Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu sebagai Pilar Toleransi Beragama pada Masyarakat Tapanuli Selatan

Authors

  • Asrul Hamid Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Syaipuddin Ritonga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Andri Muda Nst Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

DOI:

https://doi.org/10.23887/jish.v13i1.74809

Keywords:

Dalihan Na Tolu, Toleransi Beragama, Tapanuli Selatan, Kearifan Lokal

Abstract

Kearifan lokal Dalihan Na Tolu bukan hanya sekedar sistem kekerabatan melainkan juga merupakan pilar yang dijadikan pedoman oleh masyarakat Tapanuli Selatan dalam mewujudkan nilai-nilai toleransi beragama dalam berbagai kegiatan horja siriaon (pesta) dan siluluton (musibah). Dalihan Na Tolu dijadikan sebagai pengerat rasa persaudaraan meskipun berbeda etnis ataupun agama. Penelitian ini bertujuan menguraikan implementasi kearifan lokal dalam membentuk nilai toleransi pada masyarakat Tapanuli Selatan yang dikenal dengan multi etnis dan agama. Penelitian ini merupakan field research yang bersifat deskriptif analitis dengan menggambarkan dengan tepat kondisi, sifat dan gejala sosial dalam masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah antropologi budaya dengan model deskriptif etnografi. Pengumpulan data digunakan menggunakan metode interview, observasi dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode kualitatif dengan menggali nilai-nilai kearifan lokal Dalihan Na Tolu dalam bentuk kualitas (deskriptif) bukan dengan angka. Hasil penelitian didapatkan bahwa implementasi Dalihan Na Tolu sangat efektif dalam mewujudkan toleransi beragama dengan mengedepankan nilai filosofis Dalihan Na Tolu yaitu Hombar do Adat Dohot Ibadat (berdampingan adat dengan ibadat) dengan mendasarkan holong (kasih sayang) sehingga tidak ada masyarakat yang merasa diabaikan dan dikesampingkan. Toleransi beragama yang didasarkan pada kearifan lokal Dalihan Na Tolu sudah berlangsung turun-temurun sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan sosial yang terus berubah.

References

Abdullah, R., & Zuhrawati, Z. (2019). Interaksi Sosial Dalam Bentuk Toleransi Antara Masyarakat Masuk dan Masyarakat Asli di Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Serambi Akademica, 7(6).

Abror Mhd. (2020). Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi ( Kajian Islam dan Keberagaman ). Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam, 1(1).

Angela A. (2018). Analisis Deskriptif. New England Journal of Medicine, 372(2).

Ardiyanto, Y. (2019). Memahami Metode Penelitian Kualitatif. Djkn, 2.

Azra, A. (2002). Reposisi Hubungan Agama dan Negara: Merajut Hubungan Antarumat. Kompas.

B. Effendy. (2001). Masyarakat Agama dan Pluralisme Keagamaan, Perbincangan Mengenai Islam, Masyarakat Madani, dan Etos Kewirausahaan (Cet ke-1). Galang Press.

Basyiral Hamidi Harahap. (2004). Madina Yang Madani. PT. Metro Pos.

Crozier, G., Denzin, N., & Lincoln, Y. (1994). Handbook of Qualitative Research. In British Journal of Educational Studies (Vol. 42, Issue 4). Pustaka Pelajar. https://doi.org/10.2307/3121684

Dedisyah Putra, Asrul Hamid, Andri Muda Nst, S. E. (2023). Character Transformation of Naposo Nauli Bulung in Religious Practice at South Tapanuli Regency. Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, 19(2), 353–377. https://doi.org/https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v19i2.9206

Dewi Wulansari. (2014). Hukum Adat Indonesia Suatu Pengantar (Cet Ke-3). PT Refika Aditama.

Dwi Ananta Devi. (2019). Toleransi Beragama. Alprin.

Fajarini, U. (2014). Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Jurnal Sosio Didaktika, 1 (2), 123–130.

Firmando, H. B. (2021). Kearifan Lokal Sistem Kekerabatan Dalihan Na Tolu dalam Merajut Harmoni Sosial di Kawasan Danau Toba. Aceh Anthropological Journal, 5(1). https://doi.org/10.29103/aaj.v5i1.4613

Fitri, A., Isjoni, & Bunari. (2023). Penerapan Filosofi Adat Dalihan Natolu dalam Kehidupan Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis. JISHUM (Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora), 1(3).

Fitria Wijayanti. (2019). Mengenal Perubahan Sosial. Cempaka Putih.

Ghazali, A. M. (2016). Toleransi Beragama Dan Kerukunan Dalam Perspektif Islam. Religious: Jurnal Agama Dan Lintas Budaya, 1(1).

H. Bahari. (2010). Toleransi Beragama Mahasiswa. Maloho Abadi Press.

Hafid, H., Mardan, M., Damis, R., & Asriadi, A. (2023). Komunikasi Sebagai Interaksi Sosial dengan Non Muslim Dalam Alquran. RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 5(1). https://doi.org/10.47435/retorika.v5i1.1617

Hamid, A., Nasution, K. B., Siregar, R. A. S., & Tambunan, J. (2022). Development of Sharia Based Local Wisdom Business at Society of Mandailing Natal. LAA MAISYIR : Jurnal Ekonomi Islam, 9(1), 51–68. https://doi.org/10.24252/lamaisyir.v9i1.29413

Harahap, D. (2016). Implikasi Sistem Kekerabatan Dalihan Na Tolu. Riset, XII(1).

Harahap, S. M. (2015). ISLAM DAN BUDAYA LOKAL Studi terhadap Pemahaman, Keyakinan, dan Praktik Keberagamaan Masyarakat Batak Angkola di Padangsidimpuan Perspektif Antropologi. Toleransi, 7(2).

Hasan, M. (2019). Manusia Sebagai Makhluk Sosial. Kaltim Post.

Hasan, M. S. (2019). Internalisasi Nilai Toleransi Beragama. Dar El-Ilmi : Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora, 6(1).

Hasibuan, Z. E. (2015). Filosofi Dalihan Na Tolu : Studi Multidisipliner, 2(2).

Hasyimsyah Nasution, Syukur Kholil, B. H. (2017). Pola Komunikasi Tokoh Agama dan Tokoh Adat Dalam Meningkatkan Keharmonisan Hubungan Antarumat Beragama di Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Samosir. Al-Balagh, 1(2), 220–232.

Hilda, L. (2016). Revitalisasi Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Masyarakat Muslim Mandailing Dalam Menjaga Harmonisasi Lingkungan Hidup. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 40(1), 175–192. https://doi.org/10.30821/miqot.v40i1.218

John M. Echols dan Hassan Shadily. (2007). Kamus Inggris Indonesia. PT. Gramedia.

Kementrian Keuangan. (2020). Memaknai Kembali Kearifan Lokal Dalam Kehidupan Sehari-hari. In Kementrian Keungan RI (Issue October).

Koentjaraningrat. (2010). “Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia.” In Djambatan (Issue Semester 5). Penerbit Djambatan.

Kongprasertamorn, K. dan. (n.d.). “Local Wisdom, Environmental Protection and Community Development: The Clam Farmers In Tambon Bangkhunsai, Phetchaburi Province Thailand. Manusya. Journal of Humanities, 10 (1), 2.

Maulida. (2020). Teknik Pengumpulan Data Dalam Metodologi Penelitian. Darussalam, 21.

Muda, I., Ritonga, S., Batubara, B. M., Angelia, N., & Pulungan, W. (2022). Marjambar as a Symbolic Interaction of the Bunga Bondar Society in Sipirok District - North Sumatra. Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 7(2). https://doi.org/10.25008/jkiski.v7i2.770

Munawir, A. W. (1984). Kamus al-Munawir. Pondok Pesantren al- Munawar.

Mungmachon, M. R. (2012). Knowledge and Local Wisdom: Community Treasure. International Journal of Humanities and Social Science, 2 (13), 174–181.

Nasruddin, Kusumah, S. D., & Purwana, B. H. S. (2011). Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Natalia, A. (2016). Faktor-Faktor Penyebab Radikalisme Dalam Beragama (Kajian Sosiologi Terhadap Pluralisme Agama Di Indonesia). Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 11(1).

Pandapotan Nasution. (1994). Uraian Singkat tentang Adat Mandailing Serta Tata Cara Perkawinannya. Widya Press.

Pulungan, A. (2018). Dalihan Na Tolu, Peran dalam Proses Interaksi Antara Nilai-nilai Adat Dengan Islam Pada Masyarakat Mandailing Dan Angkola Tapanuli Selatan. Perdana Publishing.

Ridwan, N. . (2007). Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Studi Islam dan Budaya. . . Jurnal Studi Islam Dan Budaya, 5 (1_, 2.

Ritonga, G. P., Amaliah, A., Qurrota, N., Limbong, A., Ikhsan, M., Islam, U., & Sumatera, N. (2023). Menumbuhkan sikap toleransi beragama melalui kegiatan gotong royong di desa kuta jungak. 4(2), 1400–1409.

Rizal, D. A., & Kharis, A. (2022). Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial. Komunitas: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 13(1).

Ruman, Y. S. (2016). Keteraturan Sosial, Norma dan Hukum: Sebuah Penjelasan Sosiologis. Jurnal Hukum PRIORIS, 2(2). https://doi.org/10.25105/prio.v2i2.328

Sari, E. N., Yamin, M., & Ikhsan, E. (2022). Peran Dalihan Natolu Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Hak Ulayat Untuk Pengadaan Kepentingan Umum di Kabupaten Humbang Hasundutan. Jurnal Hukum Dan Kemasyarakatan Al-Hikmah, 3(2).

Situmorang, L. (2021). Tinjauan Konsep Hamoraon, Hagabeon,Hasangapon Pada Masyarakat Batak Toba Di Kota Rantauprapat. Civitas (Jurnal Pembelajaran Dan Ilmu Civic), 7(2). https://doi.org/10.36987/civitas.v2i1.3206

Sumper Mulia Harahap. (2016). Moderasi Beragama Ditinjau Dari Perspektif Maqasid Syari’ah. LP2M IAIN Samarinda.

Susiatik, T. (2018). Pendidikan karakter sebagai transformasi nilai-nilai luhur bangsa: Studi deskriptif pada guru SMA di kota semarang. Pawiyatan, XXV(2).

Umihani, U. (2019). Problematika Mayoritas dan Minoritas dalam Interaksi Sosial Antar Umat Beragama. Tazkiya, 20(02).

Vinkasari, E., Cahyani, E. T., Basri, H., & Santoso, A. P. A. (2019). Toleransi Antar Umat Beragama. Pendidikan, 23(2).

Wahdah. (2019). Problematika Toleransi Umat Beragama Di Indonesia Di Era Modern: Solusi Perspektif Al -Qur’an. Prosiding Konferensi International Antasari, 1(1).

Yanasari, P. (2019). Pendekatan Antropologi dalam Penelitian Agama bagi Sosial worker. Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 4(2). https://doi.org/10.24235/empower.v4i2.5450

Yasya, A. (2022). Kultur Moderasi Beragama (Studi Kasus di Kecamatan Sipirok). Kajian Ilmu Budaya Dan Islam, 5(8.5.2017).

Yusuf al-Qardhawi. (1985). Minoritas Non Muslim di dalam Masyarakat Islam. Mizan.

Published

2024-04-30

Issue

Section

Articles