PENGUJIAN EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT JERUK BALI (Citrus maxima) BERDASARKAN PERBEDAAN TINGKAT KEMATANGAN TERHADAP DAYA HAMBAT JAMUR PADA ROTI

Authors

  • I Nyoman Sukarta Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/wms.v16i2.50637

Abstract

Roti merupakan sebuah produk makanan yang mudah rusak. Kerusakan roti disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kerusakan akibat jamur, yang merupakan penyebab umum. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai bahan-bahan yang bisa digunakan untuk menghambat jamur pada roti. Bahan yang bisa digunakan yaitu limbah kulit jeruk bali (Citrus maxima). Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas penggunaan ekstrak kulit jeruk bali (Citrus maxima) berdasarkan perbedaan tingkat kematangan terhadap daya hambat jamur pada roti. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain penelitian Posttest Only Control Group Design dengan tahapan yang terdiri dari pendeteksian tingkat kematangan jeruk, maserasi ekstrak kulit jeruk bali, isolasi strain jamur pada roti, identifikasi jamur roti, uji Agar Disk Diffusion/Kirby Bauer assay, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit jeruk bali matang memiliki rendemen tertinggi yaitu 57,70%. Berdasarkan hasil uji Agar Disk Diffusion, ekstrak kulit jeruk bali lewat matang dengan konsentrasi 40% memiliki aktivitas antijamur terhadap Rhizopus stolonifer, dengan diameter inhibisi rata-rata sebesar 12 ± 2,8 mm dengan kategori sedang, sedangkan ekstrak kulit jeruk bali kurang matang dan matang dengan konsentrasi 80% tidak menunjukkan aktivitas antijamur terhadap Rhizopus stolonifer. Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap aktivitas antijamur pada tingkat kematangan yang berbeda.

Downloads

Published

2022-09-10