TRADISI PANGUANGAN DI DESA ULIAN, KINTAMANI, BANGLI, BALI, SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA N 1 KINTAMANI
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjps.v2i2.3825Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang keberadaan Tradisi Panguangan di Desa Ulian, Kintamani, Bangli, Bali; (2) Bentuk/wujud dari Tradisi Panguangan, dan (3) Aspek-aspek dari Tradisi Panguangan yang dapat dijadikan sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA N 1 Kintamani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu: (1) penentuan lokasi penelitian, (2) penentuan informan, (3) pengumpulan data (observasi, wawancara, pencatatan dukumen), (4) penjaminan keaslian data (triangulasi data dan triangulasi metode), dan (5) analisis data. Hasil penelitian menunjukan Tradisi Panguangan merupakan uapcara yadnya yang didasari oleh rasa bakti umat Hindu di Ulian untuk memohon anugrah kehadapan Ida Sang Hyang Widhi. Pelaksanaan upacara ini pada dasarnya dilatarbelakangi oleh rasa bakti dan cinta kasih masyarakat Desa Ulian kepada leluhurnya yang telah meninggalkan bermacam-macam kebudayaan terutama pelestarian lingkungan hidup serta menjaga keharmonisan kehidupan manusia melalui upacara yadnya. Bentuk/wujud tradisi panguangan yaitu : (1) Gagasan Tradisi Panguangan merupakan tradisi yang digagas dengan tujuan untuk meletarikan lingkungan. (2) aktivitas Tradisi Panguangan berkaitan dengan bentuk aktivitas Tradisi Panguangan, masyarakat Desa Ulian melaksanakan aktivitas-aktivitas untuk mewujudkan tradisi ini berjalan secara optimal. (3) Atefak Tradisi Panguangan Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia. Aspek-aspek yang bisa dijadikan sumber belajar dalam Tradisi Panguangan adalah bentuk fisik bangunan, sejarah, gotong royong dan kebersamaan, dan religius.Kata Kunci : Tradisi Panguangan, bentuk/wujud tradisi, sumber belajar sejarah
This study aimed to determine (1) the background in the village where Tradition Panguangan Ulian, Kintamani, Bangli, Bali; (2) The shape / form of Tradition Panguangan, and (3) aspects of the Tradition Panguangan that can be used as a source of Learning History in SMA N 1 Kintamani. This study used a qualitative approach, namely: (1) determining the location of the research, (2) the determination of the informant, (3) data collection (observation, interview, recording dukumen), (4) guarantees the authenticity of the data (triangulasi triangulasi data and methods), and (5) data analysis. The results showed a uapcara yadnya Panguangan tradition based on the devotion of Hindus in Ulian to invoke the gift presented to Ida Sang Hyang Widhi. Implementation of this ceremony is essentially motivated by a sense of devotion and love to his ancestors Ulian villagers who have left a variety of cultures, especially the preservation of the environment and maintain harmonious human life through yadnya ceremony. Shape / form Panguangan Tradition that is: (1) The idea Panguangan Tradition is a Tradition that was initiated with the aim to meletarikan environment. (2) activity Panguangan Tradition associated with this form of activity Panguangan Tradition, villagers Ulian implement activities to achieve this tradition running optimally. (3) Artifacts Panguangan Atefak Tradition is a form of physical culture in the form of the results of the activities, actions, and the work of all human beings. Aspects that could be used as a source of learning in the tradition of Panguangan is the physical form of the building, history, mutual assistance and solidarity, and religious.
keyword : Tradition Panguangan, shape / form of the tradition, the history of learning resources.
Published
2014-08-12
How to Cite
., I. K. D. I. A. p, ., D. I. G. M. A., & ., D. I. W. M. (2014). TRADISI PANGUANGAN DI DESA ULIAN, KINTAMANI, BANGLI, BALI, SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA N 1 KINTAMANI. Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah, 2(2). https://doi.org/10.23887/jjps.v2i2.3825
Issue
Section
Articles