ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL DESA SADE, KECAMATAN PUJUT, LOMBOK TENGAH

Penulis

  • Apriadi Resky Saputra Universitas Pendidikan Ganesha
  • Gede Eka Harsana Koriawan Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Gusti Made Budiarta Universitas Pendidikan Ganesha

Abstrak

Suku Sasak memiliki pemukiman tradisional yang masih bertahan hingga saat ini, bahkan eksis memjadi sebuah destinasi wisata salah satunya adalah Desa Sade. di Desa Sade dapat menemukan semua tradisi dan budaya yang dimiliki oleh Suku Sasak diantaranya ialah arsitektur tradisional. tiap bangunan memiliki fungsi dan makna simbolis tersendiri, terutama pada rumah hunian yang disebut Bale Tani/Bale Gunung Rate. didalam Bale Tani terdapat pembagian ruangan yang berbeda berdasarkan tujuannya. misalnya, Bale Dalem berlambangkan kewanitaan dimana itu tempat untuk memasak dan tempat tidur bagi kaum perempuan. di dalam Bale Dalem juga tempat untuk menyimpan harta benda serta tempat untuk melahirkan anak. Bale Duah melambangkan laki-laki yang berfungsi untuk menerima tamu, tempat kumpul keluarga, dan tempat tidur bagi kaum laki-laki. pembagian ruangan Bale Tani dibatasi dengan dinding pemisah antara Bale Dalem dan Bale Duah yang dihubungkan dengan tiga anak tangga. namun, simbol-simbol yang terwujud didalamnya mempunyai makna yang layak untuk diteliti. penelitian ini berfokus pada dokumentasi terhadap bagian-bagian yang memunculkan simbol dan makna dengan pendekatan praktis dan kontekstual. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan, bentuk, dan fungsi dari Bale Tani sebagai langkah dokumentasi budaya tradisional, agar kelak masyarakat yang masih awam pun dapat mengetahui tentang Bale Tani ini sebagai sumber informasi dan pelajaran.

Kata kunci: Arsitektur, Rumah Tradisional, Desa Sade, Suku Sasak.

Diterbitkan

2024-05-06

Terbitan

Bagian

Articles