Model Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat di Desa Kluncing Banyuwangi

Authors

  • Eka Afrida Ermawati Politeknik Negeri Banyuwangi
  • Ahmadintya Anggit Hanggraito Politeknik Negeri Banyuwangi
  • Inno Cahyaningtyas Politeknik Negeri Banyuwangi
  • Aprilia Divi Yustita Politeknik Negeri Banyuwangi

DOI:

https://doi.org/10.23887/jmpp.v6i1.59568

Keywords:

Community-Based Agrotourism, Destinasi Wisata, Model Pengembangan

Abstract

Potensi sektor pertanian di Desa Kluncing Kabupaten Banyuwangi memerlukan keterlibatan berbagai lapisan masyarakat yang sebagian besar berada di sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi model strategi dalam pengembangan agrowisata berbasis masyarakat di Desa Klancing. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah forum diskusi kelompok dalam sosialisasi masterplan desa, wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi pustaka. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengembangan agrowisata berbasis masyarakat di Desa Kluncing membutuhkan dua faktor penting yaitu, 1) produk agrowisata dan daya tarik pendukung di kawasan desa; dan 2) pelibatan masyarakat lokal yang terfokus pada pemuda, ibu-ibu, dan kelompok tani. Kajian ini diharapkan dapat menjadi sebuah konsep yang dapat dimodifikasi untuk berkontribusi dalam optimalisasi sektor pertanian suatu desa.

Author Biographies

Eka Afrida Ermawati, Politeknik Negeri Banyuwangi

 

 

Ahmadintya Anggit Hanggraito, Politeknik Negeri Banyuwangi

 

 

Inno Cahyaningtyas, Politeknik Negeri Banyuwangi

 

 

Aprilia Divi Yustita, Politeknik Negeri Banyuwangi

 

 

References

Adi, I. R. 2012. Intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Andini, N. 2013. Pengorganisasian komunitas dalam pengembangan agrowisata di desa wisata: Studi kasus desa wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 24 (3), 173-188.

Aref, F., & Gill, S. S. 2009. Rural tourism development through rural cooperatives, Nature and Science. Marsland Press New York, 7(10), pp. 68 – 73.

Bhatta K. & Ohe, Y. 2019. Farmers’ willingness to establish community-based agritourism: evidence from Phikuri village, Nepal, International Journal of Tourism Sciences, 19:2, 128-144, DOI: 10.1080/15980634.2019.1621536

BPS Kabupaten Banyuwangi. 2019. Kabupaten Banyuwangi dalam angka 2019. Banyuwangi: BPS Kabupaten Banyuwangi. ISSN: 0215-5319

Budiasa, I. W., dan Ambarawati, I. G. A. A. 2014. Community based agro-tourism as an innovative integrated farming system development model towards sustainable agriculture and tourism in Bali. J. ISSAAS 20 (1):29-40.

Budiarti T., Makalew A. D. N., Nasrullah N, Saptana, dan Haryati U. 2012. Potential evaluation of community-based agritourism in Banyuroto and Ketep Rural Landscape Magelang Distric Central Java Indonesia. Symposium IFLA Asia Pacific Shanghai (CN).

Chamdani, U. 2018. Komunikasi dua tahap dan agrowisata. Yogyakarta: Budi Utama.

Ermawati, E.A, Amalia, F.R., Mukti, M. 2018. Analisi pengelolaan sampah di tiga lokasi wisata Kabupaten Banyuwangi. Journal of Tourim and Creativity. 2(1): 25-34

Hadiwijoyo, S. S. 2012. Perencanaan pariwisata perdesaan berbasis masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hsu, C. H. C. 2018. Tourism education and beyond the horizon. Tourism Management Perspectives, 25, 181–183.

Malkanthi, S. H. P., & Routry, J. K. 2011. Potential for agritourism development: Evidence from Sri Lanka. The Journal of Agricultural Sciences, 6(1): 45–58.

Moleong, L. J. 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nassaji, H. 2015. Qualitative and descriptive research: Data type versus data analysis. Language Teaching Research 2015, 19(2):129– 132 DOI: 10.1177/1362168815572747.

Qoriah, D., Ungkari, M. D., dan Muharam, H. 2019. pengembangan pariwisata berkelanjutan wisata domba adu di Desa Rancabango Tarogong Kaler Garut. Journal Of Knowledge Management. 13(2): 1-10.

Rizki, F. 2019. Di Kampoeng Ikan Desa Kluncing, ikan dipelihara di sawah dan irigasi. https://www.jawapos.com/jpg-today/26/10/2019/di-kampoeng-ikan-desa-kluncing-ikan-dipelihara-di-sawah-dan-irigasi/.

Sedana, A. 2019. Amazing, Desa Kluncing Banyuwangi punya parit jernih seperti di Jepang. https://www.timesindonesia.co.id/read/news/234021/amazing-desa-kluncing-banyuwangi-punya-parit-jernih-seperti-di-jepang.

Sumantra, I. K., Yuesti, A., & Sudiana, A. A. K. 2017. Development of agrotourism to support community-based tourism towards sustainable agriculture. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 11(13): 93–99.

Suryana. 2010. Metodologi penelitian: Metodologi penelitian model praktis penelitian kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Tiku, G. V. 2008. Analisis pendapatan usahatani padi sawah menurut sistem mina padi dan sistem non mina padi (Kasus Desa Tapos I Dan Desa Tapos Ii, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Published

2023-03-24

Issue

Section

Articles