Dampak Modifikasi Arsitektur Vernakular Minangkabau Terhadap Pergeseran Nilai Budaya Masyarakat Nagari Koto Gadang VI Koto

Authors

  • Armaidy Armawi Universitas Gadjah Mada
  • Shoim Mardiyah Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.23887/jish.v13i2.77129

Keywords:

Rumah Gadang, Minangkabau, Arsitektur Vernakular, Nilai Budaya Masyarakat

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persepsi masyarakat terkait pemaknaan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam arsitektur vernakular Minangkabau dan menemukan pengaruh modifikasi arsitektur vernakular Minangkabau terhadap pergeseran nilai budaya masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi langsung ke situs rumah gadang di Nagari Koto Gadang VI Koto, wawancara mendalam terhadap tokoh masyarakat (generasi X) dan tokoh pemuda (generasi milenial) yang ditentukan melalui purposive sampling, serta studi literatur. Penelitian ini dianalisis menggunakan berupa analisis interpretatif komparatif filosofis yang diawali dengan deskripsi, kesinambungan historis, interpretasi, dan komparasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Nagari Koto Gadang masih memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam arsitektur vernakular Minangkabau secara positif. Beragam nilai seperti kerja sama atau gotong royong, pemahaman atas ekologi atau lingkungan alam sekitar, dan nilai kekerabatan merupakan bagian yang secara tersirat terkandung dalam konstruksi arsitektur vernakular Minangkabau. Saat ini modifikasi arsitektur vernakular Minangkabau sebagian besar hanya mengadopsi penampakan atap rumah gadang yang dinilai ikonis yang tentu tidak dapat mewakili keaslian arsitektur vernakular yang sejati, terlebih nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kondisi ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat sebab keberadaan rumah gadang yang asli dinilai lebih penting untuk dipertahankan demi terjaganya identitas budaya yang secara fisik terwakili oleh konstruksi rumah gadang. Revitalisasi yang selama ini dilakukan masih berawal dari kesadaran sang ahli waris rumah gadang serta belum mendapatkan bantuan serta pendampingan dari pemerintah setempat. Adanya kelompok Sanggar Salareh Nan Jombang berpeluang sebagai media edukasi dan pelestarian nilai budaya di tengah masyarakat terlebih apabila terjalin sinergi antara pemangku kebijakan dengan masyarakat luas.

References

Abdulhadi, R., & Nurzaman, M. (2018). Kajian Perubahan Arsitektur Vernakular Rumah Gadang di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok SelatanJurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur, 3(2), 92–105.

Ariwibowo, S. (2016). Arsitektur Vernakular Minangkabau dalam Konteks Pembangunan. In Seminar Nasional Arsitektur Vernakular Dan Kearifan Lokal (pp. 1–10).

Bakar, A. (2019). Modifikasi Arsitektur Vernakular Minangkabau dalam Perspektif Arsitektur Kontemporer. Jurnal Arsitektur LANSKAP, 5(1), 77–86.

Bakker, A., & Zubair, A. C. (1994). Metodologi Penelitian Filsafat. Kanisius.

Chaniago, E. (2022, July 22). Budaya Minang yang Hampir Punah. Japos.Co. https://www.japos.co/2022/07/28/budaya-minang-yang-hampir-punah-disbudparpora-dharmasraya-menghimbau-hal-ini/

Dewi, G. (2010). Arsitektur Vernakular Minangkabau (Kajian Arsitektur dan Eksistensi Rumah Gadang dilihat dari Pengaruh serta Perubahan Nilai Budaya [Skripsi]. Universitas Indonesia.

Fitriza, R. (2018). MODEL TRANSFER PENGETAHUAN ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH GADANG MINANGKABAU. TEOREMA, 2(2). https://doi.org/10.25157/.v2i2.1069

Ghifari, S., Puspitasari, P., & Rosnati, D. (2023). Tinjauan: Arsitektur Vernakular Jawa dan Kecenderungannya Menuju Neo-Vernakular. Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan, 1(1), 106–112.

Haryadi, & Setiawan, B. (2022). Arsitektur Lingkungan dan Perilaku: Pengantar ke Teori Metodologi dan Aplikasi. Gadjah Mada University Press.

Hematang, Y. I. P. (2014). Kearifan Lokal Suku Moile dalam Membangun Arsitektur Vernakular Ibeiya Sebagai Upaya Mengatasi Iklim Pegunungan Tropis (Studi kasus: Kampung Demaisi, Provinsi Papua Barat) [Tesis]. Universitas Diponegoro.

Hidayatun, M. I. (2014). Hubungan antara Ruang dan Bentuk Arsitektur Tradisional di Indonesia sebagai Sebuah Jawaban Hakiki dari Arsitektur Tropis . In P. Pratikno (Ed.), Arsitektur untuk Indonesia. Deepublish.

Kaelan. (2005). Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Paradigma.

Kearney, R. (2016). Philosophy of Culture. Routledge.

Kupperman, J. J. (2019). Ethics. John Wiley & Sons.

Kurnia, A., & Akbar, S. A. (2017). Kearifan Lokal dan Arsitektur Vernakular Minangkabau sebagai Strategi Adaptasi Bangunan Terhadap Lingkungan. Jurnal Arsitektur Komposisi, 13(1), 27–40.

Leach, N. (1997). Rethinking architecture: A reader in cultural theory. . Routledge.

Marthala, A. E. (2013). Rumah Gadang Kajian Filosofis Arsitektur Minangkabau. Penerbit Humaniora.

Mirdad, J., Bustami, & Rustika, D. (2020). Kebudayaan dan Wisata Sejarah: Exsistensi Obyek Sejarah Terhadap Perkembangan Wisata di Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Khazanah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 10(2).

Narny, Y. (2022, February 6). Jalan-jalan Budaya: Rumah Gadang di Tepian Kota Padang. Sumbarsatu. https://sumbarsatu.com/berita/27388-jalanjalan-budaya-rumah-gadang-di-tepian-kota-padang

Nonaka, I., Toyama, R., & Konno, N. (2000). SECI, Ba and Leadership: a Unified Model of Dynamic Knowledge Creation. Long Range Planning, 33(1), 5–34. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S0024-6301(99)00115-6

Novio, R. (2016). Kearifan Arsitektur Rumah Gadang Minangkabau dalam Mitigasi Bencana. JOM FISIP, 5(1), 63–73.

Pangarsa, G. W., Titisari, E. Y., Ridjal, A. M., & Jenny Ernawati, dan. (2012). Tipologi Nusantara Green Architecture dalam Kearifan Arsitektur Rumah Gadang Minangkabau dalam Mitigasi Bencana. Jurnal RUAS, 10.

Pranata, I., Kusumo, H., & Gunawan, I. (2019). Analisis Perubahan Arsitektur Rumah Tradisional Minangkabau Berbasis Perkembangan Budaya Lokal. Jurnal Arsitektur, 1(1), 49–60.

Rahmadani, N., Riza, Y., Islam, U., & Imam, N. (2023). Makna dan Nilai Filosofi Dalam Arsitektur Rumah Gadang. Studi Budaya Nusantara, 7.

Rashid, A. M., Bin Hassan, Z., & Al-Oqaily, A. T. (2015). Investigation of tacit knowledge measurement methods. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 76(2).

Setiawan, R. (2024). Pendekatan Historic Urban Landscape (HUL) pada Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan. Arsitekno, 11(1), 1–10.

Sudjana, A. (2015). Budaya, Pergeseran Nilai, dan Perilaku Konsumen. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1), 1–10.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Suharjanto, G. (2011). Membandingkan Istilah Arsitektur Tradisional Versus Arsitektur Vernakular: Studi Kasus Bangunan Minangkabau dan Bangunan Bali. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 2(2). https://doi.org/10.21512/comtech.v2i2.2808

Waterson, R. (2012). Living House: An Antropology of Architecture in Shoutheast Asia. Tuttle publishing.

Yulika, F. (2017). Epistemologi Minangkabau: Makna Pengetahuan dalam Filsafat Adat Minangkabau. In Padang Panjang: Institut Seni Indonesia.

Published

2024-08-09

Issue

Section

Articles