PURA AGUNG DALEM DIMADE DI DESA GULIANG, BANGLI, BALI (POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL DI SMA)
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjps.v7i3.11405Abstract
Penelitian ini dilakukan di Desa Pakraman Guliang Kangin, Bangli, Bali yang bertujuan untuk mengetahui : (1) Guliang dijadikan sebagai Pengasingan dan Sejarah berdirinya Pura Agung Dalem Dimade di Desa Pakraman Guliang Kangin; (2) Pura Agung Dalem Dimade sebagai Pemujaan Dinasti Kepakisan; dan (3) Potensi sebagai sumber pembelajaran sejarah Lokal. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, sehingga langkah yang dilakukan adalah (1) teknik penentuan lokasi penelitian, (2) teknik penentuan informan, (3) Heuristik (pengumpulan data) dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, studi dokumen, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Pencarian informan ditentukan dengan cara Snowball sampling. Penentuan informan diawali dengan menentukan informan kunci, kemudian dikembangkan sampai data lengkap. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa : (1) Pura Agung Dalem Dimade berdiri pada tahun 1665 (pada abad ke-17), sejarah berdirinya Pura ini dilatarbelakangi pada saat Ida Dalem kesah ke Desa Guliang, karena terjadinya pemberontakan di Gelgel, sehingga beliau diasingkan ke Desa Guliang, disana beliau membangun Puri serta Merajan untuk memuja para leluhurnya di pengasingan, setelah beliau wafat Puri dan Merajannya dijadikan Pura oleh masyarakat Desa Guliang. (2) Pura Agung Dalem Dimade kini dijadikan sebagai Pemujaan Dinasti Kepakisan di Bali yang piodalannya diperingati 210 hari atau pada hari Anggar Kasih Prangbakat. (3) Potensi yang ada di Pura Agung Dalem Dimade yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar sejarah adalah dari aspek sejarah, aspek politik, aspek gotong-royong dan kebersamaan.Kata Kunci : Sejarah, Pura Agung Dalem Dimade dan Sumber Belajar Sejarah.
This research was conducted in Pakraman Guliang Kangin village, Bangli, Bali which aims to know : (1) Guliang serve as exile and history of the establishment Agung Dalem Dimade temple in the Pakraman Guliang Kangin village; (2) Agung Dalem Dimade temple as worship dynasty of Kepakisan; and (3) Potential as a source of local history learning. This research is a historical research, so the steps that must be done is (1) the technique of determining the location of research, (2) technique for determining informants, (3) Heuristics (data collection) by using observation, interview, study documents, source criticism, interpretation, and historiography. Informant search is determined by snowball sampling. The determination of informant begins with determining key informants, then developed until the complete data. Based on the results of the study found that : (1) the Agung Dalem Dimade temple stood in 1665 (in the 17th century), the history of the founding of this temple was motivated when Ida Dalem moved to the Guliang village, because of the rebellion in the Gelgel, so he was exiled to the Guliang village, there he built “Puri” and “Merajan” to worship his ancestors in exile, after he died the “Puri” and the “Merajannya” was made a temple by the villagers Guliang. (2) the Agung Dalem Dimade temple is used as worship of dynasty Kepakisan in Bali which ceremony commemorated 210 days or on Anggar Kasih Prangbakat day. (3) the potential that exists in the Agung Dalem Dimade temple that can be used as a source of learning history is from aspects of history, political aspects, aspects of mutual cooperation and mutuality.
keyword : History, Agung Dalem Dimade temple,and source of learning history.
Published
2019-12-12
How to Cite
., N. L. S., ., D. D. M. O. P., & ., D. I. M. P. (2019). PURA AGUNG DALEM DIMADE DI DESA GULIANG, BANGLI, BALI (POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL DI SMA). Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah, 7(3). https://doi.org/10.23887/jjps.v7i3.11405
Issue
Section
Articles