Mengangkat Tradisi ‘Merti Desa’ Doplang Sebagai Produk Wisata Budaya Berkelanjutan
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi tradisi "Merti Desa" di Desa Doplang sebagai produk wisata budaya yang berkelanjutan. Kajian ini dilatarbelakangi oleh minimnya penelitian yang mendalami pengemasan tradisi lokal menjadi daya tarik wisata tanpa mengurangi esensi budaya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan meliputi perangkat desa, tokoh adat, pelaku budaya, masyarakat, dan wisatawan. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Merti Desa memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai wisata budaya, dengan keterlibatan masyarakat yang tinggi. Namun masih terdapat beberapa tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur dan fasilitas pendukung, minimnya promosi dan strategi pemasaran, kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata, kekhawatiran terhadap komersialisasi tradisi, serta keterbatasan dana dan dukungan eksternal. Penelitian menyarankan strategi berbasis kolaborasi untuk pelestarian tradisi. Peran aktif pemerintah, akademisi, dan masyarakat diperlukan dalam mengembangkan tradisi ini sebagai produk wisata budaya yang berkelanjutan. Keterbatasan penelitian ini pada cakupan wilayah, waktu penelitian, metode, seta informan yang digunakan. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan wilayah yang lebih luas, waktu yang lebih lama, metode yang berbeda, atau menambah jumlah informan.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
Referensi
Aryaningtyas, A. T., Widagdo, C. S., & Aprilliyani, R. (2022). Pendampingan Pengemasan Produk Wisata Budaya “Merti Desa” Doplang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 3(2), 641–648. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v3i2.416
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2016). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches. Sage publications.
Csapo, J. (2012). The role and importance of cultural tourism in modern tourism industry. Strategies for Tourism Industry-Micro and Macro Perspectives, 10, 201–212.
Edgell Sr, D. L. (2015). International sustainable tourism policy. Brown J. World Aff., 22(1), 25–36.
Elfiondri, Z., Pratimaratri, U., Kartika, D., & Amril, O. (2019). Indigenous tradition based-tourism development: Foreign tourist’s memorable tourism experience in Mentawai, Indonesia. Humanities and Social Sciences Reviews, 7(6), 402–410. https://doi.org/10.18510/hssr.2019.7665
Gabriella, F., Rasyidin, N., Roxanne, R., & Parani, R. (2023). Eksplorasi Nilai Budaya Melukat Dalam Pariwisata Berkelanjutkan, Perspektif Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS), 3(3), 730–733. https://doi.org/10.47233/jkomdis.v3i3.1248
Guritno, B., Supriyanto, S., Hartoyo, H., & Abdullah, M. (2023). Kolaborasi Kelembagaan Dalam Mendukung Event Merti Desa Doplang. Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri, 2(2), 147–169. https://doi.org/10.58192/sejahtera.v2i2.1182
Herdiana, D. (2019). Peran masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis masyarakat. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 6(1), 63–86. https://doi.org/10.24843/JUMPA.2019.v06.i01.p04
Kemenparekraf. (2021). Desa Wisata Terus Tumbuh Sebagai Pariwisata Alternatif. Kemenparekraf Website. https://kemenparekraf.go.id/kebijakan/Desa-Wisata-Terus-Tumbuh-Sebagai-Pariwisata-Alternatif
Kruja, D., & Gjyrezi, A. (2011). The special interest tourism development and the small regions. Turizam, 15(2), 77–89.
Listyorini, H., Aryaningtyas, A. T., Wuntu, G., & Aprilliyani, R. (2022). Merintis desa wisata, menguatkan kerjasama badan usaha milik desa dan kelompok sadar wisata. KACANEGARA Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1), 67–74. https://doi.org/10.28989/Kacanegara.v5i1.1076
Lussetyowati, T. (2015). Preservation and conservation through cultural heritage tourism. Case study: Musi Riverside Palembang. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 184, 401–406. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.05.109
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Sage Publications.
Nahar, A. N., Awwaliyah, A. N., Damayanti, L., & Nur, D. M. M. (2024). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Colo Kudus. ARIMA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 1(4), 308–316. https://doi.org/10.62017/arima.v1i4.1163
Parga-Dans, E., González, P. A., & Enríquez, R. O. (2020). The social value of heritage: Balancing the promotion-preservation relationship in the Altamira World Heritage Site, Spain. Journal of Destination Marketing & Management, 18, 100499. https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2020.100499
Patton, M. Q. (2023). Qualitative research & evaluation methods: Integrating theory and practice. Sage publications.
Prakoso, A. A. (2015). Pengembangan Wisata Pedesaan Berbasis Budaya Yang Berkelanjutan Di Desa Wisata Srowolan Sleman. Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 61–76.
Pujiati, S. (2020). Akulturasi Tradisi Merti Dusun Terhadap Nilai Hukum Positif, Islam dan Adat. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 15(1). https://doi.org/10.14710/sabda.15.1.%p
Suwarti, S., Aryaningtyas, A. T., Putriningsih, T. S. L., & Laia, F. H. (2024). Exploring Unique Local Cultural Values: Strategies for Utilizing Tourism Potential. ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial Dan Budaya, 13(2), 262–276. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v13i2.2541
Taskin, F. (2019). Sustainable Tourism Policy of World Tourism Organization. Studies on Interdisciplinary Economics and Business, II, 195–204.
Telfer, D. J., & Sharpley, R. (2015). Tourism and development in the developing world. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315686196
Veal, A. J. (2017). Research methods for leisure and tourism. Pearson Uk.
Volka, A., & Mironova, J. (2024a). Sustainable Tourism: Balancing Economic, Socio-Cultural, and Environmental Impacts. https://doi.org/10.30525/978-9934-26-459-7-99
Volka, A., & Mironova, J. (2024b). Sustainable Tourism: Balancing Economic, Socio-Cultural, and Environmental Impacts. https://doi.org/10.30525/978-9934-26-459-7-99
Wawuru, J. W., & Aryaningtyas, A. T. (2024). Pemberdayaan Masyarakat melalui Keterampilan Lokal dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata di Kampung Pelangi Semarang. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 24(2), 1125–1131. https://doi.org/10.33087/jiubj.v24i2.5110
Wiwin, I. W. (2017). Wisata Minat Khusus sebagai Alternatif Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Bangli. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, 2(2), 42–52. https://doi.org/10.25078/pariwisata.v2i2.56