Peran Agen dan Struktur dalam Kerjasama Pengurangan Risiko Bencana Antardesa Berbasis Kawasan

Authors

DOI:

https://doi.org/10.23887/jish.v12i2.64401

Keywords:

Agen, Struktur, Pengurangan Risiko Bencana, Kerjasama Antar-Desa

Abstract

Upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) selama ini cenderung bersifat parsial, temporer, dan hanya terbatas pada wilayah administrasi desa. Padahal bisa saja bencana terjadi di suatu desa, namun dampaknya dirasakan oleh desa terdekat atau tetangga. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran agen dan struktur dalam kerja sama PRB antardesa berbasis kawasan di Desa Akar Akar, Desa Andalan, dan Desa Gunjan Asri, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Konsep agen dan struktur dalam perspektif teori strukturasi Anthony Giddens digunakan untuk mengeksplorasi praktik sosial agen dalam melakukan kerja sama PRB antardesa berbasis kawasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Proses pengumpulan data dilakukan dengan Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, adanya kesamaan kultur dan pengalaman kolektif dalam menghadapi bencana di masa lalu telah menciptakan kesadaran baru bagi agen (pemerintah desa) dalam membangun ketangguhan masyarakat di tiga desa kawasan. Kedua, adanya kesamaan ancaman, kerentanan, dan risiko terhadap bencana gempa bumi, kekeringan, dan krisis air bersih telah mendorong agen (pemerintah desa) untuk melakukan perubahan struktur dalam pengelolaan risiko bencana di tiga desa kawasan melalui kebijakan. Ketiga, perubahan struktur di tiga desa kawasan dalam pengelolaan risiko bencana dilakukan oleh agen (pemerintah desa) dengan memperkuat kelembagaan PRB.

References

ADRRN. (2009). Terminologi Pengurangan Risiko Bencana. Asian Disaster Reduction Response Network (ADRRN) with the Assistance of UNISDR Asia and the Pacific Office.

Asmiddin, A., Sadat, A., & Basir, M. A. (2022). Kolaborasi Triple Helix Dalam Penanggulangan Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Buton. Jurnal Manajemen Bencana (JMB), 8(1). https://doi.org/10.33172/jmb.v8i1.960

Azad, M. A. K., Uddin, M. S., Zaman, S., & Ashraf, M. A. (2019). Community-based Disaster Management and Its Salient Features: A Policy Approach to People-centred Risk Reduction in Bangladesh. Asia-Pacific Journal of Rural Development, 29(2), 135–160. https://doi.org/10.1177/1018529119898036

BNPB. (2016, May 2). Perka BNPB No. 1/2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.

BNPB. (2020). Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024.

BNPB. (2021, August 3). Review Bencana Juli 2021: Bertemunya Bencana Hidrometeorologi Basah dan Kering.

BNPB. (2022a). Infografis Kejadian Bencana. https://bnpb.go.id/infografis.

BNPB. (2022b, October 27). Tujuh Desa Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Purbalingga.

BPBD Probolinggo. (2023, June 28). Awal Musim Kemarau, 6 Desa di 2 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Krisis Air Bersih.

Chambers, R. (1996). Participatory Rural Appraisal (Memahami Desa Secara Partisipatif). Kanisius.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (Fourth Edition). SAGE Publications.

Dale, A., & Newman, L. (2010). Social capital: A necessary and sufficient condition for sustainable community development? Community Development Journal, 45(1), 5–21. https://doi.org/10.1093/cdj/bsn028

Dale, A., & Sparkes, J. (2011). The “agency” of sustainable community development. Community Development Journal, 46(4), 476–492. https://doi.org/10.1093/cdj/bsq013

data.ntbprov.go.id. (2022, February 23). Daftar Lokasi Destana NTB sampai dengan tahun 2021. https://data.ntbprov.go.id/dataset/daftar-desa-tangguh-bencana-destana/resource/f2d15746-adf1-4326-9753-9b0f9ba37c50#{}.

Deru, A., & Adiwidjaja, I. (2019). Implementasi Kerjasama Antardesa Di Bidang Peanfaatan Sumber Mata Air Bersih (Studi Kasus Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu). Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (JISIP), 8(1).

detik.com. (2022, November 4). 5 Desa Terdampak Banjir Bandang Banyuwangi. https://www.detik.com/jatim/berita/d-6387734/5-desa-terdampak-banjir-bandang-banyuwangi.

Fadia, A. (2021). Analisis Program Kerja Sama Antar Desa Dalam Mengembangkan Badan Usaha Milik Desa Di Desa Pematang Johar. 1, 1–15.

Franco, I. B., & Tracey, J. (2019). Community capacity-building for sustainable development: Effectively striving towards achieving local community sustainability targets. International Journal of Sustainability in Higher Education, 20(4), 691–725. https://doi.org/10.1108/IJSHE-02-2019-0052

Giddens, A. (2010). Teori Strukturasi: Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat. Pustaka Pelajar.

Grady, A., Gersonius, B., & Makarigakis, A. (2016). Taking stock of decentralized disaster risk reduction in Indonesia. Natural Hazards and Earth System Sciences, 16(9), 2145–2157. https://doi.org/10.5194/nhess-16-2145-2016

Hamdika, W., Miko, A., & Afrizal. (2019). Kesiapsiagaan Komunitas Pesisir Menghadapi Ancaman Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami (Studi Kasus di Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam). JISPO Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 9(2).

jdih.ntbprov.go.id. (2022, September 5). Lampiran Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 84 Tahun 2022 Tentang Pedoman Pelaksanaan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Di Provinsi Nusa Tenggara Barat. https://jdih.ntbprov.go.id/sites/default/files/produk_hukum/lampiran_25.pdf.

Jumiati, D., & Yanuardi. (2017). Sister Village Antara Desa Ngargomulyo Dan Desatamanagung Dalam Upaya Mitigasi Bencana Merkabupaten Magelang. Journal of Public Policy and Administration Research, 2(1).

Kharis, F. A., Dwinanto, B., Putri, M., & Widana, K. (2019). Sister Village Sebagai Alternatif Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Agung. In Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana (Vol. 10, Issue 2).

KONSEPSI NTB. (2021). Laporan Kajian Kerentanan dan Kapasitas Bencana Partisipatif Desa Akar Akar, Desa Andalan, Desa Gunjan Asri.

KONSEPSI NTB. (2022). Laporan Program: Meningkatkan Ketahanan Bencana Pedesaan Melalui Pengembangan Literasi Bencana dan Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Kawasan Tahap II.

Ling, C., Hanna, K., & Dale, A. (2009). A template for integrated community sustainability planning. Environmental Management, 44(2), 228–242. https://doi.org/10.1007/s00267-009-9315-7

Margono, & Priyo. (2021, May). Evaluasi Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Deyangan Dalam Penanggulangan Bencana Gunung Merapi Berbasis Sister Village Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Magelang.

Matarrita-Cascante, D., & Brennan, M. A. (2022). One more time: Conceptualizing community development in the twenty-first century. Community Development. https://doi.org/10.1080/15575330.2022.2145325

Newell, R., Picketts, I., & Dale, A. (2020). Community systems models and development scenarios for integrated planning: Lessons learned from a participatory approach. Community Development, 51(3), 261–282. https://doi.org/10.1080/15575330.2020.1772334

Ningtyas, T., Larasati, E., Warsono, H., & Purnaweni, H. (2021). Optimization of Destana policies (Resilience Disaster Village) to improve community preparedness for flood disaster in Bojonegoro District, Indonesia. Management and Entrepreneurship: Trends of Development, 1(15), 113–126. https://doi.org/10.26661/2522-1566/2021-1/15-08

Purnomo, A. H. (2023). Memahami dan Menilai Risiko Bencana (Memahami Esensi Komponen Pembentuk Risiko Bencana dan Menilai Risiko Bencana dengan Pendekatan Geospasial). Akaliris.

Purwanto, S., Yugyasmono, Sumino, Heniwati, W., Adi, I. B., Wantoro, H. H., Adjawaila, A., & Prasetyo, A. B. (2018). Modul 1: Dasar Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana.

Ramdani, E. M. (2015). Koordinasi oleh BPBD dalam Penanggulangan Bencana Banjir di Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi, 12(3).

Ritzer, G. (2014). Teori Sosiologi Modern. Kencana.

Siregar, J. S., & Wibowo, A. (2019). UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA PADA KELOMPOK RENTAN. In Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana (Vol. 10, Issue 1).

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Supratiwi, Yuwanto, & Kushandajani. (2022). Community participation in disaster management in Gondoriyo village administration, Ngaliyan sub-district, Semarang city. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1041(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/1041/1/012032

Suryotomo, P., Paripurno, E. T., Sumino, Jefrizal, R., & Yunus, R. (2019). Penilaian Ketangguhan Bencana Desa/Kelurahan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Talmage, C. A., Mars, M. M., Hains, B. J., Hains, K. D., & Ashdown, B. K. (2023). Pushing against a future dark side for community development: An editorial call to action. Community Development. https://doi.org/10.1080/15575330.2023.2173265

UU No. 24 Tahun 2007. (2007). Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana .

Winston, N. (2022). Sustainable community development: Integrating social and environmental sustainability for sustainable housing and communities. In Sustainable Development (Vol. 30, Issue 1, pp. 191–202). John Wiley and Sons Ltd. https://doi.org/10.1002/sd.2238

Wirawan, I. B. (2012). Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma: fakta sosial, definisi sosial, dan perilaku sosial. Kencana.

Wirutomo, P. (2022). Imajinasi Sosiologi: Pembangunan Sosietal. Gramedia.

Wolff, E. (2021). The promise of a “people-centred” approach to floods: Types of participation in the global literature of citizen science and community-based flood risk reduction in the context of the Sendai Framework. Progress in Disaster Science, 10. https://doi.org/10.1016/j.pdisas.2021.100171

Zubaedi. (2013). Pengembangan Masyarakat: Wacana dan Praktik. Prenadamedia Group.

Published

2023-08-31

Issue

Section

Articles