Studi Eksploratif Bentuk Kerusakan Lingkungan Wilayah Pesisir Kabupaten Jembrana

Main Article Content

Nur Hafizah

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jembrana, dengan tujuan untuk menganalisis kerusakan lingkungan biotic di wilayah pesisir Kabupaten Jembrana, dan menganalisis kerusakan lingkungan abiotik di wilayah pesisir Kabupaten Jembrana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan pencatatan dokumen. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kerusakan lingkungan biotik berupa abrasi pantai, dimana yang tertinggi terjadi di Kecamatan Melaya mencapai luas 7,45 km, sedangkan terendah terdapat pada Kecamatan Mendoyo yang hanya mencapai 2,66 km. Terdapat kerusakan lingkungan abiotik berupa pencemaran oleh industri, peternakan dan sampah plastik.

Article Details

Section
Articles

References

Adi, K. B. L., & Wesnawa, I. G. A. (2014). Etika Lingkungan Para Pedangang Sayur dan Ikan Di Pasar Banyuasri Kota Singaraja (Studi dengan Pendekatan Kelingkungan). Pendidikan Geografi Undiksha, 2(3).

Akbar, A. A., Sartohadi, J., Sugandawaty, D., & Ritohardoyo, S. (2017). Erosi Pantai, Ekosistem Hutan Bakau dan Adaptasi Masyarakat Terhadap Bencana Kerusakan Pantai Di Negara Tropis. Ilmu Lingkungan, 15(1), 1–10.

Anwar, I. C. (2021). Mengenal Apa Itu Unsur dan Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkuungan Hidup.

Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(1), 46–62.

Citra, I. P. A. (2017). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengembangan Ekowisata Wilayah Pesisir Di Kabupaten Buleleng. Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(1).

Halim, Halili, & Afu, L. O. A. (2016). Studi Perubahan Garis Pantai dengan Pendekatan Penginderaan Jauh Di Wilayah Pesisir Kecamatan Soropia. Sapa Laut, 1(1), 24–31.

Istiqomah, M. F., Sutrisno, & Wijaya, A. (2018). Analisis Perubahan Garis Pantai Kabupaten Jembrana dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat 8. AL-FIZIYA, 1(1).

Mangunjaya, F. (2015). Kerusakan Lingkungan : Epistemologi Sains Islam dan Tanggung Jawab Manusia. Teologia, 26(1).

Mustika, R. (2017). Dampak Degradasi Lingkungan Pesisir Terhadap Kondisi Ekonomi Nelayan : Studi Kasus Desa Takisung, Desa Kuala Tambangan, Desa Tabanio. Dinamika Maritim, 6(1).

Naldo, R. A. C., & Purba, M. (2018). Pertanggungjawaban Mutlak Korporasi Sebab Kebakaran Lahan Mengakibatkan Pencemaran/Kerusakan Lingkungan Hidup. Ilmiah Penegakan Hukum, 5(1).

Nissa, K., & Christiawan, P. I. (2018). Etika Lingkungan Masyarakat Pesisir Di Kota Singaraja. Pendidikan Geografi Undiksha, 6(3), 154–162.

Pinto, Z. (2015). Kajian Perilaku Masyarakat Pesisiryang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan (Studi Kasus di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, KecamatanSrandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY). Wilayah Dan Lingkungan, 3(3), 163–174.

Raharjo, P., Setiady, D., Zallesa, S., & Putri, E. (2015). Identifikasi Kerusakan Pesisir Akibat Konversi Hutan Bakau (Mangrove) Menjadi Lahan Tambak Di Kawasan Pesisir Kabupaten Cirebon. Geologi Kelautan, 13(1).

Subagiana, I. G. M., Artatanaya, I. G. L. S., & Wijayati, N. L. M. (2018). Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) Pada Tiga Perkampungan Nelayan Air Kuning, Pengambengan dan Candi Kusuma Kabupaten Jembrana Provinsi Bali (Suatu Studi Komparatif). Bisnis Dan Kewirausahaan, 14(2).

Subandi. (2011). Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan. Harmonia, 11(2), 173.

Yazid, Y., & Alhidayatillah, N. (2017). Partisipasi Masyarakat dalam Pemerdayaan LIngkungan. RISALAH, 28(1), 1–9.

Zamdial, Hartono, D., Bakhtiar, D., & Nofridiansyah, E. (2017). Studi Identifikasi Kerusakan Wilayah Pesisir Di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Enggano, 2(2), 196–207.