KARAKTERISASI DIFFERENTIAL SCANNING CALORIMETRY HASIL SINTESIS BIOMATERIAL KALSIUM SILIKOPOSFAT

Authors

  • Gede Agus Beni Widana Jurusan Analis Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
  • Ni Wayan Martiningsih Jurusan Analis Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja

DOI:

https://doi.org/10.23887/wms.v8i2.12638

Keywords:

limbah tulang sapi, abu sekam padi, kalsium silikoposfat, DSC

Abstract

Kebutuhan biorestoratif material untuk tulang dan gigi semakin meningkat untuk semua kalangan dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang semakin baik. Sementara itu ketersediaan bahan baku material anorganik dari deposit mineral untuk biomaterial semakin terbatas. Penelitian pengembangan biomaterial anorganik terbarukan menjadi perhatian besar tidak saja para ahli kimia material tetapi juga ahli medis restoratif tulang dan gigi. Salah satu yang menjadi perhatian adalah penggunaan limbah tulang sapi sebagai precursor kalsium posfat dan abu sekam padi sebagai sumber silika amorph.Potensi pemanfaatan lanjutan dari silika amorph abu sekam padi dan kalsium posfat dari limbah tulang sapi menjadi senyawa baru adalah senyawa kalsium silikoposfat karena senyawa ini potensial sebagai salah satu biomaterial atau bioglass restoratif secara klinik seperti implan atau bahan tambal gigi. Karakteristik material bioglass atau gelas yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu semen gelas dengan kegunaan sebagai bahan baku bahan tambal gigi adalah suhu transisi gelas (Tg). Suhu transisi gelas menunjukkan suhu kritis transisi struktur semikristalin dan struktur amorf. Perubahan struktur yang terjadi pada suhu transisi gelas ini ditunjukkan dengan perubahan kapasitas kalori pada suhu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel hasil sintesis dengan nilai perbandingan Si:P = 1:2 menunjukkan karakteristik perubahan fisika dan kimia seperti dehidrasi, suhu transisi gelas dan kristalisasi pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel dengan perbandingan Si:P = 2:1. Suhu transisi gelas yang menunjukkan suhu kritis transisi struktur semikristalin dan struktur amorf masing-masing tiap sampel yaitu sampel A (Si:P = 1:2) adalah 323,4°C  dan sampel A (Si:P = 2:1) adalah 234,12°C. Suhu yang ditetapkan dan digunakan untuk proses sintering atau penyusunan kisi-kisi kristal kalsium silikoposfat melalui pembakaran adalah mulai suhu  421°C.

Downloads

Published

2017-11-25