Perspektif Hukum dan Sosial Tanah sebagai Jaminan Pinjaman Uang di Subak Abian Jepun Desa Antiga

Authors

  • I Nengah Suriata Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Wira Bhakti

DOI:

https://doi.org/10.23887/jish.v13i3.77819

Keywords:

Jaminan Tanah, Pinjaman Uang, Subak

Abstract

Bali memiliki banyak kearifan lokal (local wisdom) yang menjadi potesi ekonomi dan sosial daerah. salah satunya adalah keberadaan praktik transaksi keuangan yang berjalan di masyarakat adat desa. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap aspek hukum dan sosial dari praktik lembaga keuangan tradisional non-bank di lingkungan Subak Abian Jepun. Penelitian kualitatif ini mendeskripsikan proses pemberian jaminan tanah untuk pinjaman uang yang dilakukan kerama subak. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung di kantor subak dan di tengah-tengah masyarakat, serta dilakukan wawancara mendalam dengan pengurus dan kerama subak. Untuk mendapatkan data yang valid dilakukan pengumpulan dokumen terkait dengan laporan kegiatan dan keuangan subak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peminjaman uang yang dipraktikkan di Subak Abian Jepun berbeda sama sekali dengan praktik keuangan yang ada di lembaga keuangan konvensional maupun syariah. Jaminan yang diberikan oleh peminjam dikhususkan untuk tanah yang menjadi hak milik atau hak garap peminjam uang. Peminjam tidak harus menyerahkan sertifikat tanah, cukup ditunjukkan. Namun ada konsekuensi besar yang harus ditanggung secara renteng oleh keluarga bila terjadi kredit macet. Model ini berhasil mengatasi kredit macet dan meningkatkan jumlah pinjaman dan pertumbuhan aset subak. Praktik tersebut diulas secara jelas dengan perspektif hukum dan sosial, termasuk teori hukum dan teori sosial yang berlaku.

References

Abubakar, L., & Handayani, T. (2018). Implementasi Prinsip Kehati-hatian Melalui Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Perkreditan atau Pembiayaan Bank. Rechtidee, 13(1), 62–63. https://doi.org/https://doi.org/10.21107/ri.v13i1.4032

Ahdiat, A. (2024, April 3). 10 Provinsi dengan Rasio Kredit Macet Terbesar Akhir 2023. Katadata.Co.Id.

Ahimsa-Putra, H. S. (2019). Koentjaraningrat dan integrasi nasional indonesia: Sebuah telaah kritis. Patrawidya, 20(2), 115–116. https://doi.org/https://doi.org/10.52829/pw.288

Aji, A. M., Mukri, S. G., Rizki, G., & Putra, A. (2022). Implementasi Harmonisasi Akad Perbankan Syariah Dengan Hukum Positif di Indonesia. Mizan: Journal of Islamic Law, 6(2), 267–268. https://doi.org/10.32507/mizan.v6i2.1639

Andriani, K. E., & Yudantara, I. G. A. P. (2021). Analisis Penyelesaian Kredit Macet Berdasarkan Konsep Menyama Braya Di Bumdesa Pandan Harum Selat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, 12(03), 657–658. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jimat.v12i3.33876

Astiti, N. W. S. (2023). Model Pengelolaan Dana KUM (Kredit Usaha Mandiri) oleh Petani Perempuan di Subak Guama, Tabanan Bali. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism), 12(1), 631–632. https://doi.org/10.24843/jaa.2023.v12.i01.p58

Atmoko, D. (2022). Penerapan Asas Kebebasan Berkontrak Dalam Suatu Perjanjian Baku. Binamulia Hukum, 11(1), 81–82. https://doi.org/10.37893/jbh.v11i1.683

Ayunda, R., & Fadhillah, M. A. (2021). Tanggung jawab personal guarantee terhadap penanganan kredit bermasalah dalam perspektif kuh perdata. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(3), 612–613. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jpku.v9i3.38512

Benda-Beckmann, K. von. (2019). Anachronism, Agency, and the Contextualisation of Adat: Van Vollenhoven’s Analyses in Light of Struggles Over Resources. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 20(5), 397–398. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/14442213.2019.1670242

Cholidah, C. (2017). Tanggung Renteng Nasabah Matabaca pada Pembiayaan Qardul hasan di KJKS Pilar Mandiri Surabaya. Al-Qānūn, 20(1), 343–344. https://doi.org/https://doi.org/10.15642/alqanun.2016.19.2.337-375

Dananjaya, I. G. A. N., & Widiarta, I. K. A. (2017). Mekanisme Kredit Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (Kuat) Subak Guama Di Desa Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. DwijenAGRO, 7(2), 68–69. https://doi.org/https://doi.org/10.46650/dwijenagro.7.2.560.%25p

Darmayoga, I. M. E., & Musmini, L. S. (2022). Mengungkap Sistem Pengendalian Intern Kredit Macet dengan Menerapkan Sanksi Adat pada Subak Desa Pakraman Sebatu. Jurnal Akuntansi Profesi, 13(03), 809–810. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jippg.v3i

Fadhilah, H., & Fatahillah. (2023). Perlindungan Hukum Lembaga Perkreditan Desa di Bali Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro. CENDEKIA: Jurnal Hukum Sosial & Humaniora, 1(3), 211–212. https://doi.org/10.5281/zenodo.8115813

Friedman, L. M. (1994). Is There a Modern Legal Culture? Ratio Juris, 7(2), 117–118. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1467-9337.1994.tb00172.x

Fukuyama, F. (2001). Social capital, civil society and development. Third World Quarterly, 22(1), 7–8. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/713701144

Ginda, G. (2019). Sosialisasi Koperasi Majelis Taklim Dalam Pemberdayaan Komunitas Muslimah Sebagai Pemutus Mata Rantai Rentenir Di Perumahan Sederhana Tampan. Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam Dan Pengembangan Masyarakat, 4(2), 44–45. https://doi.org/10.24014/jmm.v4i2.7716

Hafidah, N. (2012). Implementasi konsep jaminan syariah dalam tata aturan uu perbankan syariah. Arena Hukum, 5(2), 122–123. https://doi.org/https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2012.00502.6

Haliza, S. K., Noor, T., & AR, A. (2023). Tinjauan Yuridis Tanggung Renteng Akibat Wanprestasi Dalam Perjanjian Hutang Piutang (Studi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1017 K/Pdt/2021). Jurnal Hukum Dan Kemasyarakatan Al-Hikmah, 4(2), 508–509. https://doi.org/https://doi.org/10.30743/jhah.v4i2.7163

Hasan, Z., Cantika, A. B., Sari, H. L., & Indiana, P. N. K. (2023). Harmonisasi Sumber Hukum: Jurisprudensi dan Konstitusi Tertulis Dalam Filsafat dan Penerapan Hukum. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(2), 7959–7960. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/innovative.v3i2.1334

Hidayaturrahman, M. (2018). Integration of Islam and Local Culture: Tandhe’ in Madura. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 42(1), 189–190. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v42i1.477

Hogg, M. A. (1993). Group Cohesiveness: A Critical Review and Some New Directions. European Review of Social Psychology, 4(1), 85–86. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/14792779343000031

Karau, S. J., & Williams, K. D. (1997). The effects of group cohesiveness on social loafing and social compensation. Group Dynamics: Theory, Research, and Practice, 1(2), 156–157. https://doi.org/https://doi.org/10.1037/1089-2699.1.2.156

Kurniasari, T. W. (2022). Kekuatan Hukum Lembaga Keuangan Adat Hindu (Lembaga Perkreditan Desa/Lpd): Salah Satu Penguat Ekonomi Di Sektor Informal Di Bali. REUSAM: Jurnal Ilmu Hukum, 9(2), 12–13. https://doi.org/10.29103/reusam.v9i2.6651

Mahardika, I. K. A., & Prayudi, M. A. (2022). Analisis Pengendalian Internal dalam Aktivitas Pemberian Kredit dengan Penerapan Kearifan Lokal “Pade Gelahang” pada Sekaa Tuak “Ada Tuara” Desa Sembiran. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika, 12(1), 197–198. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jiah.v12i1.37273

Moody, J., & White, D. R. (2003). Structural Cohesion and Embeddedness: A Hierarchical Concept of Social Groups. American Sociological Review, 68(1), 1–2. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/000312240306800

Mullen, B., & Copper, C. (1994). The relation between group cohesiveness and performance: An integration. Psychological Bulletin, 115(2), 210–211. https://doi.org/https://doi.org/10.1037/0033-2909.115.2.210

Mutaqin, R., & Haspada, D. (2018). Perjanjian nominee antara warga negara asing dengan warga negara indonesia dalam praktik jual beli tanah hak milik yang dihubungkan dengan pasal 1313 kitab undang-undang hukum perdata. Wacana Paramarta: Jurnal Ilmu Hukum, 17(2), 115–116. https://doi.org/https://doi.org/10.32816/paramarta.v17i2.77

Nuralisha, M. A., & Mahmudah, S. (2023). Tinjauan Yuridis Tanggung Jawab Hukum dalam Perjanjian Kredit Perbankan Apabila Debitur Wanprestasi. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 5(1), 277–278. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i1.2364

Padet, I. W., & Krishna, I. B. W. (2018). Falsafah hidup dalam konsep kosmologi. Genta Hredaya, 2(2), 37–43. https://doi.org/https://doi.org/10.55115/gentahredaya.v2i2.455

Pinem, L. E. N., Adnyani, K. S., & Setianto, M. J. (2022). Keabsahan perjanjian arisan online ditinjau dari pasal 1320 kitab undang-undang hukum perdata. E-Journal Komunikasi Yustisia, 5(3), 47–48. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jatayu.v5i3.51869

Pitana, I. (2010). Tri Hita Karana – The Local Wisdom of the Balinese in Managing Development. In Trends and Issues in Global Tourism 2010 (p. 139). Springer. https://doi.org/doi.org/10.1007/978-3-642-10829-7_18

Pratama, I. P. H. P., & Dewi, L. G. K. (2023). Konsep Wrddhi Grhiyad Dalam Pengendalian Kredit (Studi Kasus Pada LPD Desa Adat Subamia, Kecamatan Tabanan, Provinsi Bali). Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika, 13(1), 33–34. https://doi.org/10.23887/jiah.v13i1.48895

Putnam, R. D. (1994). Social Capital and Public Affairs. Bulletin of the American Academy of Arts and Sciences, 47(8), 5–6. https://doi.org/https://doi.org/10.2307/3824796

Putra, I. K. G. T. M., Dantes, F. K., & Adnyani, K. N. S. (2021). Tinjauan yuridis kewenangan lembaga perkreditan desa dalam membebankan hak tanggungan pada hak atas tanah menurut undang-undang nomor 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan. E-Journal Komunitas Yustisia, 4(2), 290–291. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jatayu.v4i2.38081

Ramdhany, M. F. D. (2023). Implementasi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan ADR. Indonesia Berdaya, 4(4), 1263–1264. https://doi.org/https://doi.org/10.47679/ib.2023549

Rindawan, I. K. (2016). Pengaruh undang-undang no. 6 tahun 2014 tentang desa terhadap otonomi desa adat di bali. Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya, 5(1), 86–87. https://doi.org/https://doi.org/10.46650/wa.5.1.240.%25p

Rohmah, S., & Alfatdi, R. A. (2022). From Living Law to National Law: Theoretical Reconstruction of Applying Islamic Law in Indonesia. Peradaban Journal Law and Society, 1(1), 28–29. https://doi.org/https://doi.org/10.59001/pjls.v1i1.19

Roth, D. (2015). Reframing Tri Hita Karana: From ‘Balinese Culture’ to Politics. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 16(2), 157. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/14442213.2014.994674

Sara, I. M. (2022). Sinergitas konsep pang pada payu dan good governance dalam mengatasi sengketa kredit macet pada lembaga perkreditan desa. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 4(8), 2622–2623. https://doi.org/https://doi.org/10.32670/fairvalue.v4i8.1680

Savigny, F. C. Von. (2018). Metodologia juridica (torrossa.com). http://digital.casalini.it/9789563921076

Sedana, G. (2014a). Masalah dan Tantangan Subak di Bali Berkenaan dengan Agribisnis. DwijenAGRO, 4(1), 1–2. https://doi.org/https://doi.org/10.46650/dwijenagro.4.1.312.%25p

Sedana, G. (2014b). Modal sosial dan kegiatan ekonomis subak: Kasus di Subak Kedua, Kota Denpasar. DwijenAGRO, 4(2), 1–2. https://doi.org/https://doi.org/10.46650/dwijenagro.4.2.320.%25p

Sinaga, A. (2019). Implementasi Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Hukum Perjanjian. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 10(1), 1–2. https://doi.org/https://doi.org/10.35968/jh.v10i1.400

Somad, K. A. (2015). Kedudukan tap mpr ri dalam hierarki peraturan perundangundangan indonesia. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 15(1), 75–76. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v15i1.201

Sugiantari, P. R., Kurniawan, P. S., & Dewi, P. E. D. M. (2020). Analisis Pengelolaan Dana dalam Bingkai Budaya Nekeng Tuas di Sekaa Banua (Studi Kasus Pada Sekaa Banua Desa Adat Gretek, Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali). Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika, 10(1), 42–43. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jiah.v10i1.24614

Sutaba, I. made. (2018). Kultus Nenek Moyang: Kesinambungan Budaya Nusantara. Jurnal Kebudayaan, 13(2), 133–134.

Syamsiah, D., Bao, M. B. R., & Yuliana, F. N. (2023). Dasar penerapan asas pacta sunt servanda dalamperjanjian. Jurnal Hukum Das Sollen, 9(2), 841–842. https://doi.org/https://doi.org/10.32520/das-sollen.v9i2.2988

Sztompka, P. (2003). Trust: A Cultural Resource In: The Moral Fabric in Contemporary Societies. In The Annals of the International Institute of Sociology (pp. 47–48). Brill. https://doi.org/https://doi.org/10.1163/9789047402299_005

Temenggung, C. T. A., & Dewi, Y. K. (2020). Pendanaan pihak ketiga (third party funding) dalam penyelesaian sengketa melalui arbitrase dan kemungkinan penerapannya di indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 50(2), 379–380. https://doi.org/10.21143/jhp.vol50.no2.2595

Warren, C. (1993). Adat and Dinas: Balinese communities in the Indonesian state. Oxford University Press. https://researchportal.murdoch.edu.au/esploro/outputs/book/Adat-and-Dinas-Balinese-communities-in/991005541262007891

Yamashita, S. (2013). The Balinese Subak as World Cultural Heritage: In the Context of Tourism. Jurnal Kajian Bali, 03(2), 39–40.

Published

2024-12-30

Issue

Section

Articles