaga lindur. Sebagaimana tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mitos telaga lindur yang di tuturkan melalui lisan, agar tradisi lisan ini diingat oleh masyarakat sebagai pengingat tentang mitigasi bencana di Kabupaten Lombok Utara. Metode etnografi dengan cara partisipan observasi, wawancara mendalam dengan informan kunci untuk menggali ceritera telaga lindur dan maknanya. Dengan demikian, ceritera telaga lindur memiliki ceritem yang menggambarkan kondisi alam dan jalur gempa yang dilewati, inilah pesan yang disampaikan dalam ceritera telaga lindur, maka dengan ceritera telaga lindur ini sebagai kearifan lokal masyarakat Sasak Daya untuk mengantisipasi bencana gempa, dimana dalam ceritera telaga lindur memperlihatkan tentang pentingnya memahami tanda-tanda alam dan harmonisasi manusia dengan lingkungannya.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Ahimsa-Putra, H.S. 2006. Strukturalisme Levi-Strauss, Mitos dan Karya Sastra, Yogyakarta: Kepel Press.

Ahimsa-Putra, H.S. 2012. Etno Bencana: Etnosains untuk Kajian Bencana, Yogyakarta: PT. Mizan Pustaka dan CRSC UGM.

Argawa, I N. 2007. Fungsi dan Makna Mitos Dewi Anjani dalam Kehidupan Masyarakat Sasak, Denpasar: Tesis Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Artadi, D. 2020. Ruang Kosmos Orang Sasak, Wawancara di Tanjung

Arzaki, D., et.al. 2001. Nilai-Nilai Agama dan Kearifan Budaya Lokal Suku Bangsa Sasak dalam Pluralisme Kehidupan Bermasyarakat (Sebuah Kajian Antropologis-Sosiologis-Agamis), Munzirin (ed.), Mataram: Pokja REDAM.

Asnawi. 2005. Respons Kultural Masyarakat Sasak Terhadap Islam, Mataram: IAIN Ulumuna: vol.IX, edisi 15.

Athar, Z.Y. 2005. Kearifan lokal dalam Ajaran Islam Wetu Telu di Lombok, Mataram: IAIN Ulumuna: vol.IX, edisi 15.

Azra, A. 1989. Perspektif Islam di Asia Tenggara, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Baal, J.V. 1988. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya (Hingga Dekade 1970) Jilid 2, Terj.: J. Piry, Jakarta: PT. Gramedia.

Balandier, G. 1986. Antropologi PolitikSuatu Orientasi, (Terjemahan), Jakarta: Rajawali.

Barthes, R. 2004. Mitologi, (Terjemahan), Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Bartholomeuw, J.R. 2001. Alif Lam Mim, Kearifan Masyarakat Sasak, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Belshaw, C.S. 1981. Tukar Menukar Tradisional dan Pasar Modern, (Terjemahan), Jakarta: PT. Gramedia.

Berger, P.L. 1985. Humanisme Sosiologi, (Terjemahan), Jakarta: Inti Sarana Aksara.

Berger, P.L. 1991. Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial, (Terjemahan), Jakarta: LP3ES.

Berger, P.L. & T. Luckmann. 1990. Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan, (Terjemahan), Jakarta: LP3ES.

Bertens, K. 1997. “Masalah “Dunia” dalam Filsafat Manusia” dalam Sekitar Manusia: Bunga Rampai Tentang Filsafat Manusia, Jakarta: PT. Gramedia.

Fauzan. 2013. Mitologi Asal Usul Orang Sasak (Analisis Struktural Pemikiran Orang Sasak dalam Tembang Doyan Neda), Tesis Antropologi, Yogyakarta: UGM