Rumah Berbahan Kayu Bekas Karya Gede Kresna di Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali

Authors

  • I Komang Wirya Adnyana .
  • Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg .
  • I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpsp.v6i1.8625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perwujudan gagasan Gede Kresna sebagai inspirator dalam pembuatan rumah berbahan kayu bekas di Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali; (2) alat yang digunakan dalam pembuatan rumah berbahan kayu bekas Gede Kresna di Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali ; (3) proses pembuatan rumah dengan berbahan kayu bekas oleh Gede Kresna di Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Gede Kresna dan tukang- tukangnya sedangkan objek penelitian ini adalah Gede Kresna dan rumah kayu bekasnya. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara dan kepustakaan. Dengan menggunakan analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perwujudan gagasan Gede Kresna menggunakan kayu bekas sebagai konstruksi rumah berangkat dari keadaan, keadaan dimana Gede Kresna sejak dulu menyukai barang- barang lama, disamping itu berangkat dari kekhawatirannya kepada kelestarian lingkungan akan penebangan pohon yang secara sembarangan, selain itu juga menggunakan kayu bekas didasarkan pada keunikan dari penampakan kayu tersebut. Perwujudan karya- karya Gede Kresna tidak berupa rumah saja tetapi berupa villa, rumah makan dan lain- lain yang memiliki peminat dari dalam maupun luar Bali. (2) Alat- Alat yang digunakan dalam pembuatan rumah kayu bekas: mesin serkel , bor listrik atau mesin pengeboran, mesin serut, mesin amplas, mesin gerinda. geregaji tangan, mesin pembuat purus/ mortising machine, berbagai jenis pahat tukang, palu, meteran gulung, penggaris siku- siku, pensil dan pulpen, kapak, dan tang. (3) Proses dalam pembuatan rumah berbahan kayu: diawali dengan membeli dan mengumpulkan material kayu- kayu bekas yang akan dijadikan rumah, kemudian membuat desain atau rancangan rumah yang akan dibuat, dilanjutkan dengan pembuatan maket. Setelah maket jadi kemudian rancangan rumah di konsulidasikan dengan tukang- tukang kemudian pemilihan bahan. Setelah itu kayu dipotong, dihaluskan kemudian dilanjutkan dengan pencoakan serta membuat purus. Setelah semua kayu dibuat coakan dan pembuatan purus kemudian proses perakitan rumah diawali dengan membuat kerangka dasar bangunan, pemasangan tiang struktur, pemasangan konstruksi kap dan kuda- kuda, dilanjutkan dengan pengerjaan detail- detail ukiran, pemasangan skur- skur, membuat kusen- kuses, membuat dinding dan lantai, pemasangan tangga dan railingnnya, pemasangan atap, kemudian yang terakhir adalah proses finishing.
Kata Kunci : arsitektur, kayu bekas, Gede Kresna

This research aims to determine: (1) the embodiment idea of Gede Kresna as inspiration in the manufacture of wooden houses in the former Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali; (2) the tools used in the manufacture of wooden houses in the former Gede Kresna Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali; (3) the process of making wooden house with the former by Gede Kresna in Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali. This research is a descriptive qualitative approach. The subjects were Gede Kresna and with him while the object of this study was Gede Kresna and wooden houses scars. The method used for data collection in this study is documentation, interviews and literature. By using the domain analysis and taxonomy. The results of the research indicate that: (1) the embodiment idea of Gede Kresna use scrap wood as the construction of the house departs from the state, a state where Gede Kresna had always liked the old goods, in addition to the departure of concern to the environment will be felling trees indiscriminately, but it also uses scrap wood is based on the uniqueness of the appearance of the wood. Embodiment works Gede Kresna not be home alone but in the form of villas, restaurants and others who have interest from within and outside Bali. (2) the tools used in the manufacture of wooden houses ex: serkel machine, electric drill or drilling machine, planer machines, sanding machines, grinding machines, whipsaw, mortising machine, various types of chisel, hammer, meter roll, elbow ruler, pencils and pens, axes, and pliers. (3) The process in the manufacture of wooden houses: beginning with buying and collecting material timbers that will be the former home, then create a design or a design house that will be made, followed by the manufacture of the miniature. After the miniature has finished, then the design of house in consulted with the handymans then the selection of materials. After that, cut the wood, crushed and then continued with made the coak and purus. After all the wood has made purus and coakan then home assembly process begins with the basic skeleton of the building, the installation of pole structures, construction installation hood, followed by the details carving workmanship, installation skur- skur, making kusen- kusen, walls and floors, installation of stairs and the railing, installation of roof, then the last is finishing process.
keyword : architecture, scrap wood, Gede Kresna

Published

2016-10-31

Issue

Section

Articles