Penganut Kristen Katolik di Gereja Tritunggal Maha Kudus di Badung - Bali dalam Perspektif Tri Hita Karana sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjps.v10i3.48024Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejarah berdirinya Gereja Tritunggal Maha Kudus-Tuka, Badung, Bali, (2) penganut Katolik di Gereja Tritunggal Maha Kudus dalam perspektif Tri Hita Karana, dan (3) Potensi Gereja Tritunggal Maha Kudus sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah yang terdiri dari (1) Heuristik (teknik penentuan informan, observasi, dokmentasi dan wawancara), (2) Kritik Sumber / Verifikasi, (3) Intepretasi, dan (4) Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sejarah masuk dan berkembangnya agama Kristen Katolik di Tuka dan sejarah berdirinya Gereja Tritunggal Maha Kudus yang kemudian diresmikan pada tanggal 14 Februari 1987 oleh Mgr. Vitalis Djebarus SVD. (2) Mendapatkan reaksi positif dari masyarakat Bali khususnya yang beragama non Katolik di Desa Tuka. (3) Potensi Gereja Tritunggal Maha Kudus sebagai sumber belajar sejarah di SMA dapat dilihat dari inkulturasi terhadap budaya serta ornamen gereja. Inkulturasi dapat dilihat meliputi gapura bercorak Hindu, penggunaan penjor, gebogan, pakaian adat Bali, ukiran dinding dengan aksara Bali, serta adanya gamelan dari Bali. Selain itu, aspek Tri Hita Karana dalam Gereja Tritunggal Maha Kudus juga dapat dilihat dari aspek keagamaan, aspek sosial, dan aspek budaya.
Kata Kunci: Gereja, Sejarah, Tri Hita Karana, Pendidikan
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.