Analisis Kesulitan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran IPA Terpadu di SMP Negeri 8 Denpasar

Authors

  • I Kadek Artawan Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ni Made Pujani Universitas Pendidikan Ganesha
  • Putu Prima Juniartina Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jppsi.v5i1.46345

Keywords:

Kesulitan Belajar, Pembelajaran IPA Terpadu, Kompetensi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu di SMP Negeri 8 Denpasar, menjelaskan kendala yang dialami guru dalam pembelajaran IPA, serta menjelaskan faktor penyebab kesulitan dalam pembelajaran IPA terpadu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomonologi. Data yang dikumpulkan berupa data deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah guru IPA yang berjumlah enam orang dan peserta didik kelas VII-IX yang masing-masing jenjang terdiri dari sepuluh orang peserta didik SMP Negeri 8 Denpasar semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, kuisioner/angket, dan dokumentasi. Tenik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif model yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru IPA SMP Negeri 8 Denpasar masih mengalami kendala/kesulitan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran IPA terpadu. Pada tahap perencanaan guru belum mealakukan perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena kurangnya informasi (pelatihan). Pada tahap pelaksanaan guru belum mampu menyampaiakan materi secara terpadu, melainkan masih terpisah-pisah. Pada tahap penilaian guru masih mengalami kendala/kesulitan dalam membuat soal-soal pada materi yang bukan keahliannya. Kendala yang dihadapi guru disebabkan karena faktor kompetensi guru, kurangnya pelatihan, dan kurangnya sarana-prasarana pendukung pembelajaran

References

Anjasari, P. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA terpadu. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.

Depdiknas. 2011. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Kisworo, Ngabekti, S., & Indriyanti, R.D. 2017. Faktor Determinan dari Guru dalam Implementasi Pembelajaran IPA Terpadu Tingkat SMP di Wonosobo. Journal of Innovative Science Education. 6 (2): 179-185 doi: file:///C:/Users/Windows%20Pro/Downloads/19716-Article%20Text-38426-1-10-20171208%20(1).pdf

Milles & Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Pemerintah R.I. 2018. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departmen Pendidikan dan Kebudayaan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian. Jakarta: Departmen Pendidikan dan Kebudayaan.

Priyatma, B., Sikumbang, D., & Marpaung T. 2019. Analisis Kendala Pendidikan IPA terhadap Pembelajaran IPA Terpadu di SMP Swasta. Jurnal Bioterdidik. 7(5): 44-56 doi: file:///C:/Users/Windows%20Pro/Downloads/fdokumen.com_analisis-kendala-kendala-pendidik-ipa-terhadap-tanpa-bab-pembahasanpdf-pembelajaran.pdf

Rasmianti, P. 2015. Hambatan Guru dalam Pembelajaran IPA di SMP Sederajat Kecamatan Rambah Samo. Tugas Akhir. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian.

Septiana, N., Rohmadi, M. & Nasir M. 2018. Kesulitan Guru IPA SMP/MTs Mengajarkan IPA Terpadu di Kalimantan Tengah. Jurnal Pendidikan Sains & Matematika. 6(1): 1-18. Doi: file:///C:/Users/Windows%20Pro/Downloads/716-3026-1-PB.pdf

TIMSS. 2011. The Third International Mathematics and Science Study- Repeat 2011. Jakarta: Pusat Pengujian Balitbang Depdiknas.

Downloads

Published

2022-04-25