INDEKS TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Authors

  • Ahmad Tohri Universitas Hamzanwadi
  • Abdul Rasyad Universitas Hamzanwadi
  • Sulaiman Sulaiman Universitas Gunung Rinjani
  • Umu Rosyidah Universitas Islam Negeri Mataram

DOI:

https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i3.38822

Keywords:

Antarumat Beragama, Indeks Toleransi, Perspektif Fakta Sosial

Abstract

Realitas toleransi sebagai fakta sosial tidak akan memadai apabila dipotret hanya dari satu sisi yang tidak mampu mengungkap makna di balik fakta, karena toleransi tidak hanya berdimensi emik, tetapi juga berdimensi etik. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan indeks toleransi antarumat beragama di Kabupaten Lombok Timur menurut perspektif fakta sosial sesuai kondisi sekarang. Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif metode survey. Pengumpulan data menggunakan teknik angket tertutup dan teknik focus group discussion (FGD). Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif dan teknik analisis domain. Indeks toleransi antarumat beragama di Kabupaten Lombok Timur secara keseluruhan termasuk kategori tinggi dengan skor rata-rata 3.79. Dari dimensi emik, toleransi antarumat beragama masyarakat Lombok Timur yang tinggi merupakan fakta sosial yang nyata. Perbedaan indeks toleransi antarumat beragama antara hasil survey Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada tahun 2019 dengan hasil penelitian penulis, disebabkan oleh adanya redaksi pertanyaan atau pernyataan dalam angket yang menyinggung aspek-aspek ibadah (mengutamakan dimensi emik). Sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan berusaha untuk menghindari pertanyaan atau pernyataan yang menjurus dan mengarahkan responden kepada pemahaman dan praktik ibadah masing-masing agama (menyeimbangkan dimensi emik dengan dimensi etik). Dari perspektif fakta sosial, hasil penelitian ini memotret lebih komprehensif tentang toleransi sebagai suatu realitas sosial yang dinamis, dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan perubahan sosial, tidak hanya berdimensi emik, tetapi juga berdimensi etik. 

References

Ainurraahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta.

Alfarisi, S., Tohri, A., Habibuddin, & Hanapi. (2018). Tuan Guru: Gerakan Revolusi Sosial Masyarakat Sasak. Lombok Institut, Pemerintah Daerah Lombok Timur, Kalam Semesta.

Aslati, A. (2012). Toleransi Antar Umat Beragama dalam Perspektif Islam (suatu Tinjauan Historis). TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 4(1), 52–58.

Bakar, A. (2016). Konsep toleransi dan kebebasan beragama. Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 7(2), 123–131.

Berger, P. L., & Luckmann, T. (1996). The Social Construction of Reality.

Campbell, T. (1994). Tujuh Teori Sosial: Sketsa, Penilaian, Perbandingan (Terjemahan F. Budi Hardiman). Kanisius.

Casram, C. (2016). Membangun sikap toleransi beragama dalam masyarakat plural. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 1(2), 187–198.

Erdianto, K. (2018). Konflik dan Pelanggaran HAM: Catatan Kelam 20 Tahun Reformasi. Https://Nasional. Kompas.Com/Jeo/ Konflik-Dan-Pelanggaran-Ham-Catatan-Kelam-20-Tahun-Reformasi. Diakses 20 Agustus 2019.

Faridah, I. F. (2013). Toleransi Antarumat Beragama Masyarakat Perumahan. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1), 14–25.

Ghufron, M. N. (2016). Peran Kecerdasan Emosi Dalam Meningkatkan Toleransi Beragama. Fikrah, 4(1), 138–153.

Hasan, B., & Mursalin, A. (2011). Konflik Komunal Mengatasnamakan Agama di Indonesia: Analisis Terhadap Konflik Ahmadiyah dalam Pemberitaan Media, 2005-2011. Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 26(1), 71–115.

Hermawati, R., Paskarina, C., & Runiawati, N. (2017). Toleransi antar umat beragama di Kota Bandung. Umbara, 1(2), 105–124.

Jamaluddin. (2011a). Islam Sasak: Sejarah Sosial Keagamaan di Lombok (Abad XVI-XIX). Indo-Islamika, 1(1), 63–88.

Jamaluddin. (2011b). Sejarah Sosial Islam di Lombok Tahun 1740-1935: Studi Kasus Terhadap Tuan Guru. Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian RI.

Karman. (2015). Konstruksi Realitas Sosial Sebagai Gerakan Pemikiran (Sebuah Telaah Teoretis Terhadap Konstruksi Realitas Peter L. Berger). Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Komunikasi Dan Informatika, 5(3), 11–23.

Kasir, A. (2019). Sikap Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Sausu Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. EDU CIVIC, 7(2), 12–20.

Kholidi, A. K. (2018). Harmoni Masyarakat Islam dan Hindu di Desa Lingsar, Kabupaten Lombok Barat (Ditinjau dari Perspektif Pierre Bourdieu). Palita: Journal of Social Religion Research, 3(1), 35–54.

Marzuki, M. (2019). Executive Summary: Survey Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2019. https://simlitbangdiklat.kemenag.go.id/simlitbang/spdata/upload/dokumen-penelitian/1586237704Exsum_Penelitian_KUB_2019.pdf

Maulana, M. A. (2017). Pelaksanaan Toleransi Keberagamaan Dalam Proses Pendidikan Agama Di Geeta School Cirebon. OASIS: Jurnal Ilmiah Kajian Islam, 1(2), 17–38.

Muharam, R. S. (2020). Membangun toleransi umat beragama di indonesia berdasarkan konsep deklarasi kairo. Jurnal HAM, 11(2), 269–283.

Muhtar, F. R., & Jihad, S. (2019). Ketahanan Umat Beragama Dalam Mencegah Radikalisme di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ketahanan Nasional, 25(1), 56–72.

Mursyid, S. (2018). Konsep Toleransi (Al-Samahah) Antar Umat Beragama Perspektif Islam. Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 1(2), 35–51.

Musfiqon. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet. I). Prestasi Pustaka.

Ramayulis. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia.

Ritzer, G. (2003). Sosiologi ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Terjemahan Alimandan). Raja Grafindo.

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2008). Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern (Terjemahan Nurhadi). Kreasi Wacana.

Salim, A. N. (2017). Penanaman Nilai Toleransi Antar Umat Beragama di Kalangan Masyarakat Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta.

Sari, W. P., Paramita, S., & Azeharie, S. (2019). Kerukunan Dalam Komunikasi Antar Kelompok Agama Islam Dan Hindu Di Lombok. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 23(1), 63–75.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Universitas Sebelas Maret Press.

Zuhdi, M. H. (2018). Kearifan Lokal Suku Sasak Sebagai Model Pengelolaan Konflik Di Masyarakat Lombok. Mabasan, 12(1), 64–85. https://doi.org/https://doi.org/10.26499/mab.v12i1.34

Published

2021-12-01

Issue

Section

Articles