KOMPOSISI JENIS LAMUN (SEAGRASS) DAN KARAKTERISTIK BIOFISIK PERAIRAN DI KAWASAN PELABUHAN DESA CELUKANBAWANG KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG BALI

Authors

  • Wahyu Hidayat Universitas Pendidikan Ganesha
  • IW Sukra Warpala Universitas Pendidikan Ganesha
  • NP Sri Ratna Dewi Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpb.v5i3.21966

Keywords:

Komposisi Jenis, Kondisi BiofisiK, Perairan Pelabuhan Celukanbawang, Lamun.

Abstract

Peneltian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2018. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui komposisi jenis lamun dan karakteristik biofisik perairan yang meliputi kondisi tutupan, kerapatan lamun, serta parameter ligkungan Kawasan Peabuhan, Desa Celukanbawang. (1) Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis  yang terdiri dari 10 spesies yaitu Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Thalassia hemprichii, Halodule finifolia, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Halophila decepiens, Halophila minor, dan Syringodium isoetifolium. (2) Karakteristik biofisik perairan di kawasan Pelabuhan Celukanbawang yang ditinjau dari suhu, salinitas, kekeruhan, oksigen terlarut (DO) dan Substrat tergolong memiliki kisaran yang normal untuk pertumbuhan dan perkembangan lamun. (3) Cymodocea rotundata adalah spesies yang mendominasi dan memiliki frekuensi kemuncunculan yang paling tinggi 89,9%, untuk spesies yang memilki frekuensi kemunculan yang rendah 18,9 % yaitu spesies Halophila decipiens. (4) Nilai penutupan lamun pada masing-masing stasiun di kawasan Pelabuhan, Desa Celukanbawang tergolong kurang kaya/kurang sehat dimana Pada stasiun 1 memiliki rata-rata persentase penutupan (58,15%), pada stasiun 2 sebesar (55,36%) dan pada stasiun 3 sebesar (59,38%).

References

Arifin.2001. Kondisi dan Potensi Serta Studi Konservasi Ekosistem Padang Lamun di Sulawesi Selatan, Studi Kasus di Kabupaten Takalar dan Sinjai. Sulawesi Selatan: BALITBANGDA.

Azkab, M. H. 1999. Pedoman Inventarisasi Lamun. Jakarta: LIPI

Azwar, S. 2003. Metode Penelitian Cetakan Ke-enam.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bengen, D.G., 2001. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir.Bogor: Pusat kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor.

Brouns, J.J.W.M., Heijs, H.M.L., 1986. Production and Biomass of the Seagrasses in Queensland water. Australia: Current State Of Knowledge. CRC Reef Research Centre.

Dahuri, R., Jacub R., Sapta. P.G., dan Sitepu. M.J. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Davis,M.L., Cornwell, D.A., 1991. Introduction to Environmental Engineering. New York: McGraw-Hill, Inc.

Hartog, D.C. 1967. The Structural Aspects in The Ecology of Sea-grass Communi-ties. Helgolander Wiss. Meeresunters.

Hartog, D.C. 1970. The seagasses of the world.North-olland. Amsterdam. PP.275.

Fortes, M.D.1989. Field Guide To The Identification Of East Asian. Manila: Philipines.

Hutabarat, S. 2000. Peran Kondisi Oseanografis Terhadap Perubahan Iklim, Produktivitas, dan Distribusi Biota Laut. Semaran: Universitas Diponegoro Press.

Hutomo, M. 1985. Telaah Ekologik Komunitas Ikan Padang Lamun (Seagrass Anthophyta) di Perairan Teluk Banten. Bogor: IPB.

Kasim, M.A.2013. Struktur Komunitas Padang Lamun pada Kedalaman yang Berbeda di Perairan Desa Berakit Kabupaten Bintan. Riau: Universitas Raja Ali Haji.

Kiswara W. 1995. Struktur Komunitas Padang Lamun Perairan Indonesia Inventaris dan Evaluasi Potensi Laut-Pesisir II, Jakarta (ID): P30 LIPI. 54 61.

Lazuardi, M.E., Welly, M., Sanjaya, W., Prasetya, D., & Hendrawan, G. 2016. Kondisi biofisik dan sosial ekonomi Pesisir Bali-2015. Denpasar: Pemerintah Provinsi Bali dan The Nature Conservancy.

Muhadjir, N. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nontji, Anugerah. 2002. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.Nontji, A., Hutomo, M. 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun. LIPI: COREMAP-CTI.

Nur, C. 2011. Invetarisasi Jenis Lamun dan Gastropoda yang Berasosiasi di Perairan Pulau Karampuang Mamuju Sulawesi Barat. Makasar: Skripsi Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.

Nyabakken, J. W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia.

Odum, W.E., Wood, E.J.F., Zieman, J.C. 1969. Influence of the seagrasses on the productivity of coastal lagoons, laguna Costeras. Un Simposio Mem.Simp.Intern. U.N.A.M. - UNESCO, Mexico,D.F., Nov., 1967. Pp.

Badan Lingkungan Hidup. 2010. Laporan Status Lingkunga Hidup Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2010. Singaraja: PemKab PemKab.

Sangaji, F. 1994. Sedimen Dasar Terhadap Penyebaran, Kepadatan , Keanekaragaman dan Pertumbuhan Padang Lamun di Laut Sekitar Pulau Barang Lompo. Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin.

Short, Frederick T. and Robert G. Coles (eds.). 2001. Global Seagrass Research Methods. Amsterdam: Elsevier Science B.V.

Waycott, M., McMahon K, J. Mellors, A. Calladine, and D. Kleine. 2004. A Guide to Tropical Seagrasses of the Indo-West Pacific. James Cook University, Townsville-Queensland-Australia.

Zulkarnain, A.R., Putri, A.N., Sobari.I. 2013. Studi Komunitas Lamun di Perairan Teluk Gilimanuk dan Labuan Lalang. TNBB.

Downloads

Published

2019-11-25

Issue

Section

Articles