TENUN RANGRANG DI DESA PEJUKUTAN KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG

Authors

  • I Wayan Sudarsana .
  • Drs. Gede Eka Harsana Koriawan .
  • Drs.Mursal .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpsp.v4i1.2415

Abstract

Pada umumnya masyarakat Bali hanya mengenal kain tenun gringsing, kain tenun songket maupun kain tenun endek. Ada jenis kain yang berasal dari Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dinamakan kain tenun rangrang. Proses pembuatan kain tenun rangrang menggunakan alat tradisional dinamakan alat tenun cagcag. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi tentang sejarah keberadaan, alat dan bahan, proses pembuatan sampai motif hias yang terdapat pada kain tenun rangrang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah perajin tenun rangrang di Dusun Karang, Desa Pejukutan yang berjumlah 81 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 6 orang yang ditentukan melalui pendekatan porposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sejarah keberadaan tenun rangrang diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dengan nama cerik bolong, kemudian berkembang menjadi nyrangnyang, terakhir menjadi rangrang. Setelah nyaris punah, tenun rangrang kembali diproduksi tahun 2011. Alat yang digunakan adalah tenun cagcag. Bahan yang dipergunakan: benang metris dan rayon, pewarna alami menggunakan daun tarum, daun jati, kulit kayu (jamblang, mangga, kepundung/menteng, mengkudu), dan kayu secang/sepang, penguat warna alami digunakan tunjung/mimusops elengi, kapur tohor/calcium carbonate, dan tawas/potasium alum sulfide, sedangkan pewarna kimia menggunakan pewarna direk dan nandrin, serta metanol sebagai penguat pewarna kimia. Proses pembuatan tenun rangrang, yaitu pengolahan serat, pewarnaan, dan proses tenun. Motif yang terdapat pada tenun rangrang, yaitu motif pinggiran gunung, motif utama (wajik, iled, bianglala, jalur, porosan, skoci, gablak, silang, taji, dan sirang).
Kata Kunci : tenun rangrang, pewarna alami, motif hias

In general, Balinese people only know about woven cloth of gringsing, woven cloth of songket and also woven cloth of endek. There is a kind of cloth which comes from Pejukutan Village, Nusa Penida, Klungkung Regency that we called woven cloth of rangrang. The process to make this woven cloth of rangrang is using a traditional tool that we called cagcag. The purpose of this research is to give information about the existence, tools, materials and also the process how to make it until the kinds of motif in woven cloth of rangrang. This research is a kind of descriptive qualitative research. The population of this research is the entire rangrang woven craftsman at Karang Orchard, Pejukutan Village with the number of 81 people. The samples of this research are 6 people who are determine by using approach technique of porposive sampling. The process of collecting the data was using methods of observation, interview and documentation. The data which was founded is then analyzed by using the technique of domain and taxonomy analysis. The result of this research shows that the history of the existence of rangrang woven was estimated exist since the era of Majapahit kingdom with the name of cerik bolong, Then it is develop become nyrangnyang, and for the last it becomes rangrang. After almost extinct, rangrang woven was reproduced again at 2011. The tool that used is called cagcag. The materials that used are: metris yarn and rayon, for natural dyes are using indigofera suffruticosa, disambiguasi, cortex of (syzygium cumini, mangifera indica, baccaurea racemosa, morinda citrifolia), and caesalpinia sappan. For strengthen the color, it is using mimusops elengi, calcium carbonate, and potassium alum sulfide. For chemical dyes are using direk and nandirin, also methanol for strengthen the color. The process how to make rangrang woven are consists of manufacturing the fiber, coloring and the process of weaving. Any kinds of motif that exist in rangrang woven are the motif of pinggiran gunung and also the main motif (wajik, iled, bianglala, jalur, porosan, skoci, gablak, silang,taji and sirang).
keyword : tenun rangrang, pewarna alami, motif hias

Published

2014-02-26

Issue

Section

Articles