Belenggu Adat Memutus Stunting: Studi Kasus di Desa Labotan Kandi
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish.v12i2.60536Keywords:
Adat Istiadat, Balita, Patriarki, Perempuan, StuntingAbstract
Wilayah daerah terisolir (daerah 3T) seperti Desa Labotan Kandi, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah menghadapi banyak kendala dalam menurunkan angka stunting. Kendala tersebut menyangkut faktor medis dan non medis. Faktor non medis diantaranya seperti adat budaya masyarakat setempat yang cukup kuat mempengaruhi perilaku kesehatan mereka. Adat istiadat yang ada berpengaruh pada cara hidup berdampak pada kondisi kesehatan yang kurang kondusif guna peningkatan status kesehatan masyarakat setempat. Tulisan ini bertujuan mengungkap kendala-kendala adat istiadat masyarakat yang merintangi mereka dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Studi etnografi dilakukan terhadap 18 ibu balita stunting ditambah informan kunci seperti kepala desa, sekretaris desa, petugas kesehatan di desa serta bapak balita stunting dilakukan pada Juli-Agustus 2022. Observasi dan wawancara dilakukan guna mengungkap pengetahuan mereka terkait stunting, adat istiadat, dan perilaku kesehatan yang mereka jalani. Analisis dilakukan dengan pendekatan sosial budaya guna mengidentifikasi aspek-aspek sosial budaya yang merintangi penanganan stunting. Kuatnya budaya patriarki, kebiasaan menikah usia dini, keterbatasan ekonomi, pendidikan yang kalah dari pesta, relasi gender yang timpang, pemberian makanan tambahan secara dini serta pola pengasuhan anak yang mengutamakan anak asal diam, tidak menangis menjadi deretan penyebab sulitnya penanganan stunting. Perubahan perilaku hidup dan kesehatan harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan tokoh adat, tokoh agama, stakeholder, serta instansi terkait yang mengurusi KIA (kesehatan ibu dan anak).
References
Adeomi, A. A., Fatusi, A., & Klipstein-Grobusch, K. (2022). “Children eat all things here”: a qualitative study of mothers’ perceptions and cultural beliefs about underweight and overweight children and adolescents in selected communities in two Nigerian States. BMJ Open, 12(4). https://doi.org/10.1136/bmjopen-2021-059020
Apriliani, F. T., & Nurwati, N. (2020). Pengaruh Perkawinan Muda Terhadap Ketahanan Keluarga. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 90–99. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i1.28141
Aryastami, N. K., Shankar, A., Kusumawardani, N., Besral, B., Jahari, A. B., & Achadi, E. (2017). Low birth weight was the most dominant predictor associated with stunting among children aged 12–23 months in Indonesia. BMC Nutrition, 3(6), 1–6. https://doi.org/10.1186/s40795-017-0130-x
Ashagidigbi, W. M., Orilua, O. O., Olagunju, K. A., & Omotayo, A. O. (2022). Gender, empowerment and food security status of households in Nigeria. Agriculture (Switzerland), 12(7). https://doi.org/10.3390/agriculture12070956
BPS Kabupaten Bangkep. (2021). BPS Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2021. Https://Banggaikab.Bps.Go.Id/.
Budiastutik, I., & Nugraheni, S. A. (2018). Determinants of stunting in Indonesia: a review article. International Journal of Healthcare Research, 1(2), 43–49.
Bunu, H. Y. (2014). Kesadaran Masyarakat Suku Dayak Terhadap Pendidikan Anak di Pedalaman Kalimantan Tengah. Cakrawala Pendidikan, XXXIII(3), 445–453. https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.2388
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Fitri, R., Huljannah, N., & Rochmah, T. N. (2022). Program Pencegahan Stunting di Indonesia: A Systematic Review. Media Gizi Indonesia, 17(3), 281–292. https://doi.org/10.20473/mgi.v17i3.281-292
Gross, R., Schultink, W., & Sastroamidjojo, S. (1996). Stunting as an indicator for health and wealth: An Indonesian application. Nutrition Research, 16(11–12), 1829–1837. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S0271-5317(96)00207-2
Gymnastiar, I. A. (2021). Peran Ganda Wanita di Keluarga dalam Perspektif Gender dan Struktural Fungsional Tallcot Parsons (Studi Kasus Pada Buruh Wanita di PT Fengtay, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung). Journal of Social Studies Education Research, I(II), 1–11.
Ibrahim, I. A., Alam, S., Adha, A. S., Jayadi, Y. I., & Fadlan, M. (2021). Hubungan Sosial Budaya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Bone-Bone Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Tahun 2020. Al Gizzai: Public Health Nutrition Journal, 1(1), 16–26. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/algizzai.v1i1.19079
Izza, N., Purnomo, W., & Mahmudah. (2019). Factors affecting the occurance of stunting in Indonesia. Indian Journal of Public Health Research and Development, 10(10), 1845–1850.
Kemendes PDDT. (2018). Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. https://siha.kemenkes.go.id
Lestari, W., Kristiana, L., & Paramit, A. (2018). Stunting: Studi Konstruksi Sosial Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan Terkait Gizi dan Pola Pengasuhan Balita di Kabupaten Jember. Jurnal Aspirasi, 9(1), 17–33. https://doi.org/10.22212/aspirasi.v9i1.985
Mary, S. (2018). How Much Does Economic Growth Contribute to Child Stunting Reductions? Economies, 6(55), 1–18. https://doi.org/doi:10.3390/economies6040055
Megawanty, R., & Hanita, M. (2020). Ketahanan Keluarga Dalam Adaptasi New Normal Pandemi COVID-19 di Indonesia. Urnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, 1(1), 491–504.
Ni’Mah, C., & Muniroh, L. (2015). Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indonesia, 10(1), 84–90.
Nina, J. (2012). Memahami Perempuan Nuaulu. In Perempuan Nuaulu: Tradisionalisme dan Kultur Patriarki.
Octaviani, F., & Nurwati, N. (2020). Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Perceraian di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS, 2(2), 33–52.
Oktaviana, F., Widyawati, M. N., Kurnianingsih, & Kubota, N. (2020). Early detection of the risk of stunting in pregnant women and its recommendations. 2020 International Symposium on Community-Centric Systems (CcS), 1–6.
Putri, B. D. (2014). Peran Faktor Keluarga dan Karakteristik Remaja Terhadap Perilaku Seksual Pranikah. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 3(1), 8–19.
Qibtiyah, M. (2014). Faktor yang Mempengaruhi Perkawinan Muda Perempuan. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 3(1), 50–58.
Rahayu, I., Jalinus, N., & Yuliana. (2019). Kontribusi Pengetahuan Gizi Ibu dan Pola Asuh Gizi Terhadap Status Gizi Anak Balita di Jorong Sungai Salak Kenagariankototangah Kecamatantanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 8(2), 235–241.
Ramli, R. (2018). Perilaku Ibu Bayi Dalam Pemberian ASI Pada Etnis Banggai di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. Jurnal ASI Eksklusif, 21, 1–8. https://doi.org/10.31219/osf.io/dmqyh
Rochimah, T. H. N., Nur, H., & Rosemary, R. (2020). Rumah Gizi Aisyiyah: Komunikasi Kesehatan Dengan Pendekatan Agama dan Budaya. Jurnal Komunikasi Global, 9(1), 141–161. https://doi.org/10.24815/jkg.v9i1.16576
Rohmah, T. H. N., Setyowati, H. N., & Rosemary, R. (2020). Rumah Gizi ‘Aisyiyah: Komunikasi Kesehatan Dengan Pendekatan Agama-Budaya. Jurnal Komunikasi Global, 9(1), 141–161.
Semba, R. D., Pee, S. de, Sun, K., Sari, M., Akhter, N., & Bloem, M. W. (2008). Effect of parental formal education on risk of child stunting in Indonesia and Bangladesh: a cross-sectional study. Lancet, 371(9609), 322–328. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(08)60169-5.
Singer, M., Baer, H., Long, D., & Pavlotski, A. (2019). Introducing Medical Anthropology: A Discipline in Action. Lanham: Rowman and Littlefield.
Spradley, J. P. (2006). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Suhardin, S., Indarwati, R., Meo, C. M., Sari, N. K. P. M., & Halimatunnisa, M. (2020). Social-cultural aspect of stunting: A systematic review. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(7), 7805–7816. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I7/PR270753
Supangat, B., & Mulyanto, D. (2022). Pengantar Analisis Sistem Peristilahan Kekerabatan. Bandung: ITB Press.
Tangka, F. K., Jabbar, M. A., & Saphiro, B. (2000). Gender livestock technology research: Case studies. In Gender roles and child rotation in livestock production systems in developing countries: A critical review. Kenya: International Livestock Research Institute.
unstats.un.org. (2022). The Sustainable Development Goals Report 2021. Https://Unstats.Un.Org/Sdgs/Report/2021/.
www.merdeka.com. (2021). Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Duduki Peringkat 107 Dari 189 Negara. Www.Merdeka.Com/Indeks-Pembangunan-Manusia-Indonesia-Duduki-Peringkat-107-Dari -189-Negara.Html.
Yani, N. L. S., & Indrayani, L. (2021). Keterlibatan Perempuan Dalam Sektor Pertanian Untuk Menunjang Kesejahteraan Keluarga Menurut Perspektif Feminisme (Studi Kasus Di Desa Songan, Bangli, Bali). Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 9(2), 261–269. https://ejournal.undiksha.ac.id./index.php/EKU
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Atik Triratnawati, Eka Yuniati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)