Kerajinan Kain Tenun Rangrang Dusun Karang, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali (Pemertahanan, Proses Pembuatan) Potensinya Sebagai Sumber Belajar IPS di SMP

Authors

  • I Komang Wisujana Putra .
  • Drs. I Wayan Mudana,M.Si. .
  • Ketut Sedana Arta, S.Pd. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjps.v6i1.3826

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Dusun Karang, Desa Pejukutan bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Latar belakang masyarakat Dusun Karang, Desa Pejukutan mempertahankan usaha kerajinan Tenun Rangrang, (2) Sistem Produksi usaha kerajinan tenun rangrang, (3 Potensi kerajinan Tenun Rangrang di Dusun Karang, Desa Pejukutan sebagai Sumber Pembelajaran IPS di SMP.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jalan memahami situasi sosial, peristiwa, peran, interaksi dan kelompok.Populasi penelitian ini adalah perajin tenun rangrang di Dusun karang, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang berjumlah 81 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 6 orang penenun kerajinan tenun Rangrang, 2 siswa SMP kelas VII dan 2 Guru bidang Studi IPS yang ditentukan melalui pendekatan porposive sampling. Langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu 1) Teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, dan studi dokumen) 2) Analisis data, 3) Penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan 1) sejarah keberadaan tenun rangrang diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dengan nama cerik bolong, kemudian berkembang menjadi nyrangnyang, terakhir menjadi rangrang; (2) Pemertahanan usaha kerajinan tenun Rangrang dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu ; meningkatkan pendapatan keluarga, melestarikan warisan dari kebudayaan leluhur dan faktor lingkungan; 3) sistem produksi meliputi : Alat, bahan dan tenaga kerja. Alat yang digunakan adalah tenun cagcag, Bahan yang dipergunakan: benang metris dan rayon, pewarna alami menggunakan daun tarum, daun jati, kulit kayu (jamblang, mangga, kepundung/menteng, mengkudu),dan kayu secang/sepang, penguat warna alami digunakan tunjung/mimusops elengi, kapur tohor/calcium carbonate, dan tawas/ potasium alum sulfide), sedangkan pewarna kimia menggunakan pewarna direk dan nandrin, serta metanol sebagai penguat pewarna kimia; (3) Aspek yang terdapat pada kerajinan Tenun Rangrang sebagai sumber belajar meliputi: Aspek ketekunan, Aspek sumber daya alam dan aspek kewirausaha.
Kata Kunci : pemertahanan, Tenun Rangrang, produksi, sumber belajar, IPS, SMP

Abstract This research was conducted in theDusun Karang, Pejukutan Village aims at describing (1) The background of Dusun Karang community, Pejukutan village in preserving handicraft of Tenun Rangrang, (2) The production system of handicraft of Tenun Rangrang, (3 The potential of handicraft of Tenun Rangrang, Pejukutan village as social learning resources of social study in SMP. The approach which is used in this study is qualitative approach to understand social situation, event, role, and group interaction. Population of this study is the artisan of Tenun Rangrang in Dusun Karang, Pejukutan village, Nusa Penida subdistict, Klungkung regency which totaled 81 people. There are 6 samples of Tenun Rangrang’s asrtisan in this study, 2 junior high school students and 2 teachers of class VII social studies field studies determined through sampling porposive approach. The steps of which are used to collect data: 1) data collection technique (observation, interviews, and studies document) 2) data analysis, 3) Writing research results. The result of the study indicates 1) the history of Tenun Rangrang is believed existuing since the era of Majapahit kingdom named Cerik Bolong, then developing became Nyrangnyang, the lattest being Rangrang; (2) The preserving of Tenung Rangrang handicraft’s business is affected by several factors, namely; increasing family income, preserving the cultural heritage of the ancestors and environmental factors; 3) the production system includes: equipment, materials and labors. The tools which is used is the Tenun Cagcag, the materials used: metric and rayon yarn, natural dyes using Tarum leaf, teak leaves, bark (jamblang, mango, kepundung, Morinda citrifolia), and a Sepang wooden, natural color boosters which are used namely lotus / mimusops elengi, calcium oxide / calcium carbonate, and alum / alum potassium sulfide), while the use of chemical are direk and dyes Nandrin, and methanol as a chemical dye amplifier; (3) the aspects which are contained in Tenun Rangrang as a learning resource include: Aspects of preseverance, Aspects of natural resources and personal business aspects.
keyword : preservance, Tenun Rangrang, production, learning resources, IPS, junior high school

Published

2018-04-12

How to Cite

., I. K. W. P., ., D. I. W. M., & ., K. S. A. S. (2018). Kerajinan Kain Tenun Rangrang Dusun Karang, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali (Pemertahanan, Proses Pembuatan) Potensinya Sebagai Sumber Belajar IPS di SMP. Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah, 6(1). https://doi.org/10.23887/jjps.v6i1.3826

Issue

Section

Articles