SENI TATO DI KALANGAN ANAK MUDA DI DESA PUPUAN

Authors

  • I Dewa Gede Putra Ariawan .
  • Drs.I Ketut Sudita, M.Si .
  • I Wayan Sudiarta, S.Pd,M.Si. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpsp.v4i1.2544

Abstract

Masyarakat pada jaman dahulu masih menganggap tato itu suatu hal yang tabu. Orang-orang yang memakai tato diidentikan dengan orang jahat atau penjahat, juga dianggap orang yang selalu membuat kekacauan dan mengusik ketentraman masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat luas tentang seni tato di Desa Pupuan, mengetahui alasan anak muda di Desa Pupuan menggunakan tato, mengetahui desain tato yang digunakan oleh anak muda di Desa Pupuan, mengetahui bagian tubuh yang ditato oleh anak muda di Desa Pupuan. Subjek dalam penelitian adalah 45 anak muda dan 30 orang tua di Desa Pupuan. Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data-data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara, yang selanjutnya data dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 75 orang yang menjadi subjek penelitian, ada 49 yang menyukai tato, 15 orang yang tidak menyukai tato, dan 11 orang biasa-biasa saja. Alasan anak muda di Desa Pupuan mempergunakan tato karena tato dianggap karya seni yang memiliki nilai estetika yang cukup tinggi dan bersifat atraktif, dinamis, sesuai dengan jiwa mereka yang penuh semangat. Desain yang paling banyak digunakan adalah gambar yakuza dan geisha, serta bagian tubuh yang paling banyak ditato adalah punggung dan kaki.
Kata Kunci : Tato. Anak Muda, Pupuan

The public in antiquity still thinks emme it ' s a thing which is taboo. Those who wear emme diidentikan with a villainous person or criminals, also considered the guy who always make chaos and harass tranquility of society. Research is aimed to know the views of the public at large about art emme in the village of pupuan, know the young man in the village of pupuan using emme, knowing design emme used by young man in the village of pupuan, knowing of body parts that ditato pupuan by young man in the village. A subject in research is 45 young man and 30 pupuan old man in the village. Research using design descriptive qualitative research. The data collected by using the method observation and interview later on data analysis using a method of analysis descriptive. The result showed that of 75 people, who became a subject of study there are 49 emme, who is fond of 15 a person who dislikes emme, and 11 people unsurprised. Reasons young man in the village of pupuan putting emme because emme considered a work of art that have value æsthetics is quite high and are attractive, dynamic, in accordance with their souls who spiritedly. Design the most widely used is a picture of yakuza and geisha, as well as of body parts that most numerous ditato is the back and feet.
keyword : Tato. Anak Muda, Pupuan

Published

2014-03-03

Issue

Section

Articles