PENYULUHAN PERAWATAN KAKI DIABETIK KEPADA PESERTA PROGRAM PROLANIS DI PUSKESMAS BULELENG II TAHUN 2022
DOI:
https://doi.org/10.23887/jwl.v12i1.51538Kata Kunci:
Kaki diabetik, Edukasi, perawatan kakiAbstrak
Jumlah pengidap penyakit diabetes mellitus (DM) terus meningkat setiap tahun, seiring perubahan gaya hidup masyarakat global yang tidak sehat. Diperkirakan di seluruh dunia, lebih dari 500 juta orang dewasa hidup dengan DM. Peningkatan ini berdampak pada tingginya angka komplikasi DM, khususnya pada kaki akibat kerusakan pembuluh darah, saraf, gangguan system imun dan penyembuhan luka. Komplikasi DM pada kaki berupa adanya luka, infeksi, perubahan bentuk kaki yang sangat mengurangi kualitas hidup dan menjadi beban sosial dan kesehatan yang berat. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan terjadinya komplikasi pada kaki pengidap DM untuk mencegah perburukan penyakit dan penurunan kualitas hidupnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan edukasi kepada pengidap penyakit DM, yang sebagian besar berobat ke Puskesmas sebagai peserta Prolanis, dengan metode penyuluhan dan diskusi dua arah. Edukasi dengan metode ceramah, dilaksanakan pada peserta Prolanis di Puskesmas Buleleng II, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan mampu melakukan tindakan perawatan kaki diabetic. Tanpa pemberian informasi yang baik, sehingga tidak memiliki pengetahuan yang benar, pengidap DM berisiko mengalami komplikasi pada kaki yang cukup serius, memerlukan perawatan di rumah sakit, bahkan kehilangan tungkai dan berakibat fatal.
Referensi
Chellan, G., Srikumar, S., Varma, A. K., Mangalanandan, T. S., Sundaram, K. R., Jayakumar, R. V., Bal, A., & Kumar, H. (2012). Foot care practice - The key to prevent diabetic foot ulcers in India. Foot, 22(4), 298–302. https://doi.org/10.1016/j.foot.2012.08.007
Dinkes Kabupaten Buleleng. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Buleleng 2020. Kementerian Kesehatan, 100.
Gupta, S. K., LakshChellan, G., Srikumar, S., Varma, A. K., Mangalanandan, T. S., Sundaram, K. R., Jayakumar, R. V., Bal, A., & Kumar, H. (2012). Foot care practice - The key to prevent diabetic foot ulcers in India. Foot, 22(4), 298–302. https://doi.org/10.1016/j.foot.2012.08.007
Hanley, G., Chiou, P., & Chen, C. L. H. (2020). Foot care knowledge , attitudes and practices among patients with diabetic foot and amputation in St . Kitts and Nevis. May, 1142–1152. https://doi.org/10.1111/iwj.13446
IDF. (2021). IDF Diabetes Atlas IDF Diabetes Atlas.
IWGDF. (2019). IWGDF Guidelines on the prevention and management of diabetic foot disease IWGDF Guidelines (B. A. L. Nicolaas C. Schaper, Jaap J. van Netten, Jan Apelqvist, Sicco A. Bus, Robert J. Hinchliffe (ed.)). www.iwgdfguidelines.org
Kemenkes. (2020). Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Melitus 2020. In Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (pp. 1–10). https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf
Manickum, P., Madiba, T., & Ramklass, S. (2022). The effectiveness of diabetic foot-care education in a South African regional hospital: a randomised controlled trial. Journal of Endocrinology, Metabolism and Diabetes of South Africa, 27(1), 20–31. https://doi.org/10.1080/16089677.2021.1980972
Ogurtsova, K., da Rocha Fernandes, J. D., Huang, Y., Linnenkamp, U., Guariguata, L., Cho, N. H., Cavan, D., Shaw, J. E., & Makaroff, L. E. (2017). IDF Diabetes Atlas: Global estimates for the prevalence of diabetes for 2015 and 2040. Diabetes Research and Clinical Practice, 128, 40–50. https://doi.org/10.1016/j.diabres.2017.03.024
Taksande, B., Thote, M., & Jajoo, U. (2017). Knowledge, attitude, and practice of foot care in patients with diabetes at central rural India. Journal of Family Medicine and Primary Care, 6(2), 284. https://doi.org/10.4103/2249-4863.219994
WHO. (2016). WHO Global Report on Diabetes. In Global Report on Diabetes. WHO. http://www.who.int
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with the Widya Laksana agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)