PENGUATAN (REINFORCEMENT) VERBAL DAN NONVERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DI KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI BALI MANDARA

Authors

  • NI WAYAN AYU CAHYANI Universitas Pendidikan Ganesha
  • Desak Made Sri Mardani Universitas Pendidikan Ganesha
  • Gede Satya Hermawan Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpbj.v5i2.18566

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) model-model penguatan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMA Negeri Bali Mandara. (2) penggunaan bahasa Jepang dalam penguatan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMA Negeri Bali Mandara. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Jepang di SMA Negeri Bali Mandara. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) Model-model penguatan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMA Negeri Bali Mandara adalah penguatan verbal, nonverbal dan kombinasi penguatan verbal dengan nonverbal. Penguatan verbal yang digunakan adalah kata dan kalimat. Penguatan nonverbal yang digunakan adalah senyuman, gerak badan (gestural) menganggukkan kepala, mendekati siswa, dan kegiatan menyenangkan seperti menonton anime. Kombinasi penguatan yang digunakan adalah kombinasi penguatan verbal dan nonverbal berupa senyuman dan menganggukkan kepala. Model-model penguatan tersebut digunakan dalam bentuk pujian, dukungan, pengakuan dan penghargaan serta dalam bentuk teguran dan nasihat. (2) Penggunaan bahasa Jepang dalam penguatan yang dilakukan oleh guru dengan cara menggunakan penguatan bentuk verbal dalam bentuk pujian, dukungan, pengakuan dan penghargaan berupa “Hai”, “Hai ii desu”, “Hai sou desu”, “Sugoi desu”, “Yoku dekita”, “Daijyoubu desu”, Arigatou gozaimashita”, dan Otsukaresamadeshita” serta memberikan penguatan dalam bentuk nasihat atau teguran berupa “Diam-diam shizukani” dengan campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.
Kata Kunci : Bahasa Jepang, Model Penguatan, Pembelajaran, Penguatan

本研究目的は、バリマンダラ高校の日本学習において1)教師が使用した強化モデル2)教師が使用した強化の日本語言葉の使いを説明する。調査協力者は、バリマンダラ高校の日本語の教師である。調査方法は、観察、インタビュー及び、文献調査である。収集したデータを定性的記述法により分析した。その結果、1)教師が使用した強化モデルは 口頭、非言語、口頭と非言語的の組み合わせの応用モデルである。使用した口頭強化は言葉と文書である。使用した非言語的強化は 笑顔、ジェスチャー(うなずき)、学生に近づく、そして楽しい活動をすることである (アニメを見る)。使用した組み合わせの応用は 口頭と非言語的の組み合わせである。例えば笑顔とジェスチャー(うなずき)である。教師が使用した強化モデルは観賞、サポート、自白、賞美、そして 警告と アドバイスである。2)教師が使用した強化の日本語は 観賞、サポート、自白、賞美の形で 口頭強化は言葉を使用した。 例えば“はい”、“はい、いいです”、“すごいです”、“よくできた”、“大丈夫です”、“ありがとうございました”、“おつかれさまでした”である。そして 警告又はアドバイスの形で インドネシア語と日本語を混在コードは “Diam-diam しずかに“である。
keyword : 日本語、強化モデル、学習、強化

Downloads

Published

2019-07-17

Issue

Section

Articles