PEWARNAAN TEYENG PADA KAIN BATIK SURABAYA

Authors

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpsp.v11i3.40732

Abstract

Abstrak

            Artikel ini memuat bagian dari skripsi “Batik Teyeng Surabaya”. artikel ini bertujuan untuk mengetahui  alat dan bahan yang digunakan dalam proses pewarnaan teyeng pada kain batik Surabaya, untuk mengetahui proses pewarnaan teyeng pada kain batik Surabaya dan hasil penerapan teyeng pada kain batik Surabaya. Dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik obsevasi, teknik wawancara, teknik pendokumentasian, teknik kepustakaan dan analisis data menggunakan analissi domain dan analisis taksonomi. Diperoleh data hasil penelitian sebagai berikut: alat yang digunakan yaitu ember plastik dan kotak triplek, sedangkan bahan yang digunakan yaitu garam kasar, kain mori, spon, dan kawat ram. Proses pewarnaan teyeng pada kain dimulai dari mempersiapkan kain mori dan larutan garam. Larutan garam digunakan untuk merendam kain, kain direndam kedalam larutan beberapa menit kemudian kain satu persatu dibentangkan dalam kotak triplek untuk proses peneyengan. Setelah itu kain ditaburi kawat ram yang sudah berkarat sampai rata, kemudian dilakukan pengulangan yang sama sampai 3-5 tumpukan kain. Tahap selanjutnya yaitu lapisan-lapisan itu disiram dengan larutan garam, kemudian ditutup dengan spon dan atasnya dikasih pemberat. Kain dibiarkan selama 2-3 hari. Sehari sekali lapisan kain diperiksa dan disiram dengan air garam. Setelah tahap terakhir proses pewarnaan teyeng selesai barulah kain diproses seperti batik pada umumnya dengan menggunakan teknik tulis maupun teknik cap.

 

Kata kunci: batik teyeng, proses pewarnaan, noda teyeng

 

Abstract

This article contains part of the thesis "Batik Teyeng Surabaya". This article aims to determine the tools and materials used in the process of dyeing teyeng on Surabaya batik cloth, to find out the process of coloring teyeng on Surabaya batik cloth and the application of teyeng on Surabaya batik cloth. In collecting the data used in this research are observation techniques, interview techniques, documentation techniques, library techniques, and data analysis using domain analysis and taxonomic analysis. The data obtained from the research are as follows: the tools used are plastic buckets and plywood boxes, while the materials used are coarse salt, Mori cloth, sponge, and ram wire. The process of dyeing teyeng on the fabric starts with preparing the Mori cloth and salt solution. The salt solution is used to soak the cloth, the cloth is soaked in the solution for a few minutes then the cloth is spread out one by one in a plywood box for the drying process. After that the cloth is sprinkled with rusted ram wire until it is flat, then the same is repeated until 3-5 piles of cloth. The next stage is that the layers are doused with a saline solution, then covered with a sponge and weighted on top. The fabric is left for 2-3 days. Once a day the lining of the cloth is checked and rinsed with saltwater. After the last stage of the dyeing teyeng, the process is complete, then the fabric is processed like batik in general by using writing techniques and stamping techniques.

Keywords: batik teyeng, dyeing teyeng, teyeng stain

Author Biography

rizza fazriyatus syafira, Universitas Pendidikan Ganesha

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Ganesha

Downloads

Published

2021-12-14

Issue

Section

Articles