PROSES PENALARAN DAN PEMBUKTIAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN SPASIAL

Penulis

  • Aris Maulana Penelitian studi kasus pendahuluan untuk tesis, Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpm.v12i1.33166

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang membahas mengenai proses penalaran dan pembuktian peserta didik yang ditinjau dari perbedaan tingkat kemampuan spasial. Kemampuan penalaran yang dimiliki peserta didik sangat penting dalam membantu peserta didik untuk berfikir secara mendalam mengenai suatu permasalahan matematika baik soal rutin maupun non rutin. Dalam penelitian ini proses penalaran akan diteliti dengan melihat perbedaan kemampuan spasial yang diiliki peserta didik,  Penelitian ini berawal dari diberikannya permasalahan kepada peserta didik secara umum yakni sebanyak 32 peserta didik kelas VIII di MTs TMI Pujon. Kemudian diambil 2 peserta didik dengan kemampuan spasial yang tinggi, 2 peserta didik dengan kemampuan spasial yang sedang dan 2 peserta didik dengan tingkat kemampuan spasial yang rendah. Setelah didapat 6 subjek, kemudian dilakukan pemberian tes penalaran dalam materi persamaan garis lurus yang telah divalidasi oleh beberapa validator. Setelah pemberian soal tes penalaran, hasil pekerjaan peserta didik diidentifikasi dengan indikator penalaran. Proses identifikasi akan dilanjutkan dengan proses wawancara dengan peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pembuktian matematis yang dimiliki peserta didik untuk memberikan alasan yang tepat untuk hasil pengerjaan peserta didik. Pada penarikan kesimpulan didapatkan bahwa peserta didik dengan kemampuan spasial yang tinggi akan mempengaruhi proses penalaran dan pembuktian matematis. Yakni peserta didik dengan kemampuan spasial yang tinggi memiliki proses penalaran dan pembuktian yang baik pada saat mengerjakan permasalahan mengenai materi persamaan garis lurus, begitupun dengan peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan spasial yang sedang memiliki tingkat penalaran yang sedang pula. Sedangkan pada peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan spasial yang rendah tidak terlihat proses penalaran dan pembuktian matematis saat mengerjakan permasalahan tersebut, juga saat melalui proses wawancara.

Kata Kunci : Penalaran Matematis, Kemampuan spasial

Biografi Penulis

Aris Maulana, Penelitian studi kasus pendahuluan untuk tesis, Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

state university of malang

Diterbitkan

2021-08-25