IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BUJANG LAPUK/DAHA TUA DI DESA TUA KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN BALI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA

Penulis

  • Ni Luh Indah Juliantari Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Ketut Margi Universitas Pendidikan Ganesha
  • Irwan Nur Universitas Pendidikan Ganesha

Kata Kunci:

Desa Tua, Bujang Lapuk, Daha Tua, Sosiologi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, faktor-faktor permasalahan dan potensi pada isu Bujang Lapuk/Daha Tua sebagai sumber belajar sosiologi di SMA N 1 Marga. Pada penelitian ini, menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data yang akurat, perlu dilakukan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan memiliki empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu karakteristik ataupun ciri-ciri pada Bujang Lapuk/Daha Tua yang ditemukan di Desa Tua yang mencangkup seks, gender, mata pencaharian dan pendidikan. Hal ini serupa dengan Jenis kelamin dan gender, Agama yang dianut, Tingkat pendidikan yang beragam, Mata pencarian dan pekerjaan serta status sosial dan ekonomi. Pada dasarnya, keberadaan masyarakat lajang didalam lingkungan masyarakat secara umum dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal. Di Desa Tua, faktor internal seperti patah hati, trauma, merasa dirinya tidak berguna atau kurang percaya diri, yang dapat mempengaruhi keberadaan Bujang Lapuk/Daha Tua. Selain itu, broken home dan tekanan dari keluarga juga turut berperan sebagai faktor eksternal. Kemudian dalam permasalahan sosial terkait Bujang Lapuk/Daha Tua, terdapat beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sosiologi, seperti aspek kognitif, aspek afektif, serta aspek psikomotorik. Siswa dapat mengambil dan memahami segala hal-hal positif yang terdapat pada Bujang Lapuk/Daha Tua untuk meningkatkan wawasan dan pembelajaran mereka.

Referensi

Bogdan, R., & Sari, B. (1982). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Allyn and Bacon.

Cahyadi. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar Teori dan Prosedur. Lakista Indonesia.

Christie, Y., Hartanti, & Nanik. (2013). Perbedaan Kesejahteraan Psikologis pada Wanita Lajang Ditinjau dari Tipe Wanita Lajang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1).

Ema, & Syariq. (2013). Identitas Lajang (Single Identity) dan Stigma Studi Fenomenologi Perempuan Lajang di Surabaya. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 4(1).

Fitriana, & Dian. (2015). Kepuasan Pernikahan Ditinjau Dari Konflik Peran Pekerjaan - Keluarga Dan Fase Perkembangan Dewasa Pada Perawat Wanita di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeryono Magelang. Jurnal Empati, 4.

Hemamalini, K., & Suhardi, U. (2015). Dinamika Perkawinan Adat Bali, Status dan Kedudukan Anak Sentana Rajeg Menurut Hukum Adat dan Hukum Hindu. Jurnal Penerangan Agama, 13(1).

Nanik, N., Surijah, E., Natalya, L., & Chrisyaanti, M. (n.d.). Efek Mediasi Ketakutan Menjadi Lajang dalam Hubungan antara Stereotip Negatif dan Kesejahteraan Psikologi Perempuan Lajang. Jurnal Psikologi Indonesia, 11(1).

Noviana, C., & Suci, E. (2010). Konflik Intrapersonal Wanita Lajang Terhadap Tuntutan Orangtua untuk Menikah. Jurnal Psikologi Indonesia, 7(1).

Oktawirawan, D., & Yudiarso, A. (2020). Analisis Dampak Sosial, Budaya, dan Psikologis Lajang di Indonesia. Jurnal Pamaton, 13(2).

Pebriana. (2017). Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi sosial pada anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1).

Prem, B. (2010). Tatacara Ritual dan Tradisi Hindu.

Diterbitkan

2024-07-25