PURA BEJI SEBAGAI CAGAR BUDAYA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI DESA SANGSIT, SAWAN, BULELENG, BALI

Authors

  • I Gede Yogi Adi Prawira

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjps.v1i2.1026

Abstract

Tujuan penelitian ini (1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi pura Beji dijadikan Cagar Budaya, (2) Untuk mengetahui aspek-aspek yang terdapat di pura Beji yang memiliki nilai-nilai pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan langkah-langkah yaitu (1) Teknik penentuan informan menggunakan teknik snow ball; (2) Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumen, observasi, dan wawancara; (3) Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) faktor-faktor yang melatarbelakangi pura Beji dijadikan Cagar Budaya adalah faktor politik yaitu adanya usulan dari tetua desa Sangsit untuk melestarikan pura Beji sebagi Cagar Budaya hal ini dilakukan untuk menghindari klaim masyarakat Sangsit terhadap benda-benda peninggalan sejarah tersebut yang diperkirakan berdiri pada abad XV pada masa pemerintahan Pasek Sakti Batu Lepang, dan faktor budaya yaitu pura Beji memiliki keunikan khas Buleleng yaitu motif ukiran bunga yang bercukilan lebar, dangkal tapi runcing (2) aspek-aspek di pura Beji yang memiliki nilai-nilai pendidikan terdapat pada jajaran palinggih-palinggih yang semuanya itu mengandung fungsi religius, fungsi sosial, fungsi pelestarian budaya, dan dan fungsi pendidikan. Pura Beji juga mengandung nilai-nilai pendidikan seperti pendidikan tatwa, pendidikan ritual, pendidikan etika dan pendidikan estetika.

Kata Kunci : Pura Beji, Cagar Budaya, Pendidikan.

Downloads

Published

2013-08-12

How to Cite

Yogi Adi Prawira, I. G. (2013). PURA BEJI SEBAGAI CAGAR BUDAYA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI DESA SANGSIT, SAWAN, BULELENG, BALI. Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah, 1(2). https://doi.org/10.23887/jjps.v1i2.1026

Issue

Section

Articles