Kohesi dan Jaringan Sosial dalam Tradisi Kai Wait Komunitas Pertanian di Kabupaten Buru
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish.v12i3.66636Keywords:
Kai Wait, Kohesi Sosial, Jaringan Sosial, KomunitasAbstract
Persediaan lahan dan tenaga kerja untuk pertanian semakin terbatas bahkan cenderung berkurang sebagai konsekuensi perkembangan daerah serta dinamika kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang akan menimbulkan masalah krusial terkait pengembangan dan keberlanjutan pertanian yang berimbas pada masalah kemiskinan. Keberadaan tradisi Kai Wait sebagai ruang komunikasi yang d idalamnya terdapat kohesi dan jaringan sosial menyebabkan potensi komunitas pertanian untuk selalu bisa berkembang, namun faktanya Kai Wait hanya sekedar masih berada pada kondisi yang cukup memprihatinkan. Penelitian ini disetting untuk mengeksplorasi sumberdaya komunitas pertanian berupa jaringan sosial dan kohesi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, di mana peneliti melakukan pemilihan secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Informan berjumlah 86 orang yang tersebar pada 10 Desa. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan empat langkah. Langkah pertama adalah melakukan reduksi data. Reduksi data digunakan untuk mengetahui pola perubahan untuk memetakan data yang diperoleh secara efisien. Langkah kedua adalah proses menampilkan data. Penyajian data dilakukan dengan memilah data dilanjutkan dengan langkah ketiga yaitu proses pemahaman data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi Kai Wait memiliki kandungan kohesi yang kuat dimana rasa percaya sesama warga menjadi kekuatan dalam menghadapi persoalan yang mereka hadapi begitu juga jaringan sosial yang mereka miliki mampu mendukung usaha mereka dalam memenuhi nafkah sehari-hari.
References
Agung, Y. R. (2019). Kohesi Sosial Dalam Membentuk Harmoni Kehidupan Komunitas. Jurnal Psikologi Perseptual, 3(1), 37–43. https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.3679
Anisah Hasan, & Irwan. (2017). Kohesi Sosial Sanro dan Guru dalam Memaksimalkan Fungsi Adat di Masyarakat Kabupaten Gowa. Equilibrium Pendidikan Sosiologi, v(1), 21–25. https://media.neliti.com/media/publications/70308-ID-fenomena-plagiarisme-mahasiswa.pdf
Buti, F. N., & Neonbasu, G. (2022). Budaya Ha’aluha sebagai Sarana Kohesi Sosial Suku Kemak di Desa Sadi-Kabupaten Belu. Warta Governare: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3(1), 371–390.
Doni, K. L., Hamka, H., & Burchanuddin, A. (2021). Kohesi Sosial Masyarakat Kaimana Di Tengah Konflik Papua. Jurnal Ilmiah Ecosystem, 21(2). https://doi.org/10.35965/eco.v21i2.1130
Fathy, R. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1). https://doi.org/10.22146/jps.v6i1.47463
Granovetter, M. (2018). The impact of social structure on economic outcomes. In The Sociology of Economic Life, Third Edition (pp. 46–61). https://doi.org/10.4324/9780429494338
Granovetter, M. S. (1973). The Strength of Weak Ties. American Journal of Sociology, 78(6), 1360–1380. https://doi.org/10.1086/225469
Hapsari, D. R., Sarwono, B. K., & Eriyanto, E. (2018). Jaringan Komunikasi Dalam Partisipasi Gerakan Sosial Lingkungan: Studi Pengaruh Sentralitas Jaringan terhadap Partisipasi Gerakan Sosial Tolak Pabrik Semen Pada Komunitas Adat Samin di Pati Jawa Tengah. Jurnal Komunikasi Indonesia, 6(2). https://doi.org/10.7454/jki.v6i2.8712
Harahap, T. F. A., & Dharmawan, A. H. (2018). Strategi Nafkah dan Pemanfaatan Relasi-Relasi Sosial Rumahtangga Petani Kelapa Sawit. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 2(3), 383–402. https://doi.org/10.29244/jskpm.2.3.383-402
Husain, F., Gunawan, G., Arsal, T., Luthfi, A., & Rini, H. S. (2018). Jaringan dan Sistem Sosial dalam Distribusi Komoditas Pertanian Lahan Kering. JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo), 2(2), 123–136. https://doi.org/10.21580/jsw.2018.2.2.2893
Indrawadi, J., Moeis, I., Montessori, M., Wirdanengsih, W., Fatmariza, F., Asmil, A. D., & Hafsyari, H. (2022). Penguatan Kohesi Sosial Melalui Peran Aktif Masyarakat Seberang Palinggam. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(2). https://doi.org/10.24036/abdi.v4i2.229
Ismanto, I.-. (2020). Meembangun Kohesi Sosial dalam Masyarakat Majemuk di Tengah Tantangan Pandemi. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 3, 1050–1058. https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v3i0.840
Kusumawarta, E. P., & Sjaf, S. (2018). Pengorganisasian Komunitas oleh Inovator Pertanian untuk Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 2(6). https://doi.org/10.29244/jskpm.2.6.731-744
Marsden, P. V. (2005). The sociology of James S. Coleman. In Annual Review of Sociology (Vol. 31, pp. 1–24). https://doi.org/10.1146/annurev.soc.31.041304.122209
Marshall, M. N. (1996). Sampling for qualitative research. Family Practice. https://doi.org/10.1093/fampra/13.6.522
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Miles and Huberman 1994.pdf. In Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Third Edition. In The SAGE Handbook of Applied Social Research Methods.
Miller, H. N., Thornton, C. P., Rodney, T., Thorpe, R. J., & Allen, J. (2020). Social Cohesion in Health: A Concept Analysis. Advances in Nursing Science, 43(4). https://doi.org/10.1097/ANS.0000000000000327
Pujiriyani, D. W., Soetarto, E., Santosa, D. A., & Agusta, I. (2018). Deagrarianization and Livelihood Dislocation of Peasant Community in Rural Java. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 6(2). https://doi.org/10.22500/sodality.v6i2.23235
Siagian, M. (2018). Kohesi Sosial Masyarakat di Kawasan Megapolis. In Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia.
Sopamena, J. F., & Pattiselanno, A. E. (2020). The Role Changes In Domestic And Public Spheres Of Farmer Women Through Household Livelihood Strategy In Fatmite Village, Namrole District, South Buru Regency. Agric, 32(1). https://doi.org/10.24246/agric.2020.v32.i1.p51-64
Tanzil, T. (2019). Peranan Jaringan Sosial Dalam Penanganan Kemiskinan Nelayan Di Baubau. Sosio Konsepsia, 8(2). https://doi.org/10.33007/ska.v8i2.1485
Tasidjawa, Y. F., & Engel, J. D. (2019). Kai-Wait Culture as an Effort to Facilitate Interfaith Counseling in Post-Conflict Islamic-Christian Relations on Buru Island Maluku. Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 10(2). https://doi.org/10.21043/kr.v10i2.6584
Wickes, R., Zahnow, R., Corcoran, J., & Hipp, J. R. (2019). Neighbourhood social conduits and resident social cohesion. Urban Studies, 56(1). https://doi.org/10.1177/0042098018780617
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hamiru Hamiru, Muhamad Chairul Basrun Umanailo, Idrus Hentihu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)