KAYU SEBAGAI MEDIA KARYA SENI LUKIS BERNUANSA UNING-UNINGAN BATAK TOBA
Abstract
Penciptaan ini dilatarbelakangi dengan keberadaan penulis sebagai orang asli suku Batak Toba yang lahir di Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan. Mengingat Kecamatan Lintongnihuta yang merupakan daerah penghasil kayu pinus dan memiliki limbah seperti sisa potongan kayu yang dibiarkan di pinggiran sungai hutan, limbah ini dapat diolah menjadi media berkarya seni lukis dengan menjadikan objek Uning-Uningan Batak Toba sebagai ide penciptaan seni lukis. Uning-Uningan ini memiliki peran penting pada saat upacara adat dan ritual Batak Toba yaitu untuk menyampaikan doa kepada Mulajadi na Bolon ( Tuhan Yang Kuasa). Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan visualisasi bentuk, sejarah, dan fungsi Uning-Uningan Batak Toba dalam bentuk karya seni lukis dengan menampilkan bentuk secara sederhana sesuai dengan fungsinya serta menampilkan nilai karakteristik objek tersebut. Penciptaan ini menggunakan metode yang dijelaskan Hedriyana dalam tahapan penciptaan karya seni yaitu tahap persiapan, elaborasi, kontemplasi, penciptaan dan sampai tahap hasil karya. Hasil penelitian ini adalah 5 karya seni lukis yang menggunakan cat akrilik dengan media kayu pinus dengan judul Sarune Bolon, Tagading, Saga-saga, Sulim, dan Sordam. Lukisan-lukisan ini mencerminkan interpretasi penulis tentang Uning-Uningan Batak Toba.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.