PEMBANTAIAN MASSAL PENGIKUT GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 DI SETRA PEMASAHAN, DESA PAKRAMAN TIANYAR, KUBU KARANGASEM, BALI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjps.v2i3.4273Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang sejarah pembantaian massal di Setra Pemasahan yang terdapat di Desa Pakraman Tianyar, Kubu, Karangasem. (2) proses pembantaian terhadap orang-orang yang dicurigai sebagai anggota dan simpatisan PKI, dan (3) Aspek-aspek dari peristiwa pembantaian di Setra Pemasahan sebagai sumber belajar sejar di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan langkah-langkah, yakni: (1) penentuan lokasi penelitian, (2) penentuan informan, (3) pengumpulan data (teknik observasi, wawancara, studi dokumen), (4) teknik penjaminan keaslian data (triangulasi data, triangulasi metode), (5) teknik analisis data (reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi), dan (6) penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang sejarah peristiwa pembantaian massal di Setra Pemasahan tidak dapat dilepaskan dengan gerakan penumpasan G30S diberbagai daerah di Indonesia. Selain itu juga pembantaian yang terjadi selalu disertai dengan rasa sentimen pribadi. Proses pembantaian massal di Setra Pemasahan berlangsung selama satu hari. Korban pembantaiannya mencapai 150 orang dan mereka merupakan orang-orang yang berasal dari luar Desa Pakraman Tianyar. Aspek-aspek pembantaian massal di Setra Pemasahan yang bisa dikembangkan sebagai sumber belajar sejarah di SMA, yaitu; (1) aspek kognitif (2) aspek afektif dan (3) aspek psikomotor.Kata Kunci : Setra Pemasahan, kuburan massal, pembantaian massal,
ABSTRACT This study aimed to determine (1) the background of the massacre in the history of Setra Pemasahan contained in Pakraman Tianyar, Kubu, Karangasem. (2) the massacre of suspected PKI members and sympathizers, and (3) aspects of the massacre at Setra Pemasahan as a learning resource in school history. The method used in this study is a qualitative method steps, namely: (1) determining the location of the research, (2) determination of the informant, (3) data collection (observation, interviews, document studies), (4) the technique guarantees the authenticity of the data (data triangulation, triangulation method), (5) data analysis (data reduction, data display, conclusion and verification), and (6) that the results of the study. The results showed that the background of the massacre in the history of the events Setra Pemasahan can not be released by crushing the movement of the G-30 in various regions in Indonesia. In addition, the massacre is always accompanied by a sense of personal sentiment. The process of mass murder at Setra Pemasahan lasts for one day. Victims of massacre of 150 people and they are people who come from outside Pakraman Tianyar. Aspects of the massacre at Setra Pemasahan that could be developed as a source of learning history in high school, that is; (1) cognitive, (2) the affective aspect and (3) psychomotor aspect.
keyword : Setra Pemasahan, mass graves, mass murder
Published
2014-12-12
How to Cite
., I. G. P., ., D. D. M. O. P., & ., D. L. P. S. (2014). PEMBANTAIAN MASSAL PENGIKUT GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 DI SETRA PEMASAHAN, DESA PAKRAMAN TIANYAR, KUBU KARANGASEM, BALI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA. Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah, 2(3). https://doi.org/10.23887/jjps.v2i3.4273
Issue
Section
Articles