Lahirnya Petani Milenial dan Peranannya dalam Pengembangan Agrowisata di Kabupaten Gunungkidul
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish.v12i1.50608Keywords:
Petani Milenial, Pengembangan Agrowisata, Studi FenomenologiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lahirnya petani milenial dan peranannya dalam pengembangan agrowisata di Kawasan Taman Edukasi Pertanian Desa Pampang, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuatitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan divalidasi menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan petani milenial di Kabupaten Gunungkidul melalui pengembangan agrowisata di Desa Pampang mampu memberikan harapan baru bagi perubahan sektor pertanian yang selama ini masih berorientasi pada pertanian tradisional. Beberapa kaum milenial tergerak untuk menjadi petani dengan memanfaatkan teknologi dan informasi. Peran petani milenial sangat membantu masyarakat petani sekitar terutama dalam mengatasi persoalan harga di tingkat petani dan juga membantu dalam kegiatan pemasaran hasil pertanian melalui konsep agrowisata. Dalam sisi yang lain, keberadaan teknologi dan informasi menjadi sangat penting karena sebagai sumber pengetahuan, sarana untuk meningkatkan pendapatan petani melalui kegiatan budidaya pertanian maupun pemasaran hasil pertanian. Implikasi peran petani milenial tersebut mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
References
Afandhi, A. (2005). Etika Pembangunan dan Pengembangan Agrowisata di Indonesia.
Astuti, M. T. (2014). Potensi Agrowisata Dalam Meningkatkan Pengembangan Pariwisata. Jurnal Destinasi Kepariwisataan, 1(17), 51–57.
BPPSDMP. (2020). Dukung Ketahanan Pangan, YESS Komitmen Lahirkan Wirausahawan Muda Pertanian.
BPS-Gunungkidul. (2021). Angka Kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul.
Budiarti, T., Suwarto, & Muflikhati, I. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 18(3), 200–207.
Budiasa, I. W. (2011). Konsep dan potensi pengembangan agrowisata di Bali. DwijenAGRO, 2(1). http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/dwijenagro/article/view/265
Bungin, B. (2017). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana.
Gunungkidul, P. (2021). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2021-2026.
Ilyas. (2022). Optimalisasi peran petani milenial dan digitalisasi pertanian dalam pengembangan pertanian di Indonesia. FORUM EKONOMI: Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 2(2), 259–266. https://doi.org/10.29264/jfor.v24i2.10364
Kementan RI. (2020). Kementan Dorong Penambahan Satu Juta Petani Milenial. https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=4029
Kristiana, Y., & Theodora M, S. (2016). Strategi Upaya Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Agrowisata Berbasis Masyarakat Kampung Domba Terpadu Juhut, Provinsi Banten. Jurnal Ilmiah Widya, 3(3), 1–7.
Mahdi, M. I. (2022). Krisis Petani Muda di Negara Agraris. Dataindonesia.Id.
Marwanti, S. (2015). Pengembangan agrowisata berbasis masyarakat di Kabupaten Karanganyar. Caraka Tani - Journal of Sustainable Agriculture, 30(2), 48–55.
Moleong, L. J. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Pambudi, S. H., Sunarto, & Setyono, P. (2018). Strategi Pengembangan Agrowisata: Studi Kasus di Desa Wisata Kaligono(Dewi Kano), Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Analisis Kebijakan Pertanian, 16(2), 159–177. http://dx.doi.org/10.21082/akp.v16n2.2018.159-177
Pemkab Gunungkidul. (2020). Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2021 (Vol. 55812, Issue 1). http://bappeda.gunungkidulkab.go.id/wp-content/uploads/2020/08/RKPD-2021-KABUPATEN-GUNUNGKIDUL.pdf
Santoso, A. W., Effendy, L., & Krisnawati, E. (2020). Percepatan Regenerasi Petani Pada Komunitas Usahatani Sayuran Di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 325–336. https://doi.org/10.47492/jip.v1i3.59
Schwab, K. (2019). Revolusi industri keempat. PT Gramedia Pustaka Utama.
Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grapindo Persada.
Suriadikusumah, A. (2014). Ekowisata Dan Agrowisata (Eko-Agrowisata) Alternatif Solusi Untuk Pengembangan Wilayah Pada Lahan-Lahan Berlereng Di Jawa Barat. Fak. Pertanian Unpad-Bandung, Gambar 1, 1–10.
Susilowati, S. H. (2016a). Fenomena Penuaan Petani dan Berkurangnya Tenaga Kerja Muda serta Implikasinya bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 34(1), 35–55.
Susilowati, S. H. (2016b). Kebijakan Insentif Untuk Petani Muda: Pembelajaran dari Berbagai Negara dan Implikasinya bagi Kebijakan di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 34(2), 103. https://doi.org/10.21082/fae.v34n2.2016.103-123
Sutjipta, I. N. (2001). Agrowisata. Magister Manajemen Agribisnis, Universitas Udayana.
Utama, G. B. K., & Junaedi, W. R. (2018). Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia. Deepublish.
Yin, R. K. (2019). Studi Kasus: Desain & Metode. Raja Grapindo Persada.
Yusuf, A. M. (2013). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan (Pertama). Prenadamedia Group.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Dyah Indriyaningsih Septeri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)