Balinese Social Investment in Death: Social Construction Perspective on Grave Conflict in Bali

Authors

  • I Nyoman Subanda Universitas Pendidikan Nasional
  • AAA Ngurah Sri Rahayu Gorda Universitas Pendidikan Nasional
  • I.G.A.AG Dewi Sucitawathi P Universitas Pendidikan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.23887/jish.v11i3.46488

Keywords:

Social Investment, Death, Social Construction, Graves

Abstract

This study aims to raise the phenomenon of traditional village conflicts based on conflicts over graves. Graves become meaningful for the Balinese people. Balinese people have to be buried in the traditional village of the community because it is recorded as the village manner where they are and wherever they migrate. This study uses a qualitative method that took place in Gianyar Regency. This research produces several significant results. First, the social investment model of the Balinese community in its existence as an indigenous community consists of two forms: the investment model for village institutions, in this case, the  Pakraman or traditional village, and the investment model. Second, death has a profound meaning for the Balinese people, not only seen as the loss of one of the families in this world but also interpreted as the emergence of a new obligation in the form of an ancestral obligation that must be paid when someone dies. The person concerned is considered an ancestor, and when someone dies, he/she is considered an ancestor. Thus the obligation of the ancestors (Pitra Rna) shall be carried out by the relatives left behind. Third, in the context of Balinese society, graves are not only seen as a place to bury corpses but are also interpreted as a religious cosmic related to a series of ceremonies at one of the temples, which in the context of Balinese society is called Kayangan Tiga. This research finds new investment concepts and conflict-based social constructions that differ from the concepts of investment and social construction issued by Peter Berger.

References

Anom, I. P., Suryasih, I. A., Nugroho, S., & Mahagangga, I. G. A. O. (2017). Turismemorfosis: Tahapan selama seratus tahun perkembangan dan prediksi pariwisata Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(2), 59-80. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p04

Aryawan, Budi Krisna. 2006. Tesis : Penerapan Sanksi terhadap Pelanggaran Awig-Awig Desa Adat oleh Krama Desa di Desa Adat Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Propinsi Bali. Semarang: UNDIP.

Awang, San Afri. 2006. Sosiologi Pengetahuan Deforestasi : Konstruksi Sosial dan Perlawanan.Yogyakarta: Debut Press.

Bawa, Atmaja, Nengah. 2003. Akar Persoalan Konflik di Buleleng. Buleleng: Dalam Workshop Yang Diselenggarakan LP3B.

Beratha, N. L. S., Sukarini, N. W., & Rajeg, I. M. (2017). Balinese language ecology: Study about language diversity in tourism area at Ubud village. Jurnal Kajian Bali, 7(2), 121-134. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p07

Berger dan Luckmann. 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Sebuah Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3S.

Berger dan Luckmann. 1991. Langit Suci; Agama Sebagai Realitas Sosial. Jakarta: LP3S.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Pertama Cetakan Ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Dwipayana, Ari AA. GN. 2003. Desa Adat di Bali : Antara Otensitas dan Demokrasi, Arsip Makalah Jurusan Politik Program Pascasarjana, UGM

Dwipayana, Ari AA. GN. 2000. Tanah, Nation State dan Pergesran Pradigma Kekuasaan di Bali, Dalam Noer Fauzi dkk, Otonomi Daerah dan Sengketa Tanah, Lapera Pustaka Umum

Dwipayana, Ari AA. GN, dan IGN Putra. 2000. Adat, Negara dan Kapital di Bali, Makalah Dalam Work Shop tentang Reformasi Politik Lokal, Flinders University dan Fisipol UGM Yogyakarta

Fukuyama, Francis. 1999. Social Capital an Civil Society, The Institute of Public Policy George Mason University

Giddens, Anthony. 2003. Jalan Ketiga dan Kritik-kritiknya. Edisi terjemahan, dari buku “The Third Way and Its Critiques”, diterbitkan oleh Polity Press, Cambridge, 2000. Penerjemah: Imam Khoiri. Yogyakarta: IRCiSoD.

Greetz, Clifford. 1980. The Theaere State in Nineteenth Bali, diterjemahkan Hartono Hadikusumo, 2000 Negara Teater, Kerajaan-Kerajaan di Bali Abad XIX. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya.

Giddens, Anthony. 1933. New Rules of Sociological Method : A Positive Critique of Interpretative Sociologies, Edisi ke 2. London: Hutchinson.

Giddens, Anthony & Held, David. 1987. Perdebatan Klasik dan Kontemporer Mengenai Kelompok, Kekuasaan dan Konflik. Jakarta: Rajawali Pers.

Idhamsyah Eka Putra & Lia Marina, Konstruksi Sosial dan Pendekatannya Dalam Psikologi.

Maharani, I. A. D., Santosa, I., Wardono, P., & Martokusumo, W. (2017). Faktor-faktor penentu dalam sejarah transformasi perwujudan Bangunan tinggal Bali aga. Jurnal Kajian Bali, 7(2), 105-120. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p10

Merta, I Nengah. 2000. Studi Tentang Kualitas Pelayanan Publik, Tesis S2, Program Pascasarjana, Program Studi Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta

Moleong, Lexi J. 1991. Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nursantari, A. R. 2018. Konflik Sosial dalam Novel O Karya Eka Kurniawan (Kajian Konflik Sosial Lewis A. Coser). Skripsi tidak diterbitkan. JBSI. FBS. Universitas Negeri Surabaya.

Picard, M. (2017). From Agama Hindu Bali to Agama Hindu: Two styles of argumentation. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(2), 199-228. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p11

Pitana. 1994. Desa Adat Dalam Arus Modernisasi, Dinamika Masyarakat Kebudayaan Bali. Denpasar: BP.

Putnam, Robert. 2000. Bowling Alone : America’s Declining Social Capital, http://muse.jhu.edu/demo.journal of democracy/v006/putnam.html

Putra, I. N. D., & Paturusi, S. A. (2017). Denpasar heritage track’: Revitalisasi paket wisata ‘Denpasar city tour. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(2), 39-58. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p03

Sadiartha, Anak Agung Ngurah Gede. (2017). Lembaga Perkreditan Desa sebagai Penopang ke-ajegan Budaya Ekonomi Masyarakat Bali. Bali : Jurnal Kajian Bali. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p01

Santi, N. M., Hero, Y., & Arifin, H. S. (2017). Kontribusi wisata bahari terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir pulau Nusa Penida, Klungkung. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(2), 81-98. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p05

Santikarma, Degung. 2002. Koh Ngomong : Sebuah Penerimaan dan Penolakan Politik Orang Bali. Ansett Australia: Makalah Dalam Third International Bali Studies Workshop.

Santoso, M., Rivani, A., Ismanto, S., Mumajad, I., & Mulyono, H. 2018. Assesment of The Impact of CSR Implementation Social Investment using Social Return on Investment Methods. Adbispreneur, 3(2), 153-167.

Santoso Thomas. 2004. Modal Sosial dan Kinerja Organisasi, Orasi Pengukuhan Guru Besar Universitas Kristen Petra, Surabaya

Sartini, N. W. (2017). Makna simbolik bahasa ritual pertanian masyarakat Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(2), 99. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p06

SRI HARYANTI DEWI WITARI, I Gusti Ayu; WIRTA GRIADHI, I Ketut; OKA PARWATA, A. A. Gde. SENGKETA TANAH SETRA DAN PENYELESAIANNYA (STUDI KASUS SENGKETA BANJAR ADAT AMBENGAN DENGAN BANJAR ADAT SEMANA UBUD KABUPATEN GIANYAR). Kertha Desa, [S.l.], july 2013. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthadesa/article/view/5982>. Date accessed: 17 sep. 2022.

Subanda, I Nyoman. 2006. Negara, Desa Adat dan Rakyat Dalam Kepemimpinan Lokal di Bali (Studi Tentang Surveillance dan Dialetic of Control dari Perspektif Struktural), Disertasi Program Doktor Universitas Airlangga

Suwitha, I. P. G. (2017). Teluk Benoa dan laut Serangan Sebagai “laut peradaban” di Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(2), 153. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p09

Swandi, I. W. (2017). Kearifan lokal Bali untuk pelestarian alam: kajian wacana kartun-kartun majalah “Bog-Bog”. Jurnal Kajian Bali, 7(2), 229-248. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p12

Triadnyani, I. G. A. A. M. (2017). Kebaruan gaya ungkap dalam cerpen-cerpen berlatar budaya Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(2), 135-152. Doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i02.p08

Warren, Carool A. 1990. Adat and Dinas; Village and State in Contemporary Bali, Disertasi University of Western Australia.

Widja, Gede. 1994. Dualisme Kepemimpinan Lokal pada Desa-Desa Pegunungan di Kabupaten Buleleng dan Implikasinya dalam Pembangunan Nasional. Singaraja: Laporan Penelitian, STKIP Singaraja

Windia, Wayan P. 2008. Kajian Hukum Adat untuk Mencegah Konflik Sosial di Masyarakat, Makalah disajikan dalam acara diskusi “Sejauh manakah hukum adat Bali dapat mencegah berbagai konflik sosial yang muncul di masyarakat”, yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana tanggal 4 September 2008, serangkaian dengan Dies Natalis Universitas Udayana, tanggal 29 September 2008

Yudantini, Ni Made & Kastawan, I Wayan. 2018. Lansekap Budaya: Makna dan Peranan Pemakaman Hindu Bali pada Desa-desa Tradisional Bali Aga, Makalah disajikan dalam acara Seminar Arsitektur Nusantara IPLBI 2018

Downloads

Published

2022-11-30

Issue

Section

Articles