FENOMENA DRIVER OJEK ONLINE WANITA SEBAGAI BENTUK KETIDAKSETARAAN GENDER: DITINJAU DARI TEORI TALCOTT PARSONS
Kata Kunci:
Teknologi, Transportasi Online, Ketimpangan GenderAbstrak
Di era perkembangan zaman serta kemajuan teknologi ini, mulai berkembang transportasi online. Transportasi online merupakan transportasi yang menggunakan teknologi internet untuk mengaksesnya dan dapat memesan melalui aplikasi di smartphone. Terdapat banyak aplikasi transportasi online, diantaranya yaitu Gojek dan Grab. Kedua aplikasi tersebut muncul di Indonesia dan menjadi konsumsi bagi masyarakat publik, karena kepopulerannya tersebut. Ketidaksetaraan gender adalah sistem dan struktur sosial laki-laki maupun perempuan yang menjadi korban ketidakadilan sistem. Artikel ini membahas tentang bagaimana alasan perempuan bekerja sebagai pengemudi ojek online di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah menjadi driver ojek online merupakan sebuah keputusan rasional pengemudi ojek online wanita, yang mana sebagai aktor yang telah menetukan secara rasional. Selain itu, hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar wanita bekerja sebagai driver ojek online karena mereja single parents, yang mana sudah tidak bersama dengan suami, baik itu sudah bercerai maupun suami teleh meninggal dunia. Sehingga para wanita memiliki tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan anak-anak nya dan kehidupan sehari-hari. Transportasi online merupakan sebuah transportasi yang menggunakan teknologi internet untuk mengaksesnya dan dapat memesan melalui aplikasi di smartphone. Aplikasi Grab tersebut muncul di Indonesia dan menjadi konsumsi bagi masyarakat publik, karena kepopulerannya tersebut. Kemajuan internet dan smartphone yang semakin pesat di AS dan Eropa, menyebabkan munculnya transpotasi online seperti Taksi.
Referensi
Alif Fadzilatus Siti Arofah, Y. T. (2019). Eksistensi Driver Ojek Online Wanita Sebagai Bentuk Kesetaraan Gender. J u r n a l S o s i o l o g i N u s a n t a r a, 171-183.
Alifiulahtin, U. (2017). Gender dan Wanita Karir. Malang: UB Press.
Dr. H. Zuchri Abdussamad, S. M. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: CV. syakir Media Press.
Ferusgel, A., & Masni. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Risiko Musculoskeletal Disoders (MSDs) pada Driver Ojek Online Wanita Kota Medan. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 68-72.
Herien, P. (2013). Konsep, Teori Dan Analisis Gender, Departemen. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Herman, A. (2015). Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh dari Klasik. Yogyakarta: IRCiSoD.
Izni Avianty, K. S. (2021). Peran Pengemudi Ojek Online Perempuan Dalam Membantu Perekonomian Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19. 104-115.
Larasati, P. N. (2021). Ketimpangan Gender Terhadap Driver Ojek Online Perempuan (Studi Kasus Pada Komunitas Grab Queen di Malang). Jurnal PerempuandanAnak(JPA), 86-73.
Maulidya Syevtiandini, E. Y. (2021). Kendala Perempuan Sebagai Driver Ojek Online di Kota Padang. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6963-6970.
Muhammad Hasan Fanani, N. H. (2020). Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Perempuan Sebagai Pengemudi Ojek Online Di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi, 2-16.
Ridha, M. (2017). Teori Sosiologi Klasik. Jakarta: Perpustakaan Nasional, Katalog dalam terbitan (KDT).
Soerjono, S. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Soleh, M., & Nurhaeni, I. D. (2019). Ojek Online : Bias Gender Dalam Era Teknologi Digital. 1-15.
Sufiyah, P. C. (2023). Stereotip Gender Dalam Profesi Tukang Ojek Online. Jurnal Peneitian Ilmu-Ilmu Sosial, 2580-1198.
Tumimbang, G. N. (2020). Kajian Gender Tentang Pengemudi Go-Jek Wanita Di Kota Manado. Jurnal Holistik, 1979-0481.