Resolusi Konflik Penggunaan Lahan di Taman Nasional Gunung Rinjani Desa Sajang Kabupaten Lombok Timur

Authors

  • Andi Chairil Ichsan Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.23887/jish.v11i2.35105

Keywords:

Resolusi Konflik, Penggunaan Lahan, Taman Nasional

Abstract

Dalam sistem pengelolaan Taman Nasional Gunung Rinjani, tidak lepas dari adanya  interkasi masyarakat dengan kawasan yang berimplikasi pada munculnya permasalahan pokok seperti perambahan, pencurian kayu, perburuan liar, dan  pengembalaan ternak dalam kawasan yang sampai saat ini masih sering ditemui.Penelitian ini secara spesifik bertujuan untuk merumuskan resolusi konflik penggunaan lahan yang terjadi pada wilayah Desa Sajang Taman Nasional Gunung Rinjani. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, studi dokumen dan FGD.  Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi konsep analisis gaya bersengketa untuk memetakan sikap para aktor konflik dalam menghadapi sengketa. Sikap atau gaya tersebut berupa gaya menghindar, gaya akomodasi, gaya kompromi, gaya kompetisi dan gaya kolaborasi. Hasil penelitian dapat mengkasifikasikan  aktor yang terlibat kedalam tiga kategori resolusi yaitu kompromi, negosiasi dan kolaborasi. Hasil analisis juga mendeskripsikan bahwa masih terjadi perbedaan pendapat terkait dengan bentuk bentuk pemanfaatan yang diperbolehkan pada wilayah tersebut. Hal ini berimplikasi pada tingginya potensi kesalahpahaman antar-pihak, sehingga dibutuhkan sebuah kejelasan mekanisme terkait teknis penyelesaian konflik seperti membangun kesepahaman bersama, serta penguatan proses kolabroasi maupun fasilitasi ditingkat masyarakat.

References

Andi, C. I., Rinekso, S., Soeryo, A., & Cecep, K. (2017). Peran Pemangku Kepentingan Dalam Pelaksanaan Model. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 14(1), 47–59.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2015). Perambahan diTaman Nasional Rinjani Semakin Meluas.

Borrini, F. G. (2000). Co-management of Natural Resources: Organising, Negotiating and Learning by Doing. IUCN.

BTNGR. (2014). Rencana Pengelolaan Taman Nasional 2014- 2023.

Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Radja Grafindo Persada.

Chairil, I. A., Aji, I. M. L., Anwar, H., Waru, T., & Febryano, I. G. (2020). The implementation of conservation village model program in mount Rinjani national park (A regulation perspective). Ecology, Environment and Conservation, 26(3), 1100–1109.

Chambers, R. (1992). Rural Appraissal, Rapid, Relaxed and Partisipatory. Inst.Dev.Studies, Univ.of Sussex.

Ernan, R. (2005). Sumberdaya Bersama, Kerangka Teori Dasar: Isu dan Tantangan Masa Depan di Indonesia. Institut Pertanian Bogor.

Forest Watch Indonesia. (2014). Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode Tahun 2009 – 2013 (Issue Id). Forest Watch Indonesia.

Gamin, F. L. (2017). Penyelesaian Sengketa Ruang Hidup Masyarakat Sunda Wiwitan Di Kabupaten Kuningan. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 2(1), 1–8.

Hakim, N., Murtilaksono, K., & Rusdiana, O. (2016). Land use Conflict in Gunung halimun Salak National Park Lebak District. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 2007, 128–138.

Herawati, T., Widjayanto, N., Saharuddin, & Eriyatno. (2010). Analisis Respon Pemangku Kepentingan Di Daerah Terhadap Kebijakan Hutan Tanaman Rakyat. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. Pusat Penelitian Sosek Dan Kebijakan Kehutanan. Bogor, Vol. 7(1), 13–25.

Ichsan, A. C., Aji, I. M. L., Webliana, K., & Sari, D. P. (2019). The Analysis of Institutional Performance of the Village Conservation Model in Gunung Rinjani National Park. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 270(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/270/1/012019

Kadir W, A., M, N., & Purwanti, R. (2013). Konflik Pada Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Provinsi Sulawesi Selatan Dan Upaya Penyelesaiannya. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 10(3), 186–198. https://doi.org/10.20886/jsek.2013.10.3.186-198

Mitchell, B., Setiawan, B. D. H. R. (2003). Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Gajdah Mada University Press.

Mulyana D. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Pasya, G. S. M. (2011). Analisa Gaya Bersengketa-AGATA. Panduan Ringkas untuk Membantu Memilih Bentuk Penyelesaian Sengketa Pengelolaan Sumberdaya Alam. Samdhana Institute.

Raja, S. P. (2012). Indonesia Climate Adaptation Tool for Coastal Habitats. USAID IMACS.

Sahabu, B., Kolopaking, L. M., Sains, D., Masyarakat, P., Manusia, F. E., & Bogor, I. P. (2013). Studi Kasus Di Kecamatan Ibu Kabupaten Halmahera Barat.

Sevilla, C. G. et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian (A. T. dan A. Syah (ed.)). UI Press.

Suporahardjo. (2005). Manajemen Kolaborasi. Pustaka latin.

Wirawan. (2010). Konflik dan anajemen Konflik Teori, Aplikasi, dan Penelitian. Salemba Humanika.

Wiyono, et al. (2006). Kehutanan Multipihak Langkah Menuju Perubahan. Center For International Forestry Research.

Wollenberg, E., David, E., Louise, B., & Jeff, B. (2005). Pembelajaran Sosial dalam Pengelolaan Hutan Komunitas (Issue Id). Pustaka Latin.

Zuhud, E. A. M. (2011). Pengembangan Desa Konservasi Hutan Keanekaragaman Hayati Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan Dan Obat Kelaurga Idonesia Dalam Menghadapi Ancaman Krisis Baru Ekonomi Dunia Di Era Globalisasi ([Orasi Ilm). Institut Pertanian Bogor.

Zulfikar, A. M., & Nasdian, F. T. (2018). Analisis Konflik Pengelolaan Sumberdaya Alam Di. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan MasyarakatSains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, 2(5), 639–652.

Published

2022-08-01

Issue

Section

Articles