PERGESERAN PENGGUNAAN KATA SAPAAN OLEH GENERASI MILENIAL PAPUA DI KOTA ENAROTALI

SHIFT IN THE USE OF GREETINGS BY THE PAPUAN MILLENNIAL GENERATION IN THE CITY OF ENAROTALI

Authors

  • Johar Amir Universitas Negeri Makassar
  • Usman Universitas Negeri Makassar
  • Kasmawati Universitas Negeri Makassar

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpbsi.v14i2.79009

Keywords:

generasi milenial, kata sapaan, pergeseran kata

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pergeseran kata sapaan yang digunakan oleh generasi milenial Papua di Kota Enarotali ditinjau dari ranah kekeluargaan; ranah ketetanggaan; ranah kerja; dan mengungkapkan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kata sapaan yang digunakan oleh generasi milenial Papua di Kota Enarotali dari ranah kekeluargaan, ketetanggaan dan masyarakat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik Simak, teknik rekam dan teknik catat. Data penelitian ini adalah sapaan oleh generasi milenial Papua di Kota Enarotali. Sumber data yaitu masyarakat Papua di Kota Enarotali. Hasil penelitian menunjukkan; ada tiga bentuk kata sapaan yaitu, bentuk sapaan hormat, sapaan biasa, sapaan kasar. Pertama, pergeseran bentuk kata sapaan hormat oleh generasi milenial Papua di Kota Enarotali dalam ranah kekeluargaan, kata sapaan yang bergeser yaitu tete’, nene’, pace’, mace’, papa ade’, mama ade’, kaka’, ade’. Kedua, pergeseran kata sapaan ranah ditinjau dari ketetanggaan terdapat kata sapaan hormat meliputi paitua, maitua, papa ade’, mama ade’, kata sapaan biasa yaitu kakz, dikz, kitorang, koi’, koitorang, mamayoo, efenkah, dan kata sapaan kasar yaitu ko’i, brengsek, ta’ibabi, cukimaisee, cukardelengsee. Ketiga, pergeseran bentuk kata sapaan ditinjau dari ranah kerja yaitu kata sapaan hormat meliputi kepala distrik dan kepala kampung. Keempat, faktor yang mempengaruhi bergesernyaa kata sapaan tersebut yaitu (a) adanya urbanisasi dan transmigrasi (b) pengaruh bahada daerah luar: Bugis, Makassar, Batak, Jawa, Manado, dan lain-lain (c) perkawinan silang dan (d) kemajuan ilmu pengetahuan dan dan teknologi.

References

Abadi, M. A. M. (2007). Cross Marriage (Sebuah Model Pembauran Budaya Antar Komunitas Cina, Arab, India, Jawa dan Madura di Sumenep Kota). KARSA Journal of Social and Islamic Culture, 132-148.

Al’Alim, M. R., Azizah, M. D. M., & Faristiana, A. R. (2023). Perubahan Sosial Terhadap Lingkungan Masyarakat Dan Perkembangannya: Urbanisasi Dan Teknologi. Tabsyir: Jurnal Dakwah Dan Sosial Humaniora, 4(2), 151-166.

Bhakti, W. P. (2020). Pergeseran penggunaan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dalam komunikasi keluarga di Sleman. Jurnal Skripta, 6(2).

Gunawan, P. (2017). Pergeseran kata sapaan dalam bahasa Simalungan di Kecamatan Labuhan Deli. Universitas Negeri Makassar.

Mardikantoro, H. B. (2007). Pergeseran bahasa jawa dalam ranah keluarga pada masyarakat multibahasa di wilayah kabupaten brebes. Humaniora, 19(1), 43-51.

Mayolaika, S., Effendy, V. V., Delvin, C., & Hanif, M. A. (2021). Pengaruh Kebebasan Berpendapat Di Sosial Media Terhadap Perubahan Etika Dan Norma Remaja Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan, 5(2), 826-836.

Mujib, A. (2019). Hubungan bahasa dan kebudayaan (perspektif sosiolinguistik). Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 8(1), 141. https://doi.org/10.14421/ajbs.2009.08107

Purba, M. (2017). Bentuk-bentuk Kata Sapaan. Jakarta: PT Gramedia.

Qaidar, A., & Anisah, N. (2018). Proses Akulturasi Budaya melalui Perkawinan Campuran Suku Jawa-Gayo di Desa Jeget Ayu Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 3(3).

Revameilawati, S., Setyadi, A., & Tiani, R. (2021). Kesantunan berbahasa dalam ceramah Gus Miftah: Suatu kajian pragmatik. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 5(1), 106–115. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/43317

Rianto, S., & Wagiati. (2016). Pemertahanan bahasa Sunda oleh mahasiswa yang berbahasa pertama Sunda. Retrieved November 2, 2023, from [URL]

Rachman, D. T., Handoyo, P., & Harianto, S. (2023). Perubahan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Pemukiman Kumuh Akibat Urbanisasi di Kota Surabaya. Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN, 8(2), 123-130.

Salim, H. (2023). Fenomena Urbanisasi Kota Surabaya (Studi Pertambahan Penduduk Berusia Muda). In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS) (Vol. 2, pp. 938-946).

Santoso, D. T. T., & Purwanti, E. (2014). Pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk operator seluler Indosat-M3 di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang. Among Makarti, 6(2).

Suryati, E. (2020). Pergeseran penggunaan kata sapaan oleh generasi millenial Banjar di Kota Banjarbaru. Universitas Negeri Makassar.

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles