VIHARA DI TENGAH-TENGAH SERIBU PURA (STUDI KASUS TENTANG KONVERSI AGAMA DARI AGAMA HINDU KE AGAMA BUDHA DI DESA ALASANGKER, KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG-BALI)

Authors

  • Ketut Sedana Arta

DOI:

https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v3i1.2922

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui latar belakang adanya anggota masyarakat di Desa Alasangker yang beralih agama dari agama Hindu ke Agama Budha; (2) Untuk mengetahui proses konversi agama dan perkembangan Agama Budha di Desa Alasangker dari awal masuknya sampai sekarang; (3) Untuk mengetahui implikasi konversi agama terhadap keluarga dan desa pakraman

Penelitian ini secara metodologis menggunakan pendekatan kualitatif, teknik penentuan informan dengan purposive sampling dan informan terus dikembangkan dengan teknik snowball. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan: (1) Wawancara mendalam dengan membuat pedoman wawancara; (2) Observasi partisipasi. (3) Studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang konversi agama di Desa Alasangker disebabkan oleh faktor Interen:1) untuk memperbaiki citra diri, hal ini disebabkan masyarakat yang berkonversi agama pada zaman Orde Lama adalah anggota PKI dan Partindo, sehingga segala aktivitasnya dicurigai oleh masyarakat desa. 2) Kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama Hindu, yang disebabkan sumber ajaran agama hanya berasal dari lontar dan buku-buku agama Hindu sulit didapatkan di awal tahun 1970-an ditambah pihak PHDI kurang mengadakan pembinaan ke desa-desa tentang agama Hindu. 3) Faktor kemiskinan, kepapaan disebabkan mereka kehilangan orang tua maupun saudara yang menjadi tulang punggung keluarga. Sedangkan faktor eksternal adalah adanya pengaruh ajaran tokoh-tokoh agama Budha yang mempunyai keahlian dan kharisma, kemiripan ajaran agama Hindu dan Budha seperti ajaran hukum karma, punarbawa, dan tujuan akhir agama hidup manusia, kemudahan-kemudahan yang diberikan dari lembaga agama Budha,  seperti pemberian buku-buku secara gratis.

Downloads

Issue

Section

Articles