TRADISI GEBUG ENDE: HARMONI SOSIAL MASYARAKAT KECICANG ISLAM, KARANGASEM, BALI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA
Keywords:
Tradisi Gebug Ende, Harmoni Sosial, Sumber Belajar, SosiologiAbstract
Fokus penelitian ini pada tradisi Gebug Ende yang merupakan tradisi dilakukan oleh sebagian besar masyarakat yang notabennya adalah Umat Hindu guna sebagai ritual doa memohon turun hujan kepada Sang Hyang Widhi. Namun tradisi ini ternyata dilaksanakan juga oleh masyarakat yang non-Hindu, yaitu masyarakat muslim di Banjar Dinas Kecicang Islam, yang sudah melaksanakan tradisi ini dari awal kedatangan umat muslim dari Lombok ke Karangasem pada abad ke-17. Peneliti melihat keharmonisan yang terjadi antara umat Hindu dan umat Islam dalam tradisi Gebug Ende menyimpan makna sebagai pemersatu kerukunan antar umat beragama. Ditemukannya motif dibalik dari Gebug Ende yang dijadikan medium harmoni sosial oleh masyarakat Kecicang Islam beserta pola permainannya. Dengan begitu peneliti melihat hal ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar baru bagi peserta didik maupun para pengajar Sekolah Menengah Atas khususnya mata pelajaran Sosiologi Kelas XI.
References
Adlani, N. (2023). Prinsip-Prinsip dalam Membangun Harmoni Sosial, Materi Sosiologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Prinsip-Prinsip dalam Membangun Harmoni Sosial, Materi Sosiologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka. Adjar.Id.
Cahyadi, A. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur. Penerbit Laksita Indonesia.
Hasyim, M. A. (2019). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Elementeris: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam, 12–32.
Makbul, M. (2021). Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian.
Masyoni, N. M. T. R., & Seramasara, I. G. N. (2021). Kajian Nilai Pendidikan Seni Pertunjukan Gebug Ende di Desa Seraya, Kabupaten Karangasem. In PENSI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni (Vol. 1, Issue 1).
Mesra, R., Marleni, Wenno, Y. H., & Haumahu, C. P. (2022). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Online Pada Mata Pelajaran IPS Di Sma Negeri 2 Tondano. Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME), 8(3), 2124–2133. https://doi.org/10.36312/jime.v8i2.3624/http
Ningsih, T. (2019). Tradisi Saparan dalam Budaya Masyarakat Jawa. https://doi.org/10.24090/IBDA.V17i1.1740
Pageh, I. M., Sugiartha, I. W., & Artha, K. S. (2013). Model Integrasi Masyarakat Multietnik nyama Bali-nyama Selam : Belajar dari Enclaves Muslim di Bali. Pustaka Larasan.
Pemerintah Desa Bungaya Kangin. (2023). Profil Desa Bungaya Kangin.
Purwasih, J. H. G., & Pratiwi, S. S. (2021). Sosiologi SMA Kelas XI. Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. https://buku.kemdikbud.go.id
Ritzer, G. (2014). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern (Kedepalan). Pustaka Pelajar .
Sitoresmi, A. R. (2021). Harmoni Adalah Perpaduan Nada dalam Musik, Ketahui Definisi dan Ragamnya. LIPUTAN6.
Suci, I. G. S., Wijoyo, H., & Indrawan, I. (2020). Pengantar Sosiologi Pendidikan (I. P. Gelgel, Ed.). Qiara Media. www.google.com
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Sutopo, Ed.; Kedua). Alfabeta.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.