Kajian Etnosains pada Tradisi Pemakaman di Desa Adat Terunyan Sebagai Suplemen Pembelajaran IPA SMP

Authors

  • I Made Sukayasa Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Nyoman Suardana Universitas Pendidikan Ganesha
  • Luh Mitha Priyanka Universitas Pendidikan Ganesha

Keywords:

Etnosains, Mepasah, Desa Terunyan, Suplemen Pembelajaran IPA

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan kajian etnosains pada tradisi pemakaman di Desa Adat Terunyan sebagai suplemen pembelajaran IPA SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnosains dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di Banjar Terunyan, Desa Adat Terunyan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali karena masalah yang dipecahkan berkaitan dengan lokasi tersebut. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling karena subjek yang ditentukan memiliki data dan informasi yang dibutuhkan peneliti dengan melibatkan  pemangku dan tokoh adat sebanyak 3 orang serta guru IPA di SMP Negeri 1 Kintamani sebanyak 2 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Desa Adat Terunyan memiliki prosesi yang unik dalam memakamkan jenazah yaitu dengan diletakkan di atas permukaan tanah (Mepasah). Desa Adat Terunyan memiliki empat jenis tempat pemakaman yang berbeda yaitu Setra Wayah, Setra Nguda, Setra Salah Pati, dan Setra Ari-Ari. Tata cara memakamkan jenazah dilakukan dengan penentuan hari baik, persiapan sarana dan prasarana, proses pemandian, pengiringan ke tempat pemakaman, penyiapan  lahan, peletakkan jenazah dan pemakaian pagar yang disebut ancak saji. Sarana yang digunakan dalam prosesi pemakaman adalah banten pejati, saanan, dan ancak saji serta prasarana yang digunakan adalah perahu boat. Hasil kajian sains ilmiah dari tradisi pemakaman di Desa Adat Terunyan relevan dapat dijadikan suplemen dalam pembelajaran IPA SMP seperti klasifikasi makhluk hidup, perubahan fisika dan kimia, tanah dan keberlangsungan kehidupan, pesawat sederhana, ekologi dan keanekaragaman hayati Indonesia dan pencemaran lingkungan.

References

Adnyana, I. B. G. B. (2023). Kajian Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Upacara Mendem Ari-Ari di Desa Trunyan. Guna Widya: Jurnal Pendidikan Hindu, 10(1), 14-28. doi.org/10.25078/gw.v10i1.2218.

Aridiantari, P., Lasmawan, I. W., & Suastika, I. N. (2020). Eksistensi Tradisi dan Budaya Masyarakat Bali Aga Pada Era Globalisasi di Desa Trunyan. Ganesha Civic Education Journal, 2(2), 67-80.

Artawan, I. N., & Surawati, N. M. (2020). Transformasi Nilai Etika dalam Upacara Mendem Sawa pada Masyarakat Bali Aga di Desa Trunyan Kabupaten Bangli. Vidya Wertta, 3(2), 39-51.

Gasong, D. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Hadi, W. P., Sari, F. P., Sugiarto, A., Mawaddah, W., & Arifin, S. (2019). Terasi Madura: Kajian Etnosains dalam Pembelajaran IPA untuk Menumbuhkan Nilai Kearifan Lokal dan Karakter Siswa. QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 10(1), 45-55.

Inabuy, V., Sutia, C., Maryana, O. F. T., Hardanie, B. D., & Lestari, S. H. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kantina, S., Suryanti & Suprapto, N. (2022). Mengkaji Pembuatan Garam Gunung Krayan dalam Etnosains Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4) 6763-6773.

Mukti, H., Rahmawati, B. F., & Marzuki, M. (2022). Kajian Etnosains dalam Ritual Belaq Tangkel pada Masyarakat Suku Sasak sebagai Sumber Belajar IPA. Educatio: Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(1), 41-53.

Ntjarijani, R. (2018). Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Kota Semarang. Gema Keadilan, 5(1). doi.org/10.14710/gk.2018.3580.

Oktaviani, N., Subagia, I. W., & Priyanka, L. M. (2021). Relevansi Tumbuhan dan Hewan yang digunakan dalam Upacara Yadnya Otonan dengan Materi IPA SMP/MTs. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI), 4(2), 181-190.

Permendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Putri, A. C., Sandrina, D., Hakim, M. A. A., Ahyadi, M. Y., Rivaldo, R., & Tanuhardjanto, R. (2021). Analisis Tradisi Pemakaman Trunyan Berdasarkan Perspektif Sosial Budaya dan Hukum Terkait Hak Asasi Manusia pada Masa COVID-19. Jurnal Ilmu Budaya, 9(1), 62-71.

Ruslani. (2012). IPA - Fisika Untuk Kls VIII SMP/Mts Sesuai KTSP 2006. Tegal: CreateSpace Publ.

Sarini, P & Kompyang S. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Etnosains Bali bagi Calon Guru IPA. Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya, 13(1). doi.org/10.23887/wms.v13i1.17146.

Suparya, I. K., Suastra, I. W., & Arnyana, I. B. P. (2022). Rendahnya Literasi Sains: Faktor Penyebab Dan Alternatif Solusinya. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 9(1), 153-166.

Upayogi, I. N. T. (2019). Kajian Eksplanasi Taru Menyan Penetral Bau Mayat. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(1), 37-41.

Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, S. N. (2017). Ilmu pengetahuan alam SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Wijayanto, A. (2015). Kearifan lokal (Local Wisdom) dalam Praktik Bisnis di Indonesia. In Forum, 40(2), 6-11.

Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I., W., Pangestuti, A. A., Puspitasari, D. R., Mahfudillah, H. T., Robitah, A., Kurniawati, L., Rosyida, F., & Sholihah, M. (2018). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Downloads

Published

2023-11-07