MOBILITAS SOSIAL VERTIKAL KE ATAS (SOCIAL CLIMBING) WARGA PENDATANG DI KAMPUNG KAJANAN, KOTA SINGARAJA, KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI

Penulis

  • Indah Kumala Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Sosiologi
  • I Wayan Mudana Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Sosiologi
  • I Gusti Made Arya Sutha Wirawan Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Sosiologi

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpsu.v1i3.26846

Abstrak

Kajian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan penyebab terjadinya mobilitas sosial vertikal ke atas warga pendatang di Kampung Kajanan, (2) Mendeskripsikan bentuk mobilitas sosial vertikal ke atas warga pendatang di Kampung Kajanan, (3) Mendeskripsikan dampak dari mobilitas sosial vertikal ke atas warga pendatang di Kampung Kajanan, (4) Aspek-aspek yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar Sosiologi di SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik validasi data menggunakan triangulasi metode, dan triangulasi sumber. Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis data. Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) Pokok-pokok dari faktor penyebab misalnya: tingginya semangat kerja, prestasi kerja, tingkat pendidikan, kemampuan memanfaatkan kesempatan kerja dan modal sosial, (2) Bentuk mobilitas sosial vertikal ke atas warga pendatang di Kampung Kajanan berupa perubahan peningkatan dalam kehidupan sosial dan ekonomi, (3) Dengan terjadinya mobilitas sosial warga pendatang di Kampung Kajanan berdampak terhadap peningkatan pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi, (4) Adapun potensi yang terjadi di Kampung Kajanan dapat dijadikan sumber belajar yaitu fenomena terjadinya mobilitas sosial vertikal ke atas warga pendatang.
Kata Kunci: social climbing, warga pendatang

Referensi

Apipah. 2016. Ciri dan Contoh Mobilitas Sosial Tipe Vertikal. Tersedia padahttp://apipah.com/ciri-dan-contoh-mobilitas-sosial-tipe-vertikal/ (diakses pada 5 juni 2018).Auladuna. 2015. Pendidikan sebagai Media Mobilitas Sosial. Vol. 02 No.1, Hal. 136. Th. 2015 (hlm. 136) Tersedia pada http://download.portalgaruda.org/article.php?article=445771&val=7274&title=PENDIDIKAN%20SEBAGAI%20MEDIA%20MOBILITAS%20SOSIAL. (diakses pada 2 Juni 2018).

Fatchan, Ach. 2015. Metode Penelitian KUALIATIF. Yogyakarta: OmbakIrawati Pattinasarany, Indera Ratna. 2016. Stratifikasi Sosial dan Mobilitas Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Profil Desa dan Kelurahan Kampung Kajanan. 2017. Buleleng

Sari, Rizal Asmara. 2016. Mobilitas Sosial Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ponorogo (studi kasus pada masyarakat Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo).Jurnal Pendidikan Sosiologi. Th. 2016 (hlm. 6) (diakses pada tanggal 8 Maret 2018).Segara, Arif. 2015. Mobilitas Sosial Nelayan Tradisional di Kampung Benteng Kelurahan Moro Kecamatan Moro. Jurnal umrah. Th. 2015 (hlm. 21) (diakses pada tanggal 29 April 2018).

Setiadi, Elly dan Usman Kolip. 2010. Pengantar Sosiologi. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Soekanto, Soerjono. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: Rajawali Pers.

Utami, Fitria Arini. 2013. Mobilitas Sosial Nelayan di Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo.Tersediapadarepository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/.../Arini%20Fitria%20Utami.pdf (diakses pada tanggal 8 Maret 2018).

Zhoerya, Azha. 2012. Pengaruh Kemiskinan terhadap Mobilitas Vertikal Climbing. Tersedia padan http://aitwo.blogspot.com/2012/11/pengaruh-kemiskinan-terhadap-mobilitas.html. (diakses pada 5 Juni 2018).

Diterbitkan

2020-08-04