Toleransi Nyama Bali-Nyama Selam Di Desa Bukit, Karangasem, Bali Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA

Authors

  • I Nyoman Ananta Wasistha Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Made Pageh Undiksha
  • I Wayan Putra Yasa Undiksha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjps.v10i2.43561

Keywords:

Puri, Toleransi, Sumber Belajar Sejarah.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui latar belakang toleransi Nyama Bali-Nyama Selam di Desa Bukit, Karangasem, Bali, (2) mengetahui apa saja bentuk-bentuk toleransi Nyama Bali-Nyama Selam di Desa Bukit, (3) Mengetahui apa saja aspek-aspek toleransi Nyama Bali-Nyama Selam di Desa Bukit yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui beberapa langkah yakni: (1) Heuristik (teknik penentuan informan, observasi, dokumen dan wawancara), (2) Kritik sumber (kritik internal dan eksternal), (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) latar belakang terjadinya toleransi Nyama Bali-Nyama Selam di Desa Bukit tidak terlepas dari peran Puri Karangasem. Konsep kawulo-gusti memperlihatkan kesediaan masyarakat Islam untuk melakukan ngayah di Pura Bukit sebagai Juru Sapuh dan pengayah memikul Bende di Pura Bukit, dikarenakan pura ini di-empon (disungsung) langsung oleh Puri Karangasem, (2) masyarakat Hindu dan Islam di Desa Bukit hidup rukun yang dapat dilihat dari beberapa bentuk yaitu: organisasi subak, Jaga Baya (pacalang), magibung, ngejot, matetulung (ngoupin), persilangan kesenian rebana dengan gong kebyar, dan bahasa, (3) aspek-aspek yang bisa dikembangkan menjadi sumber belajar sejarah dalam toleransi Nyama Bali-Nyama Selam di Desa Bukit yaitu: (1) aspek sejarah, (2) aspek sosial, (3) aspek budaya, (4) aspek bahasa.

Author Biographies

I Nyoman Ananta Wasistha, Universitas Pendidikan Ganesha

Pendidikan Sejarah

I Made Pageh, Undiksha

Sejarah, Sosiologi, dan Perpustakaan - Pendidikan Sejarah

I Wayan Putra Yasa, Undiksha

Sejarah, Sosiologi, dan Perpustakaan - Pendidikan Sejarah

References

Agung, AA. Gde Putra. (2009). Peralihan Sistem Birokrasi dari Tradisional ke Kolonial. Cetakan III. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Herdiani, E. (2016). Metode sejarah dalam penelitian tari. Jurnal Ilmiah Seni Makalangan, 3(2), 33–45.

Karangasem, Bali (Sejarah, Kerukunan, dan Pengintegrasian Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA). Widya Wiyanata: Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(3), 1-14.

Mashad, Dhururodin. 2014. Muslim Bali Mencari Kembali Harmoni yang Hilang. Jakarta. Pustaka-Al Kautsar.

Pageh, I. M., Sugiartha, W., & Artha, ketut S. (2013). Model Integrasi Masyarakat Multietmik NYAMA BALI-NYAMA SELAM Belajar dari Enclaves Muslim di Bali. Pustaka Larasan.

Pageh, I.M, Sugiartha, W., & Artha, ketut S. (2013). Faktor Integratif Nyama Bali-Nyama Selam: Model Kerukunan Masyarakat Pada Era Otonomi Daerah di Bali. Jurnal Kajian Bali. 3(1), 1-16).

Parimartha, I.G, Putra, I.B.G, & Ririen, L.P.K. (2012). Bulan Sabit di Pulau Dewata Jejak Kampung Islam Kusamba-Bali. Yogyakarta. CRCS Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.

Ramadani, Firdaus. (2020). Etnis Sasak di Banjar Bukit Tabuan Desa Bukit, Sutama, P.T. (2018). Komunitas Islam di Desa Gelgel, Klungkung, Bali (Latar Belakang Sejarah, Peninggalan, dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA). Jurnal Pendidikan Sejarah, 6 (1), 1-10.

Downloads

Published

2022-09-01

How to Cite

Wasistha, I. N. A., Pageh, I. M., & Yasa, I. W. P. (2022). Toleransi Nyama Bali-Nyama Selam Di Desa Bukit, Karangasem, Bali Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA. Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah, 10(2), 43–57. https://doi.org/10.23887/jjps.v10i2.43561

Issue

Section

Articles