Pemertahanan Tradisi Gebug Ende di Desa Pakraman Seraya, Karangasem, Bali, dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjps.v3i1.4173Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang dilaksanakannya tradisi Gebug Ende di Desa Pakraman Seraya, Karangasem, Bali, (2) Upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pakraman Seraya, Karangasem, Bali dalam mempertahankan tradisi Gebug Ende dan, (3) Aspek-aspek apa saja dari tradisi Gebug Ende di Desa Pakraman Seraya, Karangasem, Bali yang dapat dipakai sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan tahap-tahap: (1) Penentuan lokasi penelitian, (2) Teknik penentuan informan, (3) Metode pengumpulan data (observasi, wawancara, kajian dokumen), (4) Teknik penjamin keaslian data (triangulasi data, triangulasi metode), dan (5) Teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Latar belakang dilaksanakannya tradisi Gebug Ende yaitu adanya nilai religius yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat bahwa dengan melakukan pementasan tradisi Gebug Ende dapat dijadikan perantara dalam mengundang hujan. Proses pelaksanaan tradisi Gebug Ende yaitu: ritual/upacara pementasan, tempat/areal pementasan, alat pementasan, sekaa tabuh, peraturan permainan Gebug Ende, busana/pakaian Gebug Ende, dan dinamika gerak serta dalam pementasan tradisi Gebug Ende terdapat penerapan ajaran Tri Hita Karana. (2) Upaya Desa Pakraman Seraya dalam mempertahankan tradisi Gebug Ende yaitu sebagai fasilitator dalam mengadakan pementasan di Pura Puseh pada saat piodalan dan melakukan sosialisasi serta melakukan pertunjukan- pertunjukan ditempat lain. Tradisi Gebug Ende juga mengupayakan peran keluarga serta pentingnya peran generasi muda dalam mempertahankan serta melestarikan tradisi Gebug Ende. (3) Aspek-aspek dari pelaksanaan tradisi Gebug Ende yang dapat dipakai sebagai sumber belajar sejarah di SMA yaitu aspek historis, aspek pendidikan dan aspek sosial yang kemudian dijabarkan ke dalam silabus mata pelajaran sejarah pada kelas X semester ganjil kurikulum 2013.Kata Kunci : Tradisi Gebug Ende, Desa Pakraman Seraya, Sumber Belajar Sejarah
This study aims to knowing (1) The background of the implementation of tradition Gebug Ende in Pakraman Seraya village, Karangasem, Bali, (2) The efforts undertaken by the community in Pakraman Seraya village, Karangasem, Bali in maintaining the tradition Gebug Ende and, (3) The aspects of tradition Gebug Ende in Pakraman Seraya village, Karangasem, Bali that can be used as a learning resource in the history of SMA. The method used in this research is descriptive qualitative method with stages: (1) Determining the location of the research, (2) technique of determining informant, (3) Methods of data collection (observation, interviews, review of documents), (4) the authenticity of the data guarantor techniques (data triangulation, triangulation methods), and (5) data analysis techniques. The result of this study showed that, (1) the background of the implementation of tradition Gebug Ende that the religious values of faith communities that by staging the tradition Gebug Ende can be used as an intermediary in the rain invites. The process of implementation of the tradition Gebug Ende that: Ceremony staging, staging area, staging tool, sekaa tabuh, Traditional game rules Gebug Ende, costume tradition Gebug Ende, and dynamics as well in the staging of tradition Gebug Ende there is applying the teachings of Tri Hita Karana. (2) The effort in Pakraman Seraya village in maintaining the tradition Gebug Ende that is as a facilitator in staging held tradition in the temple Puseh Gebug Ende when piodalan and socializing as well as doing performances elsewhere. Tradition Gebug Ende also sought the role of family and the importance of the role of young people in maintaining and preserving the tradition Gebug Ende. (3) Aspects of the implementation of the tradition Gebug Ende used as a learning resource in the history of SMA namely historical aspects, educational aspect and social aspects which are further described in syllabus history courses in the first semester of class X curriculum 2013.
keyword : Tradition Gebug Ende, Pakraman Seraya Village, Source learning history.
Published
2015-09-24
How to Cite
., D. M. S., ., D. I. G. M. A., & ., D. D. M. O. P. (2015). Pemertahanan Tradisi Gebug Ende di Desa Pakraman Seraya, Karangasem, Bali, dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah, 3(1). https://doi.org/10.23887/jjps.v3i1.4173
Issue
Section
Articles