REVITALISASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BAGI PENGUSAHA HOME INDUSTRY KACANG KACE DI DESA NYANGLAN KLUNGKUNG

Penulis

  • I Nyoman Tika Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Gusti Ayu Tri Agustiana Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ni Wayan Martiningsih Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jwl.v13i1.38466

Kata Kunci:

kacang kace, pupuk organik cair, limbah cair, Nyanglan

Abstrak

Tujuan ini pengabdian ini adalah  untuk mentransfer teknik  pengolahan limbah cair kepada mitra (pengusaha)  home industri  kacang kace di Desa Nyanglan Klungkung. Metode yang digunakan adalah metode PALS (Participatory Action Learning System), (1) Tahap persiapan /penyadaran (2) Tahap pelaksanaan/pengkapasitasan (3)  Tahap pendampingan, selama 2-3 bulan. Pada tahap pelaksanaan masyarakat dilatih untuk membuat instalasi pengolahan limbah dan pembuatan pupuk menggunakan efektif mikroorganisme.  Hasil kegiatan ini adalah  masyarakat sasaran yaitu: (1)  mampu melakukan  pengolahan  limbah cair menjadi pupuk organik cair,(2) mampu menerapkan instalasi pengolahan limbah yang efektif. (3) Kualitas pupuk organik cair yang dihasilkan rasio N,P dan K berturut-turut  : 12,6 ; 8,7 dan 10,4. Setelah kegiatan transfer teknologi, terjadi respon masyarakat sasaran bahwa kegiatan ini  86 %  menyatakan sangat terbantu , 12%  cukup terbantu dan 2 % biasa saja. Kegiatan P2M ini membutuhkan tindak lanjut pada proses pemasaran pupuk, serta pemanfaatan  limbah yang ramah lingkungan untuk budidaya lele.

 

Referensi

Alaerts, G dan Santika, S.S. 1987. Metode Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional.

Bali post, 08 Januari 2011, Buang Limbah ke Sungai, KLH Peringatkan Pengusaha Kacang Kace

Buckle, K. A., Edwards, R. A, Fleet, G. H., Wootton, M. 1987. Ilmu Pangan. Cetakan kedua. Jakarta: Universitas Indonesia.

Clark, J.1989. Coastal Ecosystems Ecological Consoderations for Management of the Coastal zone. NOCE. Washington, D.C.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Hadi, A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum.

Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi.

Lakitan, B., Halimi, E. S., Silaban, A., Diem, C. D., Ihsan, D., Setiabudidaya, D., Djambak, S., Priadi, D. P., Rostartina, E., Tahyudin, D. 1998. Metodologi Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya.

Pescod, M.B. 1973. Investigation of Rational Effluent andStream for Tropical Countries. Bangkok.

Ariasih, M S Mahendra dan I G Mahardika, Studi Tingkat Pencemaran Air Pencucian Kacang Koro (Vigna Unguiculata L) Di Saluran Irigasi Timuhun Desa Nyanglan Kabupaten Klungkung, ECOTROPHIC ♦ 3 (2) : 104-109 ISSN: 1907-5626

Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.

Repun, I. N. 2006. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Kegiatan Pembuatan Kacang Kace. Klungkung: UD. Dewa Dewi.

Soemarwoto, O. 1986. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta: Rajawali.

Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sastrawijaya, A. T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Somantri. 2007. Mengenal Plasma Nutfah Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian Indonesia. Available from:URL:http:/www.Biogen on line/kacang/ artikel 1.htm.

Zulkarnaen. 2005. ”Kajian Kualitas Air Sungai Kuantan Ditinjau dari Parameter Fisika, Kimia dan Biologi di Kota Kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi Riau” (tesis).Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Diterbitkan

2024-03-31

Terbitan

Bagian

Articles