Permainan Rakyat sebagai Sumber Belajar Sosiologi di SMA (Studi Kasus Tradisi Mageburan di Desa Adat Sekumpul, Sawan, Buleleng, Bali)

Penulis

  • Made Ferry Kurniawan Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Ganesha
  • Nengah Bawa Atmadja Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Wayan Mudana Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpsu.v1i2.26840

Abstrak

Modernisasi dalam jangka panjang, bukan hanya diposisikan sebagai proses yang pasti terjadi, namun modernisasi dipandang sebagai sesuatu yang dibutuhkan. (Martono, 2014 : 137 – 138). Walaupun invasi modernisasi memberikan efek yang massif, tetapi tradisi lokal mageburan yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat (muda-mudi) Desa Adat Sekumpul tetap konsisten dilaksanakan. Tradisi ini mampu hidup dengan mempertahankan sifat autentik, originalitas, serta nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Tujuan utama penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan latar belakang teruna-pesaren Desa Adat Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng melaksanakan tradisi mageburan, (2) mendeskripsikan sistem permainan yang digunakan pada tradisi mageburan dalam kaitannya dengan sistem ritual keagamaan di Desa Adat Sekumpul, (3) mendeskripsikan aspek-aspek yang terkandung di dalam tradisi mageburan yang berpotensi menjadi bahan ajar pada materi pelajaran Sosiologi di jenjang SMA. Dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tahap-tahap pengumpulan data yakni (1) purposive sampling, (2) observasi non-partisipatif, (3) in-depth interviewing, (4) studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) mageburan memiliki makna sebagai aspek penyucian diri bagi masyarakat (khususnya sekaa teruna-pesaren) yang terlibat langsung dalam aktivitas perang lumpur, (2) mageburan memiliki aturan permainan yang mengikat dan permainan ini berhubungan erat dengan aspek theogoni, (3) mageburan mengandung aspek sosiologis-pedagogis seperti wahana belajar kebudayaan, media solidaritas mekanik, sesuatu yang berpola, adanya unsur gemeinschaft, kompetisi konstruktif, arbitrasi dan mengandung nilai-nilai karakter sesuai dengan Kurikulum 2013.
Kata kunci: mageburan, permainan rakyat (folklor), sumber pembelajaran, nilai-nilai karakter

Referensi

Sumber Buku:

Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia (Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain). Jakarta : PT Grafiti Pers.

Giddens, Anthony. 1994. Masyarakat Post-Tradisional (Living in Post-Tradisional Society). Yogyakarta : IRCiSoD.

Hamalik, Oemar. 2017. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Koentjaraningrat. 1990. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : Dian Rakyat.

Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial: Edisi Revisi (Perspektif Klasik, Modern, Posmodern dan Poskolonial). Jakarta : Rajawali Pers.Martono, Nanang. 2015. Metode Penelitian Sosial (Konsep-Konsep Kunci). Jakarta : Rajawali Pers.

Soyomukti, Nurani. 2010. Pengantar Sosiologi (Dasar Analisis, Teori, & Pendekatan Menuju Analisis Masalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosial, &Kajian-Kajian Strategis). Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian). Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar dan Implementasi (Edisi Pertama). Jakarta : Prenadamedia Group.

Kajian-Kajian Strategis). Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian). Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar dan Implementasi (Edisi Pertama). Jakarta : Prenadamedia Group.

Sumber Lembaga:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) Mata Pelajaran. Sosiologi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudiasa, I Gede. 2017. Purana Kahyangan Tiga Desa Pakraman Sekumpul. Desa Sekumpul : Kantor Kepala Desa Sekumpul.

Diterbitkan

2020-08-04