SOLIDARITAS TRADISI KELOMPOK WEHA RIMA PADA PETANI DI ERA NEW NORMAL

STUDI PADA PETANI PEREMPUAN DI DESA TALAPITI KECEMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA

Authors

  • Fitri Suciarti Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP Bima
  • Darwis Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP Bima
  • ST. Nurbayan Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP Bima

Keywords:

Tradisi, Solidaritas, Weha Rima, Petani

Abstract

Masyarakat Kabupaten Bima memiliki tradisi weha rima yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat petani yang mencerminkan nilai solidaritas yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan pertanian, Irmansah, syukurman (2018) mengatakan bahwa weha rima yang lebih diistilahkan dengan “susah senang kita  bersama”  yang  berarti  bersama-sama dalam  keadaan  suka  dan  duka,  yang  diyakini sebagai wujud kepedulian antara sesama dalam menghadapi  segala  persoalan  atau  kesulitan hidup    yang    secara    sadar    menimbulkan perasaan kolektif”. Perasaan kolektif berupa kesadaran kolektif yang terbentuk dalam diri petani saat adanya kesepakatan weha rima sebelum penggarapan lahan-lahan petani. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi analisis, teknik pengumpulan data yakni wawancara, dokumentasi dan observasi. Informan penelitian yakni kelompok weharima, kepala dusun dan pemerintah Desa. Hasil penelitian dianalisis dengan display data, ferifikasi data dan uji keabsahan data lalu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa solidaritas sosial kelompok weharima masyarakat Desa Talapiti ditengah covid-19. mereka masing-maing tetap menjaga jarak dengan menggunakan rimpu mpida yang menutupi semua kepala dan seluruh tubuhnya dan yang terlihat hanya mata saja, kemudian setiap anggota kelompok weha rima masing-masing membawa menu makan dari rumah masing-masing, dengan alasan selain menjaga jarak, tetapi juga menjaga agar tidak campur aduknya makan dan minum yang mereka makan, kemudian dapat meringankan beban teman pemilik lahan, sehingga pemilik lahan tidak lagi disibukkan dengan mempersiapkan makan dan minum. solidaritas masyarakat petani kelompok weha rima masing-masing terjaga dan kokoh, walaupun dilanda dengan covid-19, namun kebersamaan mereka tetap erat dan saling menjaga kekompakan dalam membantu, kekompakan dalam bekerja dan kekompakan dalam menjaga jarak agar selamat dari covid-19

References

Irmansah, Irmansah, and Syukurman Syukurman. 2018 "Reformasi Pertanian dan Pergeseran Solidaritas Sosial Weha Rima Di Desa Sondosia Kabupaten Bima." EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi) 2.1 (2018): 54-72.

Nurbayan, ST. Azhar, and Arifuddin Irfan. 2021. "PEMBELAJARAN JARAK JAUH DITENGAH WABAH PANDEMI COVID-19 DAN SIKAP ANAK DENGAN ADAPTASI NEW NORMAL." SAMBUTAN REKTOR IKIP SARASWATI.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung : Alfabeta

------------, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D – Cetakan Ke-9, Bandung: Alfabeta.

Mahyuni, 2009, Bahasa Perubahan Sosial dan Kearifan Lokal, Universitas Negeri Mataran (UNRAM).

Moleong. Lexi J., 2010, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Mustain, 2007, Petani Vs Negara : Gerakan Sosial Petani Melawan Hegemoni Negara, Jakarta : PT. Ar-Ruzz Madia.

Slamet. Yulius, 2011, Metode Penelitian Sosial, Surakarta : Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press)

Soekanto. Soejono, 2006, Sosiologi Suatu Pengantar, jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Suprapto, 2013, Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan Sosial; Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dilengkapi dengan Teknik Pengolahan Data dan Tabel Statistik, Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service)

Downloads

Published

2022-11-01