Penggunaan Metode Unsupervised (ISO Data) untuk Mengkaji Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Pangandaran

Isi Artikel Utama

Agung Dwi Rahmawan
Dini Adha Pawestri
Rafifah Adinda Fakhriyah
Habibie Daud Syafaat Pasha
Muhamad Ferryandy
Dede Sugandi
Riki Ridwana
Lili Somantri

Abstrak

Pengindraan jauh saat ini sudah mulai dikembangkan dan dimanfaatkan untuk berbagai bidang keilmuan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengindraan jauh) di Kecamatan Pangandaran untuk mengetahui kesesuaian kerapatan vegetasi dengan hasil interpretasi. Menggunakan citra Landsat 8 dengan metode Unsupervised Classification Iso Data dan dalam pengolahannya menggunakan softwareEnvi 5.0 dan Arcgis 10.4. Analisis yang digunakan yaitu analisis spasial dan membandingkan hasil interpretasi dengan hasil data di lapangan, dan melakukan uji akurasi. Uji akurasi dilakukan untuk menemukan besaran kesesuaian metode dengan data yang dilakukan. Maka akan dapat diketahui bahwa metode klasifikasi yang digunakan kurang tepat untuk mengidentifikasi kerapatan vegetasi karena memiliki banyak data yang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan. Dengan mengidentifikasi kerapatan vegetasi, maka dapat membantu mengetahui perencanaan ruang terbuka hijau yang tepat untuk wilayah kecamatan Pangandaran.

 

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Aftriana, C. V. (2013). Analisis Perubahan Kerapatan Vegetasi Kota Semarang Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh. Geo-Image, 2(2).

Alizadeh, B., & Hitchmough, J. (2019). A Review of Urban Landscape Adaptation to the Challenge of Climate Change. International Journal of Climate Change Strategies and Management, 11(2), 178–194.

Apriyanti, N. R., Nugroho, R. A., & Soesanto, O. (2016). Algoritma K-Means Clustering Dalam Pengolahan Citra Digital Landsat. Klik-Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer, 2(2), 110–122.

Ardhana, I. P. G. (2016). Dampak Laju Deforestasi Terhadap Hilangnya Keanekaragaman Hayati Di Indonesia. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 120–129.

Cahyono, B. E., Febriawan, E. B., & Nugroho, A. T. (2019). Analisis Tutupan Lahan Menggunakan Metode Klasifikasi Tidak Terbimbing Citra Landsat di Sawahlunto, Sumatera Barat. Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian, 13(1), 8–14.

Faisal, M., & Atmaja, D. M. (2019). Kualitas Air Pada Sumber Mata Air Di Pura Taman Desa Sanggalangit Sebagai Sumber Air Minum Berbasis Metode Storet. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 7(2), 72–82.

Gowda, K., Sridhara, M. V, & Rajan, S. (2008). Planning and Management of Parks and Green Areas: The Case of Bangalore Metropolitan Area. Management of Environmental Quality: An International Journal, 19(3), 270–282.

Kurniawan, I. S., Tapilouw, F. S., Hidayat, T., & Setiawan, W. (2019). Keanekaragaman Aves di Kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 11(1), 37–44.

Kusmana, C., & Ningrum, D. R. P. (2016). Land Tipology and Mangrove Vegetation Condition of Bulaksetra, Pangandaran District, West Java Province Tipologi dan Kondisi Vegetasi Kawasan Mangrove Bulaksetra Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat. Jurnal Silvikultur Tropika, 7(2).

Lufilah, S. N., Makalew, A. D., & Sulistyantara, B. (2017). Pemanfaatan citra landsat 8 untuk analisis Indeks Vegetasi di DKI Jakarta. Jurnal Lanskap Indonesia, 9(1), 73–80.

McCord, J., McCord, M., McCluskey, W., Davis, P. T., McIlhatton, D., & Haran, M. (2014). Effect of Public Green Space on Residential Property Values in Belfast Metropolitan Area. Journal of Financial Management of Property and Construction, 19(2), 117–137.

Prasetyo, N. N., Sasmito, B., & Prasetyo, Y. (2017). Analisis Perubahan Kerapatan Hutan Menggunakan Metode NDVI dan EVI Pada Citra Satelit Landsat 8 Tahun 2013 dan 2016 (Area Studi: Kabupaten Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 6(3), 21–27.

Schwartz, F., Taff, B. D., Lawhon, B., & VanderWoude, D. (2018). Mitigating Undesignated Trail Use: The Efficacy of Messaging and Direct Site Management Actions in An Urban-Proximate Open Space Context. Environmental Management, 62(3), 458–473.

Septiani, R., Citra, I. P. A., & Nugraha, A. S. A. (2019). Perbandingan Metode Supervised Classification dan Unsupervised Classification terhadap Penutup Lahan di Kabupaten Buleleng. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 16(2), 90–96.

Sinaga, S. H., Suprayogi, A., & Haniah, H. (2018). Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dengan Metode Normalized Difference Vegetation Index dan Soil Adjusted Vegetation Index Menggunakan Citra Satelit Sentinel-2a (Studi Kasus: Kabupaten Demak). Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 202–211.

Thorne, J. H., Santos, M. J., & Bjorkman, J. H. (2013). Regional Assessment of Urban Impacts on Landcover and Open Space Finds A Smart Urban Growth Policy Performs Little Better Than Business as Usual. PloS One, 8(6).

Threlfall, C. G., Ossola, A., Hahs, A. K., Williams, N. S., Wilson, L., & Livesley, S. J. (2016). Variation in Vegetation Structure and Composition Across Urban Green Space Types. Frontiers in Ecology and Evolution, 66(4).

Tufaila, M., Karim, J., & Alam, S. (2012). Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Bentuklahandi DAS Moramo. Jurnal Agroteknos, 2(1), 9–20.

Wulansari, H. (2018). Uji Akurasi Klasifikasi Penggunaan Lahan Dengan Menggunakan Metode Defuzzifikasi Maximum Likelihood Berbasis Citra Alos Avnir-2. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 3(1), 98–110.