Pura Negara Gambur Anglayang di Desa Pakraman Kubutambahan, Buleleng, Bali (Sejarah, Struktur, dan Potensinya Sebagai Media Pendidikan Multikultural bagi Masyarakat Sekitarnya)
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjps.v1i1.1008Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah terkait dengan tujuan penelitian: 1) latar belakang sejarah berdirinya Pura Negara Gambur Anglayang di Desa Kubutambahan, Buleleng, Bali, 2) struktur Pura Negara Gambur Anglayang, 3) potensi-potensi atau aspek-aspek dari Pura Negara Gambur Anglayang yang dapat dimanfaatkan sebagai media pendidikan multikultural.
Penelitian ini dilakukan di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali. Pencarian informan ditentukan dengan cara purposive sampling. Penentuan informan diawali dengan menentukan informan kunci, kemudian dikembangkan secara berantai dengan memakai teknik snow ball sampling.Teknik analisis data antara lain: (1) penentuan informan, (2) pengumpulan data, (3) validitas data, (4) analisis data, (5) menarik kesimpulan/verifikasi.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) Pura Negara Gambur Anglayang didirikan pada tahun 1260 atau abad ke-13 oleh penduduk sekitar pantai Kuta Baning pada masa pemerintahan Raja Bhatara Parameswara (2) Struktur, Pura Negara Gambur Anglayang terdiri dari tiga halaman atau mandala yaitu Nista Mandala (jaba sisi), madya mandala (jaba tengah), dan utama mandala (jeroan).Secara vertikal pelinggih di Pura Negara Gambur Anglayang mengacu pada konsep Triangga yang terdiri (kaki, badan, dan kepala) itu berlaku di Pura Negara Gambur Anglayang. fungsi Pura Negara Gambur Anglayang itu dapat diambil kesimpulan memiliki tiga fungsi utama yaitu: (a) pusat kegiatan keagamaan yang terkait dengan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi, (b) alat pemersatu masyarakat yang tertanam pada rasa solidaritas dan persatuan yang terjalin, (c) pusat kegiatan budaya yang ditunjukkan dengan gong, gamelan, kidung dan kekawin (d) pura sebagai pusat edukasi, steril dari perjudian, (3) Potensi-potensi atau aspek-aspek pendidikan di Pura Negara Gambur Anglayang yang dapat dikembangkan sebagai media pendidikan multikultural yaitu : (a) segi fisik yang meliputi bangunan ataupun artefak yang terdapat di Pura Negara Gambur Anglayang (b)segi non fisik yang meliputi nilai-nilai multikultural yang terwujud dari Pura Negara Gambur Anglayang. Adapun nilai-nilai tersebut adalah nilai religius, nilai kebersamaan, nilai toleransi dan nilai kebudayaan.