ANALISIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PADA PENGELOLAAN KEUANGAN IURAN WAJIB UPACARA KEMATIAN (PATUS) (Studi Kasus di Desa Adat Penida Kaja)

Penulis

  • Ni Wayan Tirta Wahyuni Universitas Pendidikan Ganesha
  • Anantawikrama Tungga Atmadja Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jiah.v12i1.36949

Kata Kunci:

Kearifan Lokal, Pengelolaan Keuangan, Iuran Patus

Abstrak

Patus merupakan iuran yang wajib dibayarkan oleh krama Desa Adat Penida Kaja. Adanya kesepakatan dari paruman yang dibuat di Desa Adat Penida Kaja yaitu diadakannya pemungutan Iuran Upacara Kematian (Patus) yang diperuntukkan untuk membantu keluarga yang berduka dalam pembakaran jasad keluarganya serta dari sejak dibentuknya iuran patus, belum adanya paruman khusus yang membahas tentang pengelolaan iuran patus, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: apa saja nilia-nilai kearifan lokal dalam pengelolaan keuangan iuran wajib upacara kematian (patus). Penelitian ini dilakukan di Desa Adat Penida Kaja, Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara, observasi serta dokumentasi, data sekunder didapatkan dari buku dan refrensi lain untuk mendukung penelitian. Metode dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, analisis data serta penarikan kesimpulan. Hasil peneliian ini menyatakan bahwa (1) Pengelolaan keuangan desa adat Penida Kaja terdiri dari (a) Perencanaan dan Penganggaran, (b) Pelaksanaan, dan (c) Pelaporan dan Pertanggungjawaban.(2) Nilai-nilai kearifan lokal yang mendasari sampai sekarang program ini masih dilanjutkan dengan tidak adanya permasalahan yaitu terdapat nilai gotong royong dalam kearifan lokal menyama braya yang menjadi pondasi krama adat Penida Kaja dengan setia membayar iuran wajib upacara kematian (patus) selain itu dalam pengelelolaan keuangannya prajuru adat dan krama ada juga melandasinya dengan nilai dari kearifan lokal segilik seluluk selunglung sebayantaka, paras paros sarpanaya yang mana memiliki arti ringan sama dijinjing berat sama dipikul dengan dilakukan tanpa pamrih.

Referensi

Daftar Rujukan

Devi, P. D. A. K., Dewi, G. A. K. R. S., & Prayudi, M. A. (2019). Analisis Pengelolaan Keuangan Berlandaskan Ajaran Catur Dharma pada Sanggah Jajaran Pasek, Banjar Paketan Kecamatan Buleleng. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, 10(2), 80–91.

Kumalawati, D. D., & Atmadja, A. T. (2020). Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Iuran Dana Patis (Studi Kasus Pada Desa Adat Cau). JIMAT (Jurnal Ilmiah …, 11(2), 77–88. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/24959

Mahasari, G. A. P. C. (2017). Analisis Sistem Pengelolaan Keuangan Organisasi Lokal Wanita Dalam Bingkai Kearifan Lokal Pade Demen (Studi Fenomenalogi Pada Sekaa Demen Celek Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Provinsi Bali). Jurnal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 8(2).

Murniti, N. W. (2018). Upacara Ngaben: Kontestasi Masyarakat dan Daya Tarik Wisata. Maha Widya Duta, 2(2).

Nopiani, N. W., Atmadja, A. W. T., & Musmini, L. S. (2020). Analisis Transparansi Sistem Pemberian Kredit pada Usaha Simpan Pinjam Kesejahteraan Bersama Peringa di Banjar Adat Kawan Bangli. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, 11(2), 230–241.

Diterbitkan

2022-08-13

Terbitan

Bagian

Articles