Strategi Pemulihan Pariwisata Kota Seribu Klenteng, Kota Singkawang di Masa Pandemi COVID-19
Strategi Pemulihan Pariwisata Kota Seribu Klenteng, Kota Singkawang di Masa Pandemi COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.23887/jmpp.v5i3.51400Kata Kunci:
Tourist Attraction, Tourism Recovery, SingkawangAbstrak
Berbagai tempat wisata di Indonesia ditutup akibat terkena dampak pandemi COVID-19 ini dan menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia berkurang secara drastis. Sektor-sektor penunjang pariwisata. Kota Singkawang merupakan satu dari 14 kabupaten atau kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat yang berada 145 km sebelah utara Kota Pontianak. Ditinjau dari jenis datanya, penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mix-method), yaitu penelitian yang menggabungkan dua bentuk pendekatan, yakni kuantitatif dan kualitatif.. Strategi yang dilakukan walikota singkawang dalam mengembangkan pariwisata daerah, yang meliputi penyediaan sarana dan prasarana pariwisata, pengembangan objek wisata daerah, peningkatan peran serta masyarakat dan peningkatan peran serta pihak swasta. Pemerintah daerah harus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sarana dan prasarana. Konsentrasi untuk pengembangan objek-objek wisata di Singkawang dilakukan dengan mengembangkan objek wisata yang berada di daerah, wisata alam yang berada di daerah singkawang mulai banyak di lirik oleh para investor asing dimana salah satunya adalah danau serantangan, danau ini pada mulanya di jadikan sebagai danau penambangan emas lalu kemudian sekarang danau ini berangsur membaik dengan semakin baiknya aksesbilitas yang di sediakan oleh pihak pemerintahan menjadikan danau ini memiliki daya tarik. Peran serta pihak swasta di Kawasan kota singkawang sangatlah baik dimana pada tahun ini pihak pemerintah yaitu walikota singkawang mendapatkan bantuan pengembangan daerah di sekitar danau serantangan oleh investor. Peran Serta Masyarakat Dalam mengembangkan objek wisata daerah di Kabupaten Nganjuk sangat penting dibutuhkan peran aktif dari masyarakat sekitar.
Referensi
Anggarini, D. T. (2021). Upaya pemulihan industri pariwisata dalam situasi pandemi covid -19. Jurnal Pariwisata, 8(1), 22–31. https://doi.org/10.31294/par.v8i1.9809
Astuti, R. (2021). Kota singkawang, mutiara terpendam di kalimantan barat. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-singkawang/baca-artikel/14166/Kota-Singkawang-Mutiara-Terpendam-di-Kalimantan-Barat.html
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik kunjungan wisatawan mancanegara 2021. Badan Pusat Statistik.
Cooper, C., Fletcher, J., Fyall, A., Gilbert, D., & Wanhill, S. (2006). Tourism: Principles & practice (Ed. 3). Financial Times Management.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha. (2021). Data rumah ibadah umat buddha. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha.
Juniardi, K, & Marjito, E. R. (2018). Urgensi pendidikan multikultural dalam masyarakat plural: Studi kasus di kota singkawang. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 1(2), 17-34. https://doi.org/10.33652/handep.v1i2.11
Kusuma, W, & Dwitagama, D. (2011). Mengenal penelitian tindakan kelas (Ed. 2). PT Indeks.
Morrison, A. M. (2018). Marketing and managing tourism destinations (Ed. 2). Routledge.
Rustanto, B. (2016). Menangani kemiskinan. Remaja Rosdakarya.
Setara Institute. (2018). Indeks kota toleran tahun 2018. Pustaka Masyarakat Setara.
Setara Institute. (2020). Indeks kota toleran tahun 2020. Pustaka Masyarakat Setara.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan r&d). Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Alfabeta.
Yoeti, O. A. (1996). Anatomi pariwisata. Angkasa.
Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan pengembangan pariwisata. Pradnya Paramita.
Zaenuri, M. (2012). Perencanaan strategis kepariwisataan daerah konsep dan aplikasi. e-Gov Publishing.